1 Minggu berlalu.
Hari ini hari senin . Harusnya upacara berlangsung bari ini.
Kegiatan itu tidak di lakukan hari ini. Karna hujan yang turun tiba-tiba dengan sangat deras.
Selama jam upacara kosong, semua siswa yang ada melakukan aktifitas kesukaannya.
Tapi hari ini kaum jomblo lebih tertarik dengan gosip terbaru, "kenapa sih?" Tanya Aurel pada salah satu orang yang sedang mengumpul.
"Ada anak baru, cowok, cakep, keren, tinggi, putih, uhhhhh idaman" jawabnya.
Hanya itu yang Aurel tanya, mereka lanjut mengobrol lagi soal anak baru itu. Tiba tiba Olla dan Nissa mendekat ke arah Aurel secara bersamaan.
"Eh, liaa" Panggil nissa, dengan muka bahagianya seperti biasa,
"Lo tau soal kabar terbaru hari ini gak?!.""Soal anak baru?" Aurel berbalik nanya ke Nissa.
"Yahh, gak asik lo. Kirain gua lu gak tau." Jawabnya dengan kecewa.
"Yaudah, anggap aja gua gak tau," sahut Aurel sambil terkekeh.
"Ehh, katanya juga ya.. si murid baru ini jomblo lho." Sahutnya dengan nada berharap.
"Terus?" Tanya olla malas. Olla bukanlah orang yang langsung tertarik pada seorang cowok yang tidak dekat dengannya.
"Ya.. mungkin aja Aurel suka, hehe" jawab Nissa cengengesan.
"Gua atau lu yang suka?" Tanya Aurel dengan nada sedikit sinis tapi tertawa karna tau apa yang akan dijawab sahabatnya itu.
"Salma mana?" Tanya Olla mengalihkan pembicaraan.
"Gak tau, tuh bocah ngilang." Jawab Aurel disetujui oleh Nissa.
"Dikelas mungkin" Jawab Nissa.
"Yaudah ke kelas yuk.." ajak olla, lalu berjalan ke kelas.
....
Aurel makin penasaran ketika masuk ke kelas, karna di kelasnya malah makin banyak yang membicarakan anak baru itu.
Sedangkan Salma sedang tertidur dengan tangan diatas meja, tas yang menjadi bantalnya, dan satu buku yang menutupi mukanya.
"Sal.." Olla membangunkan Salma dengan nada lembut miliknya, sambil menggoyang pelan tubuh Salma.
"Hmggh" erang Salma.
"Bangun borr. dah mau bel,"
"Hmm,iya.."
"Sal, bangun." Ucap Olla, Aurel dan Nissa pun membantu Olla membangunkannya. Jika Salma sudah tertidur dunia terasa milik dirinya sendiri, jadi Salma akan sulit dibangunkan.
Salma pun membuka matanya perlahan, dan mengumpulkan kesadarannya.
"Rel, dipanggil Bu dewi," sahut amar-teman sekelasnya, sambil berusaha mengatur nafas yang memburu.
"Gua doang?" Tanya Aurel
"Iya." Jawab amar, lalu langsung pergi dari hadapan mereka berempat.
Aurel pun pergi tanpa berpamitan kepada teman-temannya.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN [End]
Teen Fiction"Membuat kenyamanan baru sama seperti membuat rumah baru. Pada akhirnya sejauh apapun kita pergi maka kita akan pulang ke rumah yang paling nyaman." Alan dan Aurel apakah mereka pantas untuk bersatu? Untuk berada di pelaminan berdua? Setelah adanya...