Chapter 13

24 4 0
                                    

Ketika pengumuman kelulusan usai, saatnya Qilla kuliah di luar negeri bersama kedua orang tuanya.
Ketiga sahabatnya berharap Qilla di sana sukses.
Dan jaga diri baik-baik.
Persahabatan mereka sangatlah hangat. Maka dari itu, Qilla belum pisah dari ketiga sahabatnya itu.
Demi ilmu yang Qilla tuju, akhirnya Qilla memutuskan untuk kuliah di luar negeri bersama kedua orang tuanya.

Hari ini adalah hari dimana Qilla berangkat ke Amerika. Qilla di jemput oleh kedua orang tuanya di bandara. Dan tak lupa juga, Qilla di antarkan oleh ketiga sahabatnya yaitu Vivi, Andre dan Delvin.

"Oke, Qilla hari ini harus berangkat ke Amerika" ujar mama Qilla kepada sahabat Qilla.

"Iya, Tan. Hati-hati di jalan Qilla" ujar Vivi tersenyum. Namun, hatinya terpuruk. Dia tidak mau kalau Qilla harus kuliah di luar negeri.

"Iyaa" Qilla memeluk tubuh Vivi.

"Lo jangan lupakan kita-kita yang di sini ya Qill" ujar Andre.

"Nggak bakalan kok"

"Di sana jaga Kesehatan ya Qill" ujar Delvin.

"Iyaa" Qilla tersenyum. "Sini gue peluk kalian semua" Qilla berpelukan dengan ketiga sahabatnya.

"Ma, take off tinggal lima menit lagi" ujar papa Qilla kepada mama Qilla.

"Qill" ujar mama Qilla lembut.

"Iya ma" Qilla mendongak ke arah Mama.

"Take off tinggal lima menit lagi" ujar mama Qilla. "Ayuk"

"Iya ma, jangan lupa jaga kesehatan. Di sini kalian hati-hati. Gue dan kalian semua adalah sahabat. Tanpa ada kata pisah. Gue kesana cuma cari ilmu. Biar besar nanti gue jadi orang yang ngerti" ujar Qilla dengan pelan. "Gue berharap kalian juga bisa kuliah di sana. Kita di sana sama-sama. Jangan lupa belajar. Sekarang Vivi udah kelas XI dan Andre sama Delvin udah jadi kakak kelas yang tertua, sebentar lagi kalian juga bakalan kuliah seperti gue" Qilla menahan air matanya yang hendak jatuh.

"Iya Qill, gue ingat kok apa yang Lo katakan. Kita bakalan sahabat terus sampai kapanpun" Vivi memeluk tubuh Qilla. Begitu juga Andre dan Delvin.

"Ya udah gue berangkat" Qilla berjalan menjauh dari tempat mereka berada.

"HATI-HATI QILL"

"DADADAA QILLA, HATI-HATI"

"JANGAN LUPAKAN KITA ORANG"

Teriak sahabatnya membuah Qilla tersentuh hatinya. Qilla menahan air matanya. Di tangga pesawat Qilla melambaikan tangannya.
Ketiga sahabatnya membalas dengan lambaian tangan.

Pesawat yang di tumpangi Qilla sudah terbang di atas sana. Ketiga sahabatnya melihat sampai pesawat itu benar-benar sudah nggak kelihatan lagi.

"Ayuk kita pulang" ujar Andre.

"Iya" jawab Vivi.

"Jangan sedih gitu dong Vi" ujar Delvin.

"Nggak" Vivi tersenyum.

Mereka bertiga berjalan saling bergandengan tangan.

Saat berada di pesawat air mata Qilla jatuh.
Qilla masih ingin bersama sahabatnya. Seperti canda tawa bersama, berantem, nggak mau kalah.

"Qill" ujar mama Qilla.

"Iya ma" Qilla menghapus air matanya.

"Jagan sedih gitu dong. Nanti sahabatmu juga ikut sedih kalau kamu sedih" ujar mama Qilla berusaha untuk membuat Qilla senyum.

"Iya ma, Qilla nggak sedih kok" Qilla senyum ke mamanya.

***

Ketika selesai ujian kenaikan kelas adalah libur.
Liburan akhir tahun tersebut telah berakhir. Saatnya masuk sekolah seperti biasanya.
Yang berbeda adalah Qilla sudah tidak lagi berangkat bersama.
Dan juga kelas mereka juga berbeda. Vivi sekarang duduk di kelas XI sedangkan Andre dan Delvin kelas XII.

"Viviiiiiii!!!!" teriak Andre di depan rumah Vivi.

"Apaan" ujar Vivi.

"Berangkat sekolah lah" ujar Andre.

"Oke, hmm Delvin mana?" Tanya Vivi.

"Tu di dalam" ujar Andre. Vivi pun manggut-manggut pertanda dia paham.

"Delvinnnn!!" Seru Vivi masuk ke mobil Andre.

"Aduhh Vi, telinga gue sakit ni Lo teriak-teriak" ujar Delvi sambil menutup kedua telinganya.

"Apaan gue cuma manggil Lo doang kok" jawab Vivi sewot.

***

Hari itu juga adalah hari pertama Qilla masuk kampus. Qilla sudah tidak tahan melihat kampus barunya.
Qilla berangkat ke kampus di antarkan oleh papanya.

Qilla nge-chat Vivi di Line.

Oryza_qilla

Hari ini gue brngkt ke kampus, skrng gue brngkt sm papa nggk sm klian lg:)
Slm buat Andre n Delvin. Gue nggk mngkn chat satu prsatu :V

Vivi langsung membuka ponselnya.

"Aaaaaa" teriak Vivi membuat Andre dan Delvin panik.

"Lo kenapa Vi?" Tanya Andre.

"Lo nggak apa-apa kan?" Tanya Delvin juga panik.

"Nggak, ini Qilla chat gue" ujar Vivi nyengir.

"Hmmm dia chat apa?"

"Katanya dia hari ini ke kampus, terus katanya dia berangkat sama papanya, nggak berangkat sama kita lagi, terus kalian dapat salam dari Qilla" ujar Vivi sambil senyum.

"Wa'alaikum salam" ujar Andre.

"Wa'alaikum salam" ujar Delvin.

Vivi mengetikkan sebuah pesan kepada Qilla.

Oulivia_MyNP

Oke:)
Nggk apa-apa Qill. Kta Andre n Delvin wa'alaikum salam :)

Oryza_Qilla

Gmna kbar klian baik2 aj kan?

Oulivia_MyNP

Alhamdulillah :)
Trs Lo gmna?

Oryza_Qilla

Alhamdulillah jg baik :)

Setelah itu, Qilla langsung memasukan ponselnya ke dalam tasnya. Qilla harus masuk kelas hari itu.

"Hay" sapa seseorang cewek duduk di samping Qilla.

"Hay juga" Qilla tersenyum.

"Nama Lo siapa?" Tanya cewek tersebut.

"Gue Qilla" ujar Qilla sambil menjulurkan tangannya.

"Gue Via" ujar Via membalas salaman Qilla.

"Gue rasa kita bisa berteman" ujar Qilla. Via pun mengangguk.

***

Beberapa Minggu sudah berlalu. Kini Qilla masih berada di Amerika. Sedangkan sahabatnya sekolah di Bandung.
Selama itu Qilla belum menjenguk sahabatnya. Dia masih menunggu libur semester. Kuliah Qilla emang begitu ketat.

Sementara itu, ketiga sahabatnya menunggu kedatangan Qilla. Mereka berharal Qilla cepat ke Bandung. Supaya bisa berkumpul dan bercanda bersama.

Mereka merindukan hal-hal kekonyolan yang mereka alami saat mereka bersama.
Persahabatan mereka lumayan lama. Dari kecil mereka bersama. Kecuali, Delvin yang baru saja mengenal kehidupan mereka bertiga.
Namun, Delvin hangat. Sedangkan Andre, Qilla dan juga Vivi. Juga bisa akrab dengan kedatangan Delvin.








Btw, suka nggak nyambung :(

Aku bingungggggg mau gimana lage :(

Vote and komennya jangan lupa :(
Jangan jadi silent readers :(

Kisah PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang