Hari baru pun datang, membawa sejuta rasa gembira dihati. Hari ini akan kumulai dengan doa, untuk seorang yang berada dirumah cat berwarna biru, Mois.
Entah apa yang harus kukatakan, tetapi hari ini aku sangat gembira. Karena kemarin alam memberi ku kesempatan untuk bersamanya, adiwarnaku. Sunggulah Alam tahu isi hati ini, bagaimana aku dan dia akan membuat kisah yang akan dikenang. Beruntung hari ini libur sekolah, jadi aku hanya berdiam diri dibalkon sambil mengingat seharian kemarin.
"Ana, ayo sarapan, nanti susu dan rotinya keburu dingin," kata Mamaku dari luar kamar. Aku menuruti dan langsung menuju ke ruang makan, ternyata aku sudah ditunggu oleh kedua orang tuaku, dengan tentunya senyuman ini tak kandas.
"Sepertinya ada yang bahagia hari ini," goda Papa sambil mengoles selai cokelat ke rotinya.
Mama tersenyum, "Bagaimana kemarin, seru?" tanya Mama.
"Sangat seru," jawabku dengan senyum yang semakin mengembang. Aku takut senyum ini tak akan pernah berhenti karena-nya.
"Hahaha, Papa dengar kalian ke Pulau Lovexy, benar?" tanya Papa.
"Iya, aku yang mengajaknya."
"Wah, ini untuk pertama kalinya kamu mengajak teman ke Pulau itu. Padahal saat kecil, kamu sudah berjanji untuk tidak mengajak siapa pun kesana," kata Mama mengingatkan ku tentang perjanjian kecil itu.
"Hahaha, itu perjanjian lama Ma, itu hanya Skyana kecil yang berbicara. Sekarang berbeda," jelasku.
"Ohh sekarang Skyana besar sudah mulai memiliki perasaan ya?" goda Papa lagi, berhasil membuat pipiku merona.
"Ah Papa, tidak lah. Aku masih ingin bersama alam, tanpa ada yang melarang," tangkasku, padahal dihati berdebar-debar.
"Gadis Papa sudah mulai besar ya. Nanti kalau kamu sudah mempunyai seseorang yang kamu cinta, sayangilah dia, seperti kamu menyayangi alam. Jangan sakiti dia, karena yang namanya karma akan selalu ada dan tidak pernah datang ke orang yang salah, sama seperti alam." Nasihat Papa yang satu ini selalu ia ucapkan.
"Iya Papa."
"Semoga dianya itu Mois ya hahaha," canda Mama.
"Apasih Ma, ngawur," aku malu, lalu melanjutkan memakan roti berlapis telur ini.
"Sudah, kasihan gadis yang sedang dilanda cinta ini," kata Papa, membuatku jadi tambah malu.
Suasana ruang makan kali ini berbeda, hatiku rasanya memanas mendengar godaan kedua orangtuaku. Karena, kadang aku tidak tahu bagaimana perasaan ini, apakah benar dilanda cinta atau tidak? Aku bingung, apa hanya sekedar mengagumi atau benar-benar jatuh pada pesonanya? Ah sudahlah jangan membuatku berpikir saat aku sedang memakan roti lezat ini.
Setelah makan aku memutuskan untuk duduk diteras rumah, sambil membawa sebuah buku yang berisi tentang puisi alam. Nikmatnya pagi ini, terasa berbeda dengan pagi yang lain, karena tiba-tiba Mois muncul didepan teras rumahku. Cukup terkejut ia membawa beraneka warna cat dan juga beberapa kuas, entahlah untuk apa.
"Selamat Pagi Skyana," sapanya sambil tersenyum sumringah.
"Selamat Pagi Alamois," sapaku balik dengan senyuman yang tak kalah sumringah. "Kenapa kamu membawa cat dan kuas?" tanyaku heran.
"Aku ingin mengajakmu menghias perahu putih yang kemarin. Aku sudah membelinya dan perahu itu menjadi milik kita, jadi kita bisa menghiasnya," katanya.
"Wah, kamu niat ya, tapi sepertinya menyenangkan."
"Memang, ayo, aku sudah tidak sabar," ajaknya lalu aku mengikutinya ke arah pantai. Perahu putih sudah ia siapkan dipinggir pantai.
![](https://img.wattpad.com/cover/160251493-288-k343807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alam dan Dia [COMPLETE]
Подростковая литератураIni semua tentang alam dan dia. Dia kiriman alam, yang menjadi manusia pertama yang meluluhkan hatiku. Alam mentakdirkanku bersamanya. Perjalanan panjang yang sangat indah untuk membuat kisah masa depan. Dia, Foreston Alamois, si kiriman alam, si i...