Chapter Eight

1.3K 190 4
                                    

Happy Reading~

Terkejut

Panik

Merasa bersalah

Itulah yang dirasakan pria kecil bermarga Byun saat ini. Kyungsoo yang berjalan lima langkah didepannya sembari menunduk dan tertatih masih menghantui pikirannya, pria kecil itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal berwarna putih dan hanya menyisakan wajahnya saja. Berbaring menghadap kearah jendela kamarnya yang menampilkan langit mendung pertanda hujan sebentar lagi turun.

Dan tak perlu menunggu waktu lama, hujanpun turun. Tetesan air dari langit itu menit ke menit semakin membesar bahkan seperti ingin menghancurkan kaca jendela kamarnya.

'Apakah ini tangisan Kyungsoo?'

Hujan itu seakan-akan mengejek kearahnya karena telah bertingkah seperti seorang pengecut.

Tanpa sadar mata sipit itu mengeluarkan lelehan hangat dan turun melewati pipi tirus sang pemilik mata.

.......

"Harusnya kau menolongku bajingan!".

"Seharusnya kau menggunakan kekuasaanmu untuk menolongku".

"Ha! Apa gunanya kau berdiri termenung seolah kau tidak tahu apa-apa".

"Dari awal hidupmu kau hanya bisa mengambil keuntungan dari orang lemah".

"Bajingan!!"

"Kau tak pantas untuk hidup!!".

"Jikapun kau masih hidup, hidupmu akan selalu sengsara. Ingat itu!!".

"Byun Baekhyun! Hidupmu akan sengsara".

Lalu pria itu menghilang dari hadapan pria kecil yang masih bingung dengan kata-kata yang dilontarkan. Tapi entah kenapa saat mendengar semua kata itu hatinya terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum kecil. Panas dan sakit.

.......

"Aarrghhtt...".

Kening itu penuh dengan keringat, Baekhyun bangun dari tidurnya dan mendapati bahwa hari sudah siang. Mata sipitnya melirik jam beker kecil disamping tempat tidurnya.

9.00 AM

Tidak biasanya ia bangun terlambat, apa Kyungsoo tidak membangunkannya?

NYUT

Perasaan sesak itu kembali ia rasakan saat pikirannya terarah pada Kyungsoo.

Kaki kecilnya turun dari ranjang kemudian keluar kamar tanpa berniat untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Langkahnya ia arahkan ke dapur, dan disana terlihat Kibum dan beberapa pelayan lainnya sedang sibuk dengan urusan dapur. Baekhyun menggeser kursi makan yang ada didapur dan berhasil mendapatkan perhatian dari orang-orang yang sedari sibuk dengan urusannya. Lalu mereka membungkuk sopan kearahnya dan hanya dibalas anggukan kecil olehnya.

Kibum berjalan kearahnya dengan sepiring sandwich ditangannya.

"Ini sarapan anda tuan muda".

Tanpa berucap apapun Baekhyun langsung mengunyah sandwich itu dalam diam sambil memperhatikan pekerjaan para pelayannya.

"Paman Do".

Baekhyun memanggil Kibum dengan suara kecil, namun masih dapat didengar oleh pria paruh baya itu. "Ne tuan muda?". Tanya Kibum saat sudah didepan Baekhyun.

"Kemana... Kyungsoo?".

"Ahh Kyungsoo masih tertidur tuan, tadi saya berusaha untuk membangunkannya. Namun dia terlihat lelah sekali. Apa ada masalah penting? Kalau iya saya akan membangunkannya sekarang".

MISTAKE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang