Bab 1

1.2K 41 0
                                    

Kabar Faiz yang di tolak oleh Aurel sudah menjadi perbincangan hangat sekolahnya.

"Pagi neng yg nolak aa faiz, kurang apa cowok itu.. kasian banget dia" Sapaan pagi dari bapak satpam.

Tau apa satpam itu soal mereka.

Di sepanjang koridor juga, banyak yang berbisik tentang faiz dan Aurel.

"Kemaren bebep lu di tolak sama doinya."

"Faiz? Di tolak siapa?"

"Aurel. Katanya ya.. si faiz jadiin Aurel bahan taruhan!"

"Serius?! Gila ya?! Mending abang Andi kalo gitu!"

Biasa netizen sedang ghibah^^

|  |
|  |

"PAGI!! NENG AUREL!!!" teriak Nissa. Perempuan itu selalu saja heboh, dimanapun itu.

"Berisik tolol!!." Omel Salma , sambil menoyor kepala nissa.

"Sakit ,bego!!" Protes Nissa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yehhhh, bodo." Jawab Salma.

"Cie.. Pagi-pagi udah jadi bahan ghibah aja nih," Goda Olla dengan senyum meledek.

"Lia mah enak di ghibahin." Sambung Salma sambil cengengesan.

"Tau nih," jawab Aurel singkat. Lia adalah panggilan yang diberikan orang-orang terdekat untuknya.

Olla, Nissa, Salma, mereka adalah sahabat yang sudah mendampingi Aurel sejak menginjak sekolah menengah pertama.

"Eh, tapi beneran?. Si faiz nembak lo?" Tanya Nissa, Aurel juga sudah terbiasa menghadapi sikap kepo Nissa.

"Seperti yang Lo tau." Jawab Aurel, dia tak ingin menjelaskan peristiwa beberapa jam lalu.

"Lo tolak?" Tanya Salma, sedangkan Aurel hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa Lo tolak?" Tanya Nissa,

"Sabar dulu sih, niss. Pertanyaan gua yang pertama biar dijawab dulu." Ketus Salma, mereka berdua seperti Tom&Jerry jika sudah seperti ini, tapi nanti mereka juga akan berbaikan sendiri.

"Komen Bae lu! Kayak netijen." Cibir nissa.

"Netijen selalu bener lhoo!!," Ledek Salma tak mau kalah.

"Bodoamat!!," Jawab nissa "jadi? Kenapa lo tolak?" Tanya Nissa lagi pada Aurel.

"Dia jadiin gua taruhan." Jawab Aurel dengan santai, bahkan saking santainya salma sampai melongo melihatnya.

"Gila! Santai banget jadi manusia." Cibir Salma, dan itu cukup mewakili kesalnya olla dan nissa pada Aurel.

"Terus gua harus gimana?." Tanya balik Aurel, sedangkan Salma hanya tersenyum malu karena jawaban Aurel.

"Tapi bukan berarti lu belom move-on dari Andi kan?" Tanya Olla curiga, sambil terkekeh pelan.

"Dih!! Ya enggak lah." Protes Aurel.

"Ya ya, serah deh.." jawab olla sambil tersenyum geli, Nissa dan Salma pun sama seperti Olla.

"Tapi tuh, lii," ucap Nissa "kalo gua jadi lo, gua terima aja si faiz" sambungnya.

"Lho, kenapa?" Tanya Aurel tak percaya.

"Iya laahh, kesempatan itu namanya!, Kapan lagi coba??" Mata Nissa berbinar ketika mengatakannya.

"Itu sih elu, yang Orangnya mau dimanfaatin cowok!." Ketus olla.

"Enak aja! Gampang sih ya.. tinggal puter balik aja! MANFAATIN BALIK!" Balas Nissa tak mau kalah.

"Eh, tapi bagus.. Lo nolak faiz," sambung Olla. "kan bentar lagi kita mau olimpiade! Coba kalo lu terima?pasti lu gak fokus pas Olimpiade!!" Sambung Olla.

Seketika raut wajah pendengar ucapan Olla langsung suram.

"Kenapa harus lu ingetin sih, laa?!!" Protes Aurel.

"Lah, tapi bener kan?" Tanya Olla dengan polosnya, "lagian kan gak asik, kalo kita pulang cuma bawa nama bukan piala," sambung Olla.

Aurel mengusap wajahnya gusar.

"Lu tenang aja, kayak gak tau otak Aurel ajaa dahh" sahut Salma meredakan Susana dingin yang menjalar.

"Iya, gua percaya, makannya gua takut," Olla terkekeh geli.

"Sama aja, yang namanya 'Soal' gak boleh di remehinn.." sahut Aurel berusaha untuk tenang.

"Udah gak usah dipikirin.. pelan-pelan aja belajarnya.." ucap Olla Sok bijak.

"Gimana gak kepikiran!, Elu yang ngingetin!!." Omel Aurel,

"Olla tuh pinter, sayangnya tolol!!." Sambung Nissa ,lalu tertawa setelahnya.

"Lagian lu bego banget, kita lagi ngomongin faiz sama Aurel, kenapa jadi ke lomba dahhh?!" Protes salma.

"Dede cantikkk, sabarrr yaaa..." Ucap Olla pada dirinya sendiri.

"Jijik!!" Ketus Aurel, salma, dan Nissa bersamaan.

"Astagfirullah.." sahut Olla sambil mengelus dada "orang sabar disayang Tuhan..." Sambungnya, membuat ketiga temannya tertawa karna kelakuan Olla yang menggemaskan.

"Btw, kalian lomba kapan?" Tanya Nissa yang sama begonya.

"Jangan di ingetin lagi bego!!." Omel Olla dan Salma bersamaan.

Nissa membelalakkan matanya hebat, "aku kena bully!! Huaaaaa!!" Sahut Nissa dengan nada yang di buat-buat sedih.

"Sini gua kasih tau," ucap Olla "hari Jumat, dua Minggu lagi!!." Olla mengacungkan jempol pada Nissa, sedangkan Nissa ber'oh' riaa.

Yapp Jumat depan, sekarang hari Jumat, seperti kata olla, dua Minggu lagi. lagi -batin Aurel.

Berbicara soal lomba membuat otak Aurel berputar 7 keliling, sangat memusingkan, entah harus belajar bagaimana lagi, supaya mengahasilkan hasil terbaik.

Selang beberapa menit kemudian Bu dewi atau ibu matematika masuk ke kelas, sedangkan Olla, salma dan nissa kembali ke tempat masing-masing.

Lama sekali rasanya bu dewi mengajar, untungnya otak Aurel masih bisa menerima ilmu yang terbilang banyak itu.

Selesai Bu Dewi mengajar dia mengingatkan, agar kumpul di lapangan ketika bel berbunyi nanti.

Hari ini hanya ada pelajaran matematika saja, istirahat jam setengah sepuluh dan pulang jam 10 tapi kumpul dulu di lapangan, baru pulang.

Tak lama dari jam istirahat bel pun berbunyi, semua siswa mulai mengambil tas lalu berbaris di lapangan sesuai masing-masing kelas.

Ketua osis SMA Taruna Jaya maju ke depan untuk memberi informasi sedikit, Adi selaku ketua osis berkata "Sekedar informasi dari kami.. para pengurus sekolah. Bahwa lomba kebersihan perkelas akan diadakan pada hari Rabu. Di mohon semua murid membawa alat kebersihan kalian."

"Untuk pemenang lomba akan di hadiahkan alat kebersihan dengan jumlah sesuai juara. Dan juga uang sebanyak 200.000 untuk juara pertama."

"Mohon jaga kebersihan di sekitar kalian, terutama disekolah." Ucap Adi

"Sekian dan terimakasih.." sambungnya.

Setelah penutupan dari Adi, semua siswa bergegas untuk pulang.

..Holla gaessss..
Apa kabar?!! Baik lah.
Jangan lupa vomment nya ya..

See you next episode~'|•√÷׶'}©{¢\

12 Jul 2019 (Revisi 1)
27 Jan 2020 (revisi 2)

ALAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang