3. Him, Again 😒

54 9 0
                                    

•°if you can't get somebody off your mind, maybe they're also supposed to be in your life °•

•------------------------------•

"Erva? Anak kelas 12 IPA 3 yang ditakuti banyak orang karena kegalakan dan kemisteriusannya? Tau lah gue, siapa yang nggak tau dia coba." Oden menjawab tanpa menatap Ray

Ray langsung pergi keluar kelas menuju kelas 12 IPA 3 dengan terburu-buru

sesampainya di kelas itu....

"ERVAA!"

*****

ERVA POV

"ERVAA!"

Aku pun terkejut sekali karena tiba-tiba ada suara seorang laki-laki yang memanggil namaku dengan sangat keras. Aku melepaskan earphone yang bertengger di telingaku.

Suara itu membuat seisi kelasku menoleh ke arah pemilik suara, lain denganku yang masih terkejut sambil melihat ke arah berlawanan suara itu.

Laki-laki itu memanggil namaku beberapa kali lagi sambil menepuk-nepukkan tangannya entah untuk apa.

I know this voice, batinku tidak suka.

Akhirnya aku memutuskan untuk menoleh dan melihat ke arah laki-laki itu dengan sinis lalu kembali memalingkan mukaku. Tebakan gue bener, Raynor Xaverius batinku lagi sambil memutar malas bola mataku seperti biasa.

Tanpa kusadari Raynor sudah mendekat ke mejaku lalu menunjukkan senyum yang menurutku sangat mengesalkan walaupun siswi-siswi lainnya meleleh melihat senyuman itu.

"Lu mau apa dari gue?" kata-kata itu tiba-tiba melesat keluar dari mulutku tanpa ku pikir terlebih dahulu karena aku sudah terlalu lelah menghadapi Raynor tadi pagi.

"Hmm ..., apa yaa?" ucap Raynor seraya meletakkan tangannya di dagu bertingkah sok imut sambil berpikir.

I really want to punch his face right now! batinku melihat muka Raynor yang sok imut itu.

"Cepet, atau lu mau gue suruh keluar dengan cara kasar." kataku sambil tersenyum miring.

"Coba aja." ucapnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Karena aku sudah sangat kesal pada dirinya akhirnya aku menendangnya tepat di bagian perut tetapi tidak terlalu keras.

"Jadi lo mau main fisik, princess?" rasanya sangat ingin diriku muntah di tempat setelah mendengar pilihan kata yang Raynor gunakan untuk memanggilku.

"Of course, lu udah tau gue nggak suka sama apapun hal yang mengusik kehidupan gue." jawabku menyindir dirinya yang telah mengganggu ketenanganku pada saat istirahat ini.

Banyak siswa-siswi yang akhirnya berkumpul di depan kelasku karena melihat dua kejadian langka yaitu The Most Wanted sedang bersama seorang perempuan dan ternyata siswi yang paling ditakuti satu sekolah adalah perempuan yang bersama The Most Wanted.

"Hey, habis ini jam istirahat selesai. Kita lanjutkan ini nanti pulang, don't think about running away from me, princess." kata Raynor sambil melambai-lambaikan tangannya keluar dari kelasku sambil tersenyum.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang