Bab 2

839 36 0
                                    

Jangan meninggalkan seseorang jika hanya ingin membuatnya rindu. -

.
.
.


Seperti biasa, pulang ke rumah dan rebahan di kasur adalah hal paling menyenangkan sehabis pulang sekolah.

Belum sempat Aurel bermanjaan dengan kasurnya...


"Siapa lo?!." Teriaknya. Dia melihat seorang lelaki berbadan tegak yang sedang duduk santai di sofa rumahnya.

Lelaki itu membalikkan badannya.

Itu adalah...

Robert!.

Abangnya.

"Santai dong, gua bukan maling kok." Jawab Robert.

"Anjirrr, Abang!. Ngapain lo disini?. Pergi gak lo." Ketus Aurel.

"Emang ini rumah siapa?!" Tanya Robert dengan nada kesal. Kesannya dia seperti jelangkung, datang tidak di undang.

"Intinya bukan rumah lo!, Sono pergi lo!!" Usir Aurel kedua kalinya.

"Beneran nih? Yakin gak kangen sama gw?" Tanya Robert memastikan.


Yaap. Abangnya itu baru pulang setelah beberapa bulan tinggal di kota orang. Karena tugasnya yang mengharuskan dia tinggal di kota itu.

"Cih! Udah biasa." Jawab Aurel malas, Seolah paham dengan ekspresi Robert saat ini, Aurel menjelaskan lagi maksud dari perkataannya.

"Iya, udah biasa. Selama ini gua sama Aldi dirumah, mamah sama papah di luar negri, elu jadi polisi udah pasti sibuk banget, tinggal di luar kota, pula."

"Ohh," Robert bergegas memeluk Adeknya itu. "Maafin Abang ya," ucap Robert, sambil mengacak pelan rambut Aurel yang tergerai.


"ARGHH!!" Jerit Robert kesakitan, "Sakit bego!." Ketusnya.

"Sesek nafas gua bang!," Aurel memang sengaja memberikan cubitan pada pinggang Robert karena pelukan yang Robert berikan cukup erat.

"Dah ah gua mau mandi, terus tidur." Sambung Aurel.

Sebelum menaiki tangga arah ke kamarnya.

Ronaldi datang dengan muka yang sengaja dibuat terkejut.

"Gilaa!!," Pekik aldi. "makhluk dari mana, kak?" Tanya aldi pada Aurel.

"Dari bawah tanah, di.." jawab Aurel bagai tidak ada dosa.

"Waduuu.. waduuuu!!!" Sahut aldi lalu mendekat ke arah Robert, dan berputar mengelilingi tubuh Robert, "harus jadi bahan penelitiannya Giovani aldini!! Ini mah," sambung aldi.

"Sembarangan!!." Seru Robert, "emang Lo kira gua mayat!!." Omel Robert, karna setau Robert Giovani aldini adalah 'seorang fisikawan yang meneliti soal pembangkitan mayat'.

"Lah, emang apa lagi?" Tanya aldi sambil terkekeh, "lagian tamu tak di undang kayak Abang, ngapain dateng sih??" Ledek Aldi.

"yaAllah, beneran gak ada yang kangen sama gua ini mahh!!." Lirih Robert.

"Emang ada yang bilang, kalo ada yang kangen sama lu??" Ejek Aldi.

"Jahatnyaaa" Robert memasang muka sedihnya, untuk kedua kalinya.

"Udah ah, gua mau ke kamar dulu ya, bang" pamit Aldi, "kak, lo mending buru-buru ke kamar, takut yang disamping lo berubah jadi monster" sahut aldi pada Aurel.

Aurel tertawa, lalu berkata "iya di, dah ah.. gua juga mau ke kamar."

"Yaudah ayoolaaa!!" Ajak Aldi, lalu ke atas berdua, karna kamar Aldi, aurel, maupun Robert berdampingan dan ada di lantai atas.

"Jihhhhh!! Gua doain gua nambah ganteng!!." Teriak Robert yang ditinggal kedua adiknya, sedangkan Aldi dan Aurel yang mendengarnya langsung menutup telinga mereka dengan kedua tangan.

.
.

malam pun tiba.. bersyukur saja Robert tak mengganggu waktu siang dan sore milik Aurel maupun Aldi.

"Aurel!!! Aldi!!!" Teriak Robert, baru tadi Aurel memikirkannya, sekarang dia sudah teriak-teriak memanggil mereka.

"Cepet turun!! Makan dulu!." Teriaknya lagi, Aurel pun segera keluar kamar dan turun kebawah, disusul dengan Aldi.

"Masak apa, bang?" Tanya Aldi. Yap, selain tegas Robert juga jago masak, lebih jago dibanding adik perempuannya itu.

"Nasi goreng." Jawabnya singkat

"Waduuuu!!, Makasih lho bang, jadi laper.." ucap aurel.

"Selamat makan!!" Aldi langsung memakan lahap nasi goreng dihadapannya.

Selesai makan, mereka memutuskan untuk mengobrol sebentar,

"Rel, gimana sekolah Lo?" Tanya Robert.

"Iya bang, jadi Minggu depan gua mau lomba gitu, doain aja ya.." jawab Aurel.

"Hah?lomba apaan?" Tanya Robert lagi.

"Olimpiade," jawab Aurel singkat.

"Lu kayak gak tau otaknya kak Aurel aja sih bang, dia mah semua gek dapet kalo soal pelajaran..." Sindir sekaligus pujian dari Aldi.

"Oh ya?," Sahut Robert "terus apa kabar sama Lo, di? Yang begonya gak ketolongan." Ejek Robert, lalu terkekeh geli.

"Anjirr!! Jangan salah!," Sahut Aldi, "gua nih lomba karate 2 Minggu yang lalu, terus menang juara umum 1 tingkat provinsi!!" Ucap Aldi bangga pada dirinya.

"Serah lu deh, di.." jawab Robert pasrah.

Bersambung**
Sampe makan malem doang?wkwk, iya.
Jangan lupa vomment nya ya..
Oke see you next episode..

~salam semangat!!!

12 Jul 2019 : Revisi 1
28 Jan 2020 : Revisi 2

ALAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang