Eksplisit
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
a terus terang dan tidak berbelit-belit sehingga orang dapat menangkap maksudnya dengan mudah dan tidak mempunyai gambaran yang kabur atau salah (tentang berita, keputusan, pidato, dan sebagainya); gamblang
Play
-Just wanna kiss and make up one last time-
Blackpink X Dua lipa
Kiss and Make Up
-
Jemari Lucax tak henti-hentinya dia ketukan pada meja. Sesekali melirik jam berlogo CA ditangannya. Rasanya ia ingin membungkam mulut cerewet Eire yang sama sekali tidak berhenti mengoceh sejak tadi. Kalau saja tidak ada Gentra disini, Eire sudah sejak tadi diseretnya ke sekolah.
Dia terbiasa, benar-benar terbiasa datang bahkan menginap di rumah sahabatnya. Mungkin k
"HELLO EVERY BODY! Welcomeback to my Chanel. E-I-R-E. Kali ini kita akan memasak untuk dua cowok kurang dihajar karena bangunin saia buat masak pagi buta gini." Gadis itu melirik dua orang yang sedang duduk manis dimeja makan. "Padahal gue berencana bangun siang karena ini hari minggu. Bo―"
"It's Tuesday," Gentra melirik sinis adiknya.
"Whatever bang," Eire memutar bola mata malas. "Now, kita akan masak nasi goring special penuh cyincya juga micin ala Master chef Eire."
"Eire,"
"Pertama kita absen bahan-bahannya."
"Eire,"
"Ada bawang putih, bawang bombai, garam, kecap, telur, nasi dan yang pasti sesuai namanya Micin." Gadis itu mengangkat tinggi-tinggi bungkus bening berisi butiran putih.
"Eire,"
"Langkah pertama, potong bawang merah juga putihnya. Setelah itu sisihkan ditempat yang berbeda, kalau digabung si putih nanti dibully."
"Eiressa Veseonelli!"
"What?!"
Lucax tersentak ketika spatula penuh minyak berada didepan wajahnya. Tapi setelahnya ekspresi lelaki itu kembali garang. Matanya melotot pada gadis dihadapannya. "Gue punya tiga kalimat buat lo. First, lo gak lagi nge-vlog dan lo jelas gak punya chanel Youtube." Eire hampir menyahut, tapi Lucax tak memberinya kesempatan. "Second, jangan membuat seolah lo sedang di babu-in sama gue maupun Abang lo." Lelaki itu melirik kearah jam dinding dipojok ruangan. "At least, lo harus liat jam dinding sekarang"
Kepala gadis itu langsung menoleh ketika jarum sudah menunjukan pukul tujuh tepat. "TELAT!"
-Panasea-
Freeclass. Satu kata yang dapat menggambarkan suasana kelas 11 Ips 7 sekarang. Guru yang seharusnya mengajar pelajaran Matematika, tiba-tiba saja berhalangan hadir. Hanya tugas yang tidak dihiraukan para murid.
Beberapa anak perempuan, sibuk dengan kaca dan beberapa peralatan warna-warni. Sambil bergosip ria, mereka tertawa, lebih mirip arisan ibu-ibu komplek. Sedangkan anak laki-laki sibuk bermain Poker maupun Uno di pojok kelas.
"Shit," Aksa mengumpat kasar. Kalah. Beberapa permainan terakhirnya kalah telak, padahal biasanya dia selalu menang dengan mudah.
"Lo kenapa Sistah, mikirin cewek?" Tirta tertawa menggoda, meledek sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Panasea
Novela JuvenilEire kembali menjadi gadis SMA selama enam bulan. Bertemu dengan cowok-cowok tampan yang punya cerita masing-masing. Perhatian Bacra yang tanpa batas tapi lupa dengan dirinya sendiri. Aksa yang bicara bahkan diamnya selalu disalahkan. Luka mengaga...