Hari itu cuman hari Senin di bulan November. Heejin yakin kalau sekarang ini waktunya musim gugur, di mana banyak daun rontok dari batangan pohon sampai lama-lama gundul dan menyisakan ranting-rantingnya sebagai pertanda musim dingin.
Musim gugur... musim dingin... harusnya dingin kan?
Tapi ada yang aneh.
Hari itu, cuman hari Senin lainnya di tahun kedua Heejin di sekolah. Dia berangkat kayak biasa dan sampai di kelas biasa, dia juga gak ada jadwal piket hari itu.
Bangku Hyunjin di dekatnya, seperti biasa masih kosong karena makhluk itu pasti selalu datang lima menit sebelum bel. Jaemin seperti biasa selalu nangkring di luar kelas mengobrol sama yang lain, ada Haechan juga. Soobin juga, seperti biasa duduk anteng di bangkunya sambil—
"Kak, lihat! Itu apa yang lewat!" Beomgyu berseru menunjuk bagian luar jendela yang arahnya diikuti Soobin, sementara dia menyuap potongan mochi cepat dan diam.
"Apaan, nggak ada apa-apa." Soobin beralih lagi ke Beomgyu dan menyadari kalau pipi bukan-pacar-tapi-kayak-pacar-tapi-saling-suka-hasemeleh agak menggembung. "Beomgyu... kamu ambil mochi lagi ya? Kan tadi udah ngambil..."
Beomgyu nyengir terus menopang dagunya dengan dua tangan sambil ngunyah di hadapan Soobin. "Mochi-nya enak kak."
"Ya udah, karena kamu lucu, aku maafin."
"Hehehe, makin sayang sama kak Soobin deh jadinya."
Mata Heejin menyipit sesaat, kemudian dia pilih memasang earpods dan melihat vlog menunggu bel masuk.
*
Istirahat siang dan Heejin sebetulnya gak terlalu lapar, jadi dia pergi ke kantin hanya untuk membeli sepotong roti selai bluberi dan susu dingin.
Seperti biasa, suasana kantin itu ramai. Heejin jadi perlu mengantri bahkan hanya untuk membeli sepotong roti dan posisinya gak jauh dengan....
"Renjun... ini yogurt-nya buat kamu aja. Aku kenyang."
"Wah, makasih Jeno—"
Sret
"Renjun jangan kebanyakan minum yogurt, nanti mules. Mending makan daging aja yang banyak." Jaemin menyisihkan yogurt dari Jeno dan menggantinya dengan sepotong daging dari nampan makan siangnya.
"Wah, makasih Jaemin—"
"Renjun, mending makan daging dari aku aja udah aku potongin kecil-kecil jadi kamu gak akan keselek." Jeno mengambil potongan daging dari Jaemin dan menggantinya dengan miliknya yang udah dipotong kecil-kecil.
"Ngh... m-makasih Jeno..."
"Renjun, ini makan sayurnya juga. Udah aku pisahin dari batangnya jadi gak akan terlalu pahit. Kalau makan daging kebanyakan nanti kamu kekenyangan terus ngantuk."
"Ngh... iya, m-makasih Jaem—"
Ctang
"Kamu bawel amat, biarin Renjun makan yang dia mau dong." Jeno sewot ke Jaemin.
"Kamu juga, ngasih makan banyak-banyak ke Renjun nanti dia eneg, harus seimbang dong." Jaemin lebih sewot.
"Kamu tuh—"
"Kamu tuh—"
Dahi Heejin berkerut, tapi nggak memperhatikan lebih lanjut karena ibu kantin memanggilnya dan bertanya pesanannya apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shy Boy ╏ SooGyu ✓
Fiksi Penggemar[completed] Soobin yang super duper pemalu harus siap dikejar-kejar terus oleh Beomgyu. . . . "KAK SOOBIN!" "KAK SOOBIN GANTENG DEH!" "KAN SOOBIN IMUT BANGET!" "KAK SOOBIN MAU KEMANA?" "KAK SOOBIN LEBIH SUKA JIN ATAU AKU?" "KAK SOOBIN!"