15: denial

2.1K 361 24
                                    

"Jadi, gimana?"

"Gimana apanya?"

"Udah pacaran?"

Soobin terbatuk dari  minumnya.

Padahal Soobin baru sembuh dari sakitnya, tapi saat kembali sekolah malah ditanyain pertanyaan random dari Jaemin.

"Ngaco kamu. Pacaran sama siapa?"

"Beomgyu lah, siapa lagi? Aku? Dih, ogah banget." jawaban Jaemin bikin Soobin sangat ingin sekali menularkan virus flu padanya. Biar cowok itu diem, satu jam saja sudah sangat bersyukur. Apalagi kalau sampai bed rest di rumah. Sangat tentram damai nan sejahtera pasti kehidupan Choi Soobin di sekolah terutama di kelas.

Soobin menutup minumnya dan memasang maskernya lagi. "Gimana mau pacaran, tiga hari tepar di kasur tauk."

"Oh, jadi udah pasti nih? Akhirnya suka sama Beomgyu? Mau official?"

Soobin menoleh lagi dengan dahi berkerut. "Kok nyambungnya bisa gitu sih?"

"Ya bisalah. Coba inget-inget lagi tadi ngomong apa? Secara nggak langsung, kalau kamu nggak sakit berarti mau ngajak Beomgyu pacaran tahu." Jaemin mengendikan bahunya.

Sumpah deh, Soobin pengen sekali menukar Na Jaemin sama sekerdus susu almond saja rasanya. Biar lebih berharga. Huh.

"Udah diem, jangan deket-deket. Nanti ketularan." Soobin mendorong Jaemin menjauh.

"Aciaaa, perhatian banget sih. Jadi penasaran sama Beomgyu diapain aja pas dijenguk." Jaemin menoel dagu Soobin bikin si empu melotot kaget. Tapi kemudian Soobin malah batuk terus Jaemin malah ninggalin doi sambil ketawa ngakak.

Kayaknya lebih baik Na Jaemin diobral saja di toko belanja online.





*


Aneh, sumpah. Aneh, tapi nggak pake banget.

Soobin tadinya nggak mau kepikiran--tepatnya sih dia denial mulu--tapi memang bener apa kata Jaemin.

Kalau nggak ada Beomgyu rasanya sepi.

Padahal harusnya nggak masalah. Soalnya selama dua dari tiga hari sakit, Beomgyu ngejenguk mulu Soobin ke rumah. Sampai-sampai doi bahkan ngerjain PR di rumahnya Soobin pas dia tidur dan baru pulang petang. Harusnya Soobin nggak merasa kesepian dong?

Eh, emang Soobin nggak kesepian. Cuman suasanya aja yang jadi terasa 'sepi'. Iya, suasananya, bukan Soobinnya. Sumpah demi chicken wings saus barbeque.

Terus kalau begitu... kenapa selama jam istirahat atau jam kosong Soobin nengok ke pintu kelas terus tiap lima menit sekali?

"Samperin sana ah," kata Hyunjin sambil duduk di depan Soobin, nemenin doi yang lagi main game di kursinya.

"Samperin siapa?"

"Beomgyu lah, siapa lagi? Seungmin?" Hyunjin mengendikan bahunya sambil menyedot jus mangga di kotakan. "Kangen kan? Biasanya tiap hari ngerecokin, pasti setelah beberapa hari jarang ketemu, jadi kangen."

Soobin memberengut, semenjak kedatangan Hyunjin udah nggak mood main game lagi. "Kata siapa?"

"Ahilah, pake munawaroh segala macem cewek aja." Hyunjin menyandarkan tubuhnya, eh tapi gak jadi soalnya dia duduknya miring malah jatoh ngejengkang yang ada. Untung keburu sadar.

"Jangan denial, meski ketutupan masker ninja pun, siapa pun bisa lihat kalau kamu senyam-senyum pas ada Beomgyu di sekitar."

Hyunjin mencondongkan badannya pada Soobin. Sementara cowok yang lebih tinggi malah mematung di posisi yang sama.









"Info aja sih, yang namanya Choi Bomin, kemarin minta nomornya Beomgyu loh."



Kratak. Ponsel Soobin jatuh dari tangannya.












ponselnya soobin jatoh ke meja  ya, wkwk

Shy Boy ╏ SooGyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang