Mencintai Seseorang Dipesantren ✓ (END)

42.membingungkan

"Mungkin dengan cara seperti inilah allah tidak mentakdirkanku untuk melupakanmu"

---°---

"Saya akan mendonorkan darah saya untuk salsa" ucap orang itu berpakaian rapih seperti seorang santri tiba-tiba ada dihadapan semua orang. Semua orang pun menoleh Kearahnya,mereka terbelalak kaget dan langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu yakin?" tanya Maryam.

"Insya allah yakin" jawabnya dengan senyum dan menunjukan lesung pipinya.

"Kamu itu bukannya yang pernah ketemu pada bulan lalu?" tanya taufik.

Orang itu terkekeh pelan.

"Ayo silahkan masuk kedalam untuk mendonorkan darah,karna keadaan salsa tidak mempunyai banyak waktu" ucap suster tiba-tiba. Orang itu pun memasuki ruangan untuk mendonorkan darahnya.

---°---

Flashback on

Triinngg!!

Kiyai ahmad pun mengangkat teleponnya.

"Hallo assalamualaikum" .

"Waalaikumsalam kiyai" terdengar suara disebrang sana.

"Bagaimana keadaan kiyai?" .

"Alhamdulillah baik,dan kamu bagaimana keadaannya nak?" .

"Alhamdulillah baik pula pak kiyai" .

"oh ya,saya ada perlu sama ustadzah nita,apa beliau ada pak kiyai?" lanjutnya.

"Ooh sekarang para ustadzah lagi dirumahsakit bersama nina zahra nisa" .

"Siapa yang sakit pak kiyai?" .

"Salsa nak..ia sakit anemia dan membutuhkan donor darah O plus,sampai saat ini keluarganya belum menemukan darah itu" jelas pak kiyai.

Deg!

Ilham lemas mendengar kabar itu,ia tak tau harus bersikap bagaimana,seandaikan ia ingin menjauhkan wanita itu tetapi ada saja hambatan nya untuk melakukan hal itu. Dihatinya ingin sekali ia mendonorkan darahnya untuk salsa tetapi ia ragu.

Bismillah.

"Pak kiyai mumpung saya lagi di Indonesia
Saya akan mendonorkan darah saya untuk salsa" ucapnya.

"Alhamdulillah nak..semoga kebaikan kamu dibalas berlipat-lipat ganda oleh allah swt" .

"Amiin ya allah..doain ya pak semoga darahnya cocok" .

"Insya allah..insya allah,bapak akan doain kamu nak" .

"Syukron pak,yaudah saya akan berangkat sekarang assalamualaikum" .

"Afwan..waalaikumsalam".

Telpon pun terputus.

Flashback off

Saat dikairo ilham memang sempat gelisah dan hatinya pun tidak enak seperti ada yang menganjal.tiba-tiba ayahnya menelfon lewat handphone ustadz hafidz, Ia mendapat kabar dari ayahnya bahwa ada keluarga yang tinggal di luar negri ingin bertemu dengannya. Ayahnya segera menjemputnya dan terbang ke indonesia. Setelah berlama-lama berbincang oleh salah satu di keluarga nya itu, ia mendapat kabar dari pak kiyai dan langsung berangkat ke rumah sakit.