"Jisung, coba lihat si Kai." Seonho menyenggol temannya dan mengarahkan dagunya ke Kai yang duduk persis di sebelah Sanha.
Jisung yang diam-diam sibuk bermain game tidak langsung menoleh. Tapi karena tubuhnya disenggol terus oleh Seonho membuat permainnya jadi kalah. Dia menoleh karena terpaksa.
Seonho, Jisung dan Kai, mereka bertiga berasal dari sekolah yang berbeda. Namun karena mereka bertiga mempunyai hobi yang sama, yaitu makan dan bermain game, jadinya sering bersama dan akrab satu sama lain.
Lebih tepatnya, Seonho yang mengakrabkan diri kepada Jisung dan Kai. Jisung suka bermain game dan Seonho juga suka main game. Kai suka makan dan Seonho sudah pasti juga suka makan. Jadilah Seonho menjadi perantara diantara keduanya.
"Kai kenapa? Dia sehat kok."
"Bukan begitu. Dia daritadi cengar cengir terus semenjak datang tahu."
"Bukannya dia memang sering nyengir ya?"
"Nggak, kali ini beda. Dia nyengir seperti..." dengan sok dramatis Seonho melirik ke arah Kai kemudian menatap Jisung berhantian. ".... seperti kerasukan!"
"Ngawur!" Jisung memukul wajah Seonho menjauh. Kan dia kesal lantaran Seonho ngomongnya sembarangan, soalnya Jisung takut hal-hal seram.
Kai yang sedang menulis sambil bersenandung pelan menyadari keributan di sebelahnya pun menoleh. Lagi-lagi Jisung dan Seonho ribut.
"Kenapa? Kalian lapar ya? Mau roti?" Kai malah menawarkan roti yang dia punya.
"Nggak kok, eh tapi boleh deh!" Seonho labil. Dia menerima roti isi krim dan langsung memakannya. Jisung juga dapat.
"Kai, kamu kayanya hari ini bahagia banget. Lagi jatuh cinta ya?"
"Ha? Ahahaha, nggak kok."
"Bohong ah. Jangan-jangan kemarin kamu nggak ikut istirahat bareng kita karena ketemu cewek ya?"
"Nggak kok, bukan cewek."
"Oh cowok?"
"Siapa siapa? Kasih tahu dong! Kita kenal nggak?" Seonho sudah rusuh mendekati Kai.
"Kalian nggak kenal. Udahlah." Kai mendorong Seonho menjauh, kalau Seonho menjauh otomatis Jisung jadi ikut terdorong.
"Hee... Kai nggak mau cerita nih, padahal pipinya udah merah gitu." Goda Seonho.
Refleks Kai mengusap kedua pipinya.
Brak!
Tiba-tiba terdengar suara bentakan keras. Itu suara buku absen yang dipukul keras dengan meja oleh Cho Kyuhyun, guru les pelajaran matematika.
"Kalian bertiga jangan ribut dong. Sudah baik tadi bapak biarkan kalian makan di tengah pelajaran."
"Maaf pak." Kai, Jisung dan Seonho minta maaf bersamaan.
"Kalian kan sudah kelas 3, sebentar lagi ujian SMA. Setidaknya jangan bikin keributan dan menganggu yang lain." Cho Kyuhyun menegur lagi, karena Kai, Jisung dan Seonho aslinya cupu jadi mereka menunduk bilang mengerti saja.
*
Hari itu Beomgyu lebih banyak diam. Seperti tidak mood untuk melakukan apa pun. Bohong sih, karena pulang sekolah Beomgyu malah mengajak Taehyun main di game center. Harusnya dia pergi les gitar tetapi malah memilih bolos.
Parahnya lagi, Taehyun malah ikutan saja.
Karena Taehyun tahu alasan Beomgyu jadi sedikit pendiam. Ya, Beomgyu hanya sedikit pendiam karena cowok itu tetap berteriak dengan heboh waktu sedang bermain.
Lelah bermain, mereka akhirnya mampir ke mini market dan makan ramen instan.
"Beomgyu, masih kepikiran?"
Beomgyu yang sedang memakan mienya hanya balas mengangguk. "Hm-hhm..."
"Apa aku kurang agresif ya?"
"Nggak, justru kamu terlalu agresif."
"Yang benar? Tapi kata kak Yeonjun aku biasa saja."
Taehyun rasanya ingin memukul kepala temannya ini. Tapi justru karena Beomgyu temannya makanya dia tidak bisa melakukannya.
Dan temannya yang super bawel dan kelebihan energi ini sedang dalam mode jinak.
Ralat, Beomgyu sedang dalam mode galau.
Park Jisung NCT & Yoo Seonho
KAMU SEDANG MEMBACA
Shy Boy ╏ SooGyu ✓
Fiksi Penggemar[completed] Soobin yang super duper pemalu harus siap dikejar-kejar terus oleh Beomgyu. . . . "KAK SOOBIN!" "KAK SOOBIN GANTENG DEH!" "KAN SOOBIN IMUT BANGET!" "KAK SOOBIN MAU KEMANA?" "KAK SOOBIN LEBIH SUKA JIN ATAU AKU?" "KAK SOOBIN!"