“Bagaimana bisa kalian sekejam itu?” tanya Adel menahan amarah. Ia tak menyangka Ibu dan Ayah Josua se egois itu.
“Maaf” ucap Ibu dan Ayah Josua bersamaan.
Adel tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka berdua. Berdasarkan penjelasan mereka, Adel mempelajari suatu hal, yaitu jika punya masalah di dalam hubungan. Akhiri permasalahannya bukan hubungannya.“Jadi gimana? Puas dengan hasil yang kalian dapat sekarang?” tanya Adel lagi dengan menatap tajam kepada kedua orang ini. Bodo amat kalo dianggap gak sopan! Darahnya sudah sangat mendidih selama mendengar penjelasan mereka.
Jadi guys, singkat cerita mereka berdua ini berpisah karena keinginan manusiawi mereka. Si Ibu pengen jadi penulis karena itu memang cita-citanya. Namun, Si Ibu harus keluar negeri karena di dalam negeri banyak yang meremehkannya karena umur. Dan, Si Ibu menyarankan untuk pindah keluar negeri namun Si Ayah melarangnya karena ia tidak ingin meninggalkan perusahaan yang sudah lama ia bangun. Akhirnya, mereka pisah tanpa memikirkan perasaan Si Anak.
“Apa susahnya sih mengalah? Kalau susah, yaudah gakpapa kan tante keluar negeri tanpa perlu ajak sekeluarga pindah kan? Atau gak gakpapa kan perusahaannya ditinggal ke orang kepercayaaan om? Kenapa kalian sekejam itu? Apa sedikitpun kalian gak mikir perasaan anak kalian?!” ujar Adel dengan api yang membara-membara.
“Udah Del gak usah marah nanti jelek loh” ucap Josua berusaha menenangkan Adel.
“Apasih, Josua harusnya marah!”
“Josua marah kok, tapi Josua gak mau egois”
“Egois apanya?! Mereka yang egois!”
“Kalau Josua marah, bagaimana nanti perasaan mereka? Josua gak mau sifat egois mereka turun ke Josua”
“Lo terlalu baik dan gue benci” ucap Adel seraya menghembuskan napas kasar.
“Britannia Adelia!” bentak Josua. Ia marah, Adel seperti menganggap Josua seperti temannya.
“Josua Azasky, gue pulang” ujar Adel sambil menatap tajam ke Josua.
Adel berdiri dan keluar dari rumah Josua. Josua tidak menahannya, ia juga marah dengan kelakuan Adel. Sedangkan, kedua orangtua Josua masih bingung dengan situasi ini.
“Josua” Ibu Josua membuka suara.
“Josua ke kamar dulu” ucapnya seraya berdiri dan menuju ke kamarnya.
“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Ibunya.
“Entahlah. Kamu pulang dulu nanti aku yang bicara ke Josua. Balik sebentar atau besok saja” jelas Ayahnya.
“Baiklah, aku akan kembali besok” ujar Ibunya dan keluar dari rumah tersebut.
Ayah Josua segera naik ke kamar anaknya. Ia pun mengetuk pintu dan masuk. Terlihat anaknya memijat pelipisnya dan menghembuskan nafas kasar.
“Jos, ini Ayah” ucap Ayahnya memulai percakapan.
“Kenapa, Yah?”
“Maafin Ayah dan Ibu”
“Josua udah maafin kok”
“Telfon Adel gih”
“Gak perlu, Yah”
“Kamu kan yang bilang gak mau egois kayak Ayah sama Ibu”
“Emang kelihatannya Josua yang egois? Bukannya Adel?”
“Nah kan, dari pertanyaan kamu yang begitu, kelihatannya kamu egois. Eh, ralat. Kalian berdua yang egois. Gak mau disalahkan. Yaudah, istirahat aja dulu, nanti sebentar kamu hubungin Adel.” ucap Ayahnya memberikan saran ke anak semata wayangnya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert Boyfriend[TAMAT]
Fiksi RemajaKisah cinta antara dua insan yang karakternya sangat bertolak belakang. Si cewek bisa dengan mudah mendapat teman, meanwhile pacarnya dapet satu teman aja udah lebih dari syukur. Akankah cinta mereka bertambah besar seiring berjalannya waktu? Atau...