11. First Love

1K 132 20
                                    

Jika ada diantara kalian bertanya kenapa Kyuhyun tidak mencari wanita lain yang lebih baik dari Seohyun, maka dengan lantang lelaki yang kini tengah beranjak dewasa itu akan mengatakan bahwa inilah yang dinamakan dengan cinta pada pandangan pertama dan sialnya Kyuhyun yang bodoh dalam urusan romansa itu harus jatuh hati pada seorang wanita yang sedikit urakan dalam artian ke arah negatif.

Bukankah cinta pertama memang sulit dilupakan?

Daripada menyebutnya dengan cinta sungguhan -karena terlalu menyakitkan jika ia menyebutnya dengan cinta bertepuk sebelah tangan- Jaehyun lebih suka mengatakan bahwa Seohyun adalah cinta monyet bagi Kyuhyun. Memang istilah itu lebih banyak diperuntukan bagi kalangan remaja sementara usia mereka bukan lagi remaja kala itu. Tapi, dari bagaimana Kyuhyun menumpahkan kisahnya dalam sebuah tulisan dengan mendeskripsikan debaran-debaran tidak kasat mata terlebih itu adalah rasa pertamanya.

Maka, Jaehyun lebih suka menamainya seperti itu. Terlebih ia tidak pernah menyangka bahwa sahabatnya akan benar-benar menyukai hingga sampai dititik gila.

"Kyuhyun? Dimana lagi sih anak satu itu?" Keluh Jaehyun sambil menatap meja kerja sahabatnya yang masih kosong.

Ini sudah pukul sembilan pagi dan ia tahu Kyuhyun sangat perfeksionis dalam hal apapun termasuk waktu.

Ahn Jaehyun dan Cho Kyuhyun memiliki janji pagi ini. Jaehyun memutuskan untuk mampir memberikan selamat pada hari pertama sahabatnya itu bekerja di perusahaan milik Tuan Cho. Dan ia ingin menjadi yang pertama untuk mengejek Kyuhyun di kantor barunya.

"Oh? Kau di sini?" Sapa Kyuhyun begitu ia sampai dan membuka pintu ruang kerja serta mendapati Jaehyun sudah duduk manis di depan mejanya.

CEO Cho belum menunjuk sekretaris untuk Kyuhyun sehingga ia tidak heran Jaehyun bisa bebas keluar masuk sesuka hati, yah meskipun nanti ada, ia tetap akan membiarkan sahabat tampannya itu keluar masuk.

Jaehyun memutar bola matanya dengan sedikit kesal, jika saja ini bukan hari pertana Kyuhyun mungkin ia sudah menghardik sahabatnya itu seperti yang biasa ia lakukan. Sayangnya, ia tidak ingin mengundang keributan di kantor orang lain.

"Kemana saja kau?"

"Kenapa? Aku kan tidak terlambat parah."

"Bukan itu."

"Lalu? Kau ingin mengajakku mengobrol di hari pertama?"

Jaehyun mendengus kesal mendengar nada sindiran itu. Keinginannya untuk memberikan ucapan selamat seolah menguap ke udara. Mungkin setelah ini ia akan melakukan gerakan mogok berbicara pada Kyuhyun. Terlebih setelah semalam ia ditinggalkan bersama orang-orang mabuk dan Donghae yang menghilanh entah kemana begitu kekasih modelnya menelepon.

"Oh iya  aku mau bertanya kemana kau semalam?" Tanya Jaehyun.

"Kenapa?"

"Kenapa? Kau meninggalkan aku yang harus susah payah mengurus orang-orang mabuk! Bahkan Donghae hyung menghilang begitu saja setelah kekasihnya menelepon," Jaehyun nyaris saja meledak di tempatnya. Apalagi melihat bagaimana cara Kyuhyun tersenyum ringan.

"Jangan berisik," ucap Kyuhyun masih dengan gaya santainya yang kelewat tenang.

"Makanya, katakan kemana kau semalam?" Desak Jaehyun lagi.

Kyuhyun menatap Jaehyun lagi sejenak. Ia tahu sahabatnya itu tidak akan berhenti sampai mendapatkan informasi yang ia inginkan.

"Seo Joohyun," jawab Kyuhyun pada akhirnya.

Jaehyun terkekeh sebelum akhirnya suara tawa itu menghilang dan digantikan dengan ekspresi penuh tanda tanya, "Apa maksudmu? Ada apa dengan Seohyun?"

"Aku bertemu dengannya, di kelab. Dia mabuk, jadi aku membawanya pergi bersamaku."

"What? Are you crazy?"

Dahi Jaehyun mengerut. Demi Tuhan usahanya selama ini terasa sia-sia. Bukannya apa, tapi seorang yang memiliki latar belakang seperti Cho Kyuhyun menurutnya tidak akan berhasil menjalin hubungan macam apapun dengan wanita seperti Seohyun.

Wanita hidup begitu bebas, mengabaikan banyak aturan dan norma. Sangat berkebalikan dengan Kyuhyun. Bukannya apa, Jaehyun hanya tidak ingin kelak sahabatnya harus merasa sakit hati. Kepergian Seohyun yang mendadak semasa kuliah dulu sudah cukup membuat Kyuhyun kacau dan kehilangan konsentrasinya beberapa minggu.

"Kyu, kau serius tentang perasaanmu itu?" Tanya Jaehyun.

"Apa aku terlihat sedang bermain-main? Usia kita sudah tidak muda lagi untuk melakukan hal semacam itu."

Menyadari bahwa Kyuhyun akan tetap dengan pendiriannya, Jaehyun memutuskan untuk pergi dari sana. Ia  sedang tidak ingin berdebat untuk mengawali hari pada minggu ini.

"Baiklah, terserah padamu saja!" Dengus Jaehyun yang langsung beranjak dari duduknya.

Melihat Jaehyun yang akan pergi, dahi Kyuhyun berkerut.

"Jadi, kau mau pergi? Kita bahkan belum sama sekali bicara. Kau bilang ingin mengatakan sesuatu bukan?"

Langkah kaki Jaehyun yang sudah di ambang pintu terhenti sejenak sebelum kembali menoleh, "Lupakan saja. Aku tadinya ingin menjodohkanmu dengan Laurence, putri salah satu senat Amerika. Tapi yah, cinta pertamamu sudah kembali."

Kyuhyun hanya diam. Tahu tidak akan ada tanggapan apapun, Jaehyun menghela napas dan kembali berbicara, "Ngomong-ngomong selamat atas hari pertamamu di sini."

Jaehyun menutup pintu lalu pergi, ia akan kembali ke perusahaan milik ayahnya yang hanya berjarak satu blok dari tempat ini.

Ah, jika kalian mengira bahwa keduanya adalah CEO muda maka itu adalah salah besar. Jaehyun menjabat sebagai CMO di perusahaan ayahnya, pergaulannya yang luas dan sifat supelnya sangat cocok untuk pekerjaan ini. Ia seorang ahli marketing. Sedangkan Kyuhyun berada di posisi wakil CEO, mengingat ayahnya saat ini masih aktif dalam bidang politik.

Kyuhyun hanya bisa menatap pintu yang tertutup. Ia menyadari kekhawatiran Jaehyun, begitu juga dirinya. Tapi, kadang cinta memang bisa membuat orang bodoh dan mengalahkan logika bukan?

__

Seohyun mengaduk-aduk jus yang ada di hadapannya dengan tatapan kosong. Pikirannya masih terbang kepada kejadian semalam ketika ia kembali bertemu dengan Cho Kyuhyun, lelaki yang membuatnya menyerah.

Cho Kyuhyun sangat berbeda dan meninggalkan jejak tetap dalam hati Seohyun. Bagaimana cara lelaki itu tidak memandangnya hanya sebagai sekadar jalang semata dan ia juga tidak mengambil keuntungan darinya.

Bagaimana pun, seorang wanita tetap mendamba lelaki baik-baik dalam hidupnya.

"Hai, kau melamun?"

Sapaan itu membuyarkan lamunan Seohyun dan membuatnya segera tersenyum manis.

"Hai, kenapa lama sekali?" Tanya wanita itu dengan suara yang dibuat manja.

"Aku harus menyelesaikan beberapa tugas kantor dulu," jawab lelaki tersebut yang mendorong kursi dan duduk di hadapan Seohyun.

Wanita itu mengangguk lalu membiarkan tamunya itu memilih hidangan yang ada di dalam buku menu.

"Jadi, apa yang kau inginkan?" Tanya lelaki itu setelah ia selesai menyebutkan pesanannya pada pramusaji.

Mendengar hal tersebut membuat senyuman di wajah Seohyun semakin terkembang, "Temani aku belanja. Ada beberapa produk edisi terbatas dari merek favoritku."

"Baiklah, malam ini saja ya? Aku ada rapat usai jam makan siang. Oke?"

"Baiklah. Semoga urusanmu lancar ya, Yonghwa."

Lelaki bernama Yonghwa itu tersenyum, mengulurkan tangannya untuk membelai lembut tangan Seohyun yang ada di atas meja. Sementara Seohyun hanya membalasnya dengan sebuah senyuman meski pikirannya saat ini sedang bersama Kyuhyun.

Bersambung...

Torn Love (서규)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang