Pagi hari pun tiba, entah mengapa aku sangat bersemangat untuk sekolah. Karena sekolah ku berbeda dari yang lain, sekolah ku adalah sekolah alam. Nature High School.
Tapi tetap saja ada pelajaran matematika, IPS, IPA, dan lain-lain. Tetapi pelajaran utamanya tentang alam. Setiap bulannya sekolah ku akan ada acara, entah itu di pantai, kaki gunung, atau hutan. Tentu saja tempatnya berbeda-beda tiap tahun. Biasanya saat penutupan tahun, sekolah selalu mengadakan 'party beach' dimana orang tua murid, alumni, atau teman boleh ikut hadir.
Sekolah akan dimulai pukul 7 lewat 10, sekarang jam 6, aku sedang mengayuh sepeda berwarna putihku. Sambil mendengarkan lagu dengan earphone.
Saking asiknya mendengar lagu, aku tidak dengar bahwa ada yang memanggil ku dari belakang.
"Heii... Sky!!" sautnya berusaha memanggilku
"Sky!!!" sautnya lagi lebih kencang
Karena aku tidak mendengar, akhirnya dia mengayuh sepedanya lebih kencang dan sejajar dengan ku.
Aku menoleh karena dia mencolek bahuku, "Eh, Mois" sapaku polos.
"Hei Sky, dari tadi aku memanggilmu, apa kamu tidak dengar?" tanyanya
"Maaf Mois, aku tidak mendengar" aku pun melepas earphone dari telingaku dan menyimpannya dikantung seragam.
"Loh, kamu satu sekolah denganku?" tanyaku
"Tentu," jawabnya dengan senyuman manisnya. Aku tertawa kecil dia pun juga ikut tertawa.
Kami pun berangkat sekolah bersama, sambil tertawa bersama, dan bercerita-cerita. 15 menit kemudian kami sampai di halaman sekolah. Kami pun memarkirkan sepeda kami.
"Sky, aku tidak tahu ruang kepala sekolah dimana, mau ngga kamu antar?" tanya nya dengan wajah melas. Owh, aku gemas ingin cubit pipinya.
"Mois, bahkan jika kamu memandang lurus, kamu bisa lihat ruang kepala sekolah. Disini saja tidak ada gedung, kelas kami di alam bebas, Mois" jelasku sambil tersenyum.
"Hehehe, padahal aku ingin berdua denganmu. Yasudah, aku kesana dulu, byee" katanya yang membuatku mematung sesaat. Tuhan tolong aku, aku tak kuat.
Akhirnya aku pergi ke kelas Miss Paula. Untuk pelajaran umum diberi waktu 5 jam, untuk alam diberi waktu 4 jam, jadi total setiap harinya adalah 9 jam.
Aku mempunyai teman namanya, Mikha Zakharia. Dia gadis cantik yang sangatlah periang dan usil. Setiap angkatan hanya diterima 50 orang, tidak kurang tidak lebih. Jadi, setiap angkatan hanya ada 2 kelas dengan isi 25 siswa.
Angkatan ku hanya 49 orang, sebelumnya sudah 50 orang, tetapi satu anak pindah ke kota. Tetapi sekarang sudah lengkap dengan kehadiran Foreston Alamois. Termasuk pelengkap hatiku.
Pelajaran pun dimulai, hatiku cukup sedih karena aku tidak sekelas dengan Mois. Tetapi tak apa, yang penting aku masih bisa melihatnya dari jauh.
Memiliki kelas di alam bebas, membuatku gampang untuk memperhatikan Mois dari jauh, sampai-sampai aku tidak mendengar penjelasan Miss Paula.
"Sky, bisakah kamu mengulang apa yang baru saja saya jelaskan?" tanya nya dengan matanya yang sinis.
Aku gelagapan, tidak bisa berbicara seakan membisu ditempat. Ah, Foreston Alamois, kau membuatku tidak fokus!
Karena Miss Paula berbaik hati akhirnya aku hanya disuruh diam dan memperhatikannya. Tapi tetap saja diam-diam aku melirik lirik Mois, hihihi.
Sekolah hari ini pun usai. Aku lelah, ingin tidur, tetapi belum lagi aku harus mengayuh sepeda. Seandainya aku punya sepatu terbang, pasti aku tidak usah cape-cape mengayuh sepeda putih itu.
Tapi tak apa, mulai sekarang aku akan berangkat dan pulang bersama Mois, seperti sekarang ini,
"Bagaimana sekolah baru?" tanyaku sambil tersenyum
"Lebih baik, aku suka, lebih menantang dan..." dia tidak melanjutkan kalimatnya,
"Dan apa?" tanyaku penasaran,
"Tidak. Udah lupakan saja," katanya sambil tersenyum lebar. Ternyata dia mempunyai lesung pipi jika tersenyum selebar itu. Aku diam-diam tersenyum.
Kami pun melanjutkan perjalanan kami. Sebelum pulang ke rumah, kami mampir dulu dipantai depan rumah kami. Kami pun melepas sepatu kami dan menaruhnya ditas, lalu kami duduk di ayunan yang telah disediakan disana.
Kami sama-sama terdiam, tidak ada yang memulai pembicaraan. Bahkan aku sedang mencari topik.
"Kamu pernah merasakan jatuh cinta?" tanya nya tiba-tiba yang membuatku berhenti mengayun.
Aku menatapnya dan menggeleng, "Aku tidak pernah merasakan."
"Kalau begitu mulai sekarang aku akan membuat mu merasakan jatuh cinta, aku ingin kamu merasakan kehadiranku dimanapun," katanya sambil menatapku serius.
___________________
Hari itu 23 Januari 2018.
Saat itu juga rasanya aku ingin mati ditempat. Jujur, Foreston Alamois adalah cinta pertamaku.
Saat itu aku membeku, tidak bisa berkata apa-apa, dan membisu tiba-tiba.Kau membuatku bingung Foreston Alamois. Saat itu apa kamu benar dengan kata-katamu?
-Skyana Ocean.
___________________

KAMU SEDANG MEMBACA
Alam dan Dia [COMPLETE]
Novela JuvenilIni semua tentang alam dan dia. Dia kiriman alam, yang menjadi manusia pertama yang meluluhkan hatiku. Alam mentakdirkanku bersamanya. Perjalanan panjang yang sangat indah untuk membuat kisah masa depan. Dia, Foreston Alamois, si kiriman alam, si i...