[1] : Surat Bersampul Pink

11 1 0
                                    

Pagi ini, ketika baru saja duduk dikursinya, Elok membulatkan mata ketika mendapati amplop berwarna pink di laci mejanya.

Pasalnya, bukan kedua atau ketiga kalinya, namun sudah ketujuh kalinya Elok mendapati surat bersampul pink di laci mejanya dengan tidak disertai nama pengirimnya.

Elok melihat sekelilingnya, masih sepi.
Jadi, siapa yang menaruh surat dilaci mejanya selama beberapa hari ini?

"Dasar cowok kurang kerjaan." Elok mengambil surat tersebut dan meremasnya kemudian berdiri menuju tempat sampah berniat untuk mengabaikannya seperti biasa.

"Nggak penting juga." Begitu pikirnya.

Namun saat sudah didepan tempat sampah ia kembali memandang amplop yang sudah ia remas, ia tiba-tiba merasa penasaran.

Oke, untuk surat ketujuh ini, Elok akan membukanya.

~
"Selamat Pagi Elok Kinanthi.
Have a nice day."

~P~

Begitu isi suratnya, sama seperti isi surat pertama yang dibukanya sebelum surat kedua, ketiga, sampai surat keenam yang selalu ia buang tanpa ia buka. Bedanya, surat kali ini disertai inisial pengirimnya.

"Pandu? Ah, mana mungkin dia selebay ini." Elok berpikir lagi. "Atau jangan-jangan kelas sebelah?"

Elok melipat surat itu, ia memutuskan untuk menyimpannya kedalam tas. Sebenarnya, ia masih penasaran siapa si pengirim surat itu.

Semoga Elok tidak pusing karena rasa penasaran.
.
.
.

****

Secret Admirer√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang