Di pagi hari, Soobin berjalan nyaris berlari dengan rusuh menghampiri keluarganya di meja makan. Ibu dan ketiga kakaknya sudah berkumpul di sana.
"Ibu lihat dompetku nggak?"
"Kemarin siang waktu beres-beres ibu nggak lihat. Tapi bukannya kamu bawa dompetmu ke sekolah ya?"
"Iya." Soobin mengangguk, meski sebenarnya dia bingung.
"Kenapa dek? Dompetmu hilang? Mungkin nyelip di tas atau di kasur atau di meja belajar?" kata kakak tertuanya, Seungcheol.
"Udah dicek nggak ada kak."
"Apa ketinggalan di tempat les kemarin?" tebak Yuna, kakak perempuannya.
"Yaudah, nanti kakak coba samperin ke tempat lesmu. Sekarang kamu berangkat sekolah aja, punya uang tunai nggak buat bayar ongkos bus?" tanya kakak keduanya, Youngjae.
"Punya kok kak."
"Yaudah Soobin, sekarang kamu sarapan dulu ya." ibunya menuntun anak bungsunya agar duduk di kursi meja makan.
"Ayah mana?"
"Udah berangkat duluan, soalnya hari ini ada proyek di luar kota jadi berangkat pagi buta."
Soobin mengangguk mengerti. Dia mulai menyantap sarapannya.
Tidak butuh waktu lama untuk sarapan. Soobin akhirnya pergi untuk berangkat sekolah. Yuna dan Youngjae juga bersiap untuk berangkat kuliah. Kalau Seungcheol sudah lulus kuliah dan sekarang kerja di studio rekaman milik kenalan temannya.
"Soobin, nih, uang jajan tambahan." Seungcheol memberikan beberapa lembar uang.
"Nggak usah kak Seungcheol, uangku masih cukup kok."
"Gapapa, khusus buat kamu aja. Kalau Yuna yang minta kakak mah gabakal ngasih."
"Ih, kak Seungcheol kok pilih kasih sih? Aku juga mau uang jajan, 30 ribu won aja!" Yuna sudah berdiri di samping Soobin sambil menadahkan tangannya.
"Gaada uang buat kamu Yuna, nanti kamu malah main aja bukannya kuliah yang benar. Udah nih, masing-masing 10 ribu won." Bilangnya begitu tapi pada akhirnya Seungcheol membagikan uangnya secara adil ke ketiga adiknya.
"Asiiikk!" ini jelas Yuna.
"Makasih lho kak, padahal aku nggak minta." Kalau ini Youngjae.
"Makasih kak Seungcheol." Pastinya Soobin.
Seungcheol melambai melepas kepergian ketiga adiknya. "Iya, belajar yang rajin ya kalian bertiga. Yuna juga jangan main terus!"
"Iya kak Seungcheol sayang!"
Ketiga bersaudara Choi itu segera pergi menuju tujuannya masing-masing.
Youngjae bilang sebelum pergi ke kampus katanya dia akan pergi ke tempat les Soobin terlebih dahulu. Katanya kalau terlalu lama takutnya dompetnya keburu diambil sama orang lain dan bukannya dikasih ke tempat penitipan barang di tempat lesnya.
Soobin sebenarnya tidak enak, kasihan kakaknya, tapi Youngjae pada dasarnya memang terlalu baik.
Soobin akhirnya tetap berangkat ke sekolah naik bus. Karena dia selalu berangkat pagi, jadinya bus yang dinaikinya tidak terlalu penuh.
Dari tempat pemberhentiannya, Soobin perlu berjalan sekitar 5 menit lagi untuk mencapai sekolahnya.
Kebiasaan Soobin sebelum mencapai sekolah, dia selalu membeli roti di toko roti dekat sekolahnya. Tapi kali ini dia tidak membelinya karena dompetnya yang hilang membuatnya masih sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shy Boy ╏ SooGyu ✓
Fanfic[completed] Soobin yang super duper pemalu harus siap dikejar-kejar terus oleh Beomgyu. . . . "KAK SOOBIN!" "KAK SOOBIN GANTENG DEH!" "KAN SOOBIN IMUT BANGET!" "KAK SOOBIN MAU KEMANA?" "KAK SOOBIN LEBIH SUKA JIN ATAU AKU?" "KAK SOOBIN!"