Repub tanpa edit 3/11/20
2/1/21
Sebagai kacung kampret maka istirahat makan siang adalah waktu untuk bergosip ria atau sekedar curhat tidak jelas, maksudnya tidak jelas ada yang mendengarkan atau tidak atau mungkin tidak jelas saran yang di berikan berguna atau justru membuat kesal.
Seperti saat ini, Keira, Fina dan Reno tengah makan bertiga di dalam ruangan karena alasan akhir bulan padahal sekarang tengah bulan saja belum sedangkan yang lain memilih untuk makan di luar . Ketika Reno yang tengah galau mengenai pesannya yang tak kunjung di balas oleh pujaan hati maka jawaban Keira adalah "Sabar Ren, mungkin dia bukan jodoh lo. Mungkin jodoh lo lagi dibuat sama Tuhan! HAHAHA" yang langsung di hadiahi lemparan tisu kotor.
"Bangsat! Itu tisu bekas sambel, gila!"
"Mampus lo, makanya jangan suka ngetawain orang," Fina yang sedari tadi hanya diam karena sedang makan mau tak mau mengomentari muka Keira yang kesal karena di lempar tisu bekas sambel oleh Reno "Itu cewek yang lo kenal dari tinder, Ren?
"Iya, Mba."
"Makanya lo pergi ke bar atau kedai kopi, kenalan sama orang secara langsung biar liat chemistry secara nyata bukan dari pesan singkat gitu. Iya sih tekhnologi emang udah maju banget bikin yang jauh jadi dekat tapi terkadang yang dekat jadi jauh banget. Berkenalan dengan cara lama tetap menyenangkan kok. Duh gw jadi keinget dulu pas kenalan ma suami pake senyum-senyum najis gitu awalnya, terus debaran sama butterfly di perut emang ga bohong."
"Mba, muka lo udah senyam senyum najis lagi. Udah mau pulang cepet ya lo buat malam jumatan!" Keira bergidik melihat muka Fina yang senyam senyum mesum.
"Makanya lo jangan expertise di teori aja. Praktek dong!"
"Nanti tunggu bapak."
"Nunggu saya kenapa?"
"Nunggu bapak mau gw iya-iyain lah mba. Kira-kira bapak suka gaya apa ya? Woman on top? Cowgirl? Eh tapi kalau liat dari muka lempeng bapak kayaknya missionary aja ya? Gak apa-apa deh ntar gw kasih kamasutra biar bisa praktek bareng." Keira masih asik dengan minumannya tanpa memperhatikan Fina dan Reno yang sudah menahan tawanya, lalu kesadaran menghantamnya.
"Mba, suara lo kok tiba-tiba mirip sama suara bapak ya?" ucapnya sambil menengadah melihat ke dua orang di depannya yang kini tengah menahan tawa sambil menutup mulutnya sampai terbungkuk-bungkuk dengan bahu yang bergetar.
"Shit! Jangan bilang...." Keira merasakan aliran darah tidak menjalar sepenuhnya ke mukanya, mukanya kini sepucat mayat. Dia lalu merapalkan banyak doa ketika menoleh ke belakang.
"Hehehe....bapak dari kapan disitu?"
❤️❤️❤️❤️
Mampos!
Aku suka karakter keira!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP! [FIN]
ChickLitSudah cetak selfpub Karena katanya jodoh itu bukan dicari tetapi dijebak. ISBN 978-602-489-770-3 _______________________________________________ Tulisan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 19 tahun 2002. Dilarang untuk...