"Kemarin gue ketemu Elok di parkiran, terus gue sapa dia. Reaksi dia bikin gue bahagia, No." Pram duduk disebelah Rino setelah kembali dari perpustakaan.
Biasalah, anak pandai mainnya ke perpustakaan, nggak kaya Rino yang hobinya nge-game mulu, pantes nggak pinter-pinter, Haha.
"Lo curhat sama gue, Bro?"
"Nggak. Gue curhat sama meja. Puas lo!"
"Lo baperan amat, Pram. PMS lo?" Rino masih tidak mengalihkan matanya dari game online di hpnya. Hal itu membuat Pram jengkel.
"Sohib lo lagi cerita, setidaknya hargain kek."
"Bentar lagi gue menang, sabar."
Rino masih fokus dengan gamenya."Yesss gue menang."
Rino memasukkan hp kedalam laci mejanya. "Jadi, apa yang buat lo bahagia seperti ini?" Rino membenarkan posisi duduknya. "Elok bilang apa sama lo?""Dia bilang, Hati-hati ke gue."
"Udah gitu doang?"
"Gue juga sempet ngobrol sama dia, bentar doang sih."
"Lo nggak minta nomor hpnya, Pram?" Rino bertanya dengan muka serius.
"Nggak kepikiran gue, No."
"Pinter dalam hal mata pelajaran, tapi payah dalam hal nyatain cinta. Pram, Pram." Rino geleng-geleng kepala mengingat betapa payahnya Pram dalam hal cinta. "Terus surat kedelapan lo, gimana? Masih lanjut nggak?"
"Masih. Cuma tadi gue nggak sempet ngintip, Elok baca surat kedelapan gue apa enggak."
"Gue heran sama lo. Kenapa lo nggak langsung nyatain ke Elok aja, Pram."
"Nggak ah. Takut gue, No."
"Takut?" Rino menaikkan sebelah alisnya. "Elok nyeremin ya, Pram?"
"Bukan, cantik gitu lo bilang nyeremin." Pram geleng-geleng. "Muka lo tuh yang nyeremin." Lanjutnya.
"Terus takut kenapa? Dia udah punya pacar? Apa bapaknya galak, terus dia nggak dibolehin pacaran?"
"Kepo banget lo, No."
"Ya lo ngomongnya setengah-setengah, gue kan jadi kepo." Pram tidak menyahut, keduanya sama-sama diam.
"Jadi, lo takut kenapa?" Rino bertanya lagi, ia sudah terlanjur penasaran.
"Gue takut ditolak, No." Rino melongo mendengar jawaban Pram.
"Nggak gentle banget lo." Rino tidak habis pikir dengan Pram.
"Belum nyatain aja udah takut ditolak. Ibarat belum nyoba, tapi udah nyerah duluan."
Dasar Pram.
.
.
.****
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer√
Short StoryBagaimana rasanya pura-pura tidak suka padahal dalam hati cinta? © 2019 by Murwaningsih