Keesokan harinya, setelah kemarin almarhum papa Annisa langsung dimakamkan di pemakaman umum. Daniyah langsung merapikan pakaiannya dan bergegas turun ke bawah.
"Mi, Niyah pulangnya agak telat ya. Soalnya mau ke rumah Annisa dulu," ucap Daniyah pada Umi.
"Emangnya Annisa kenapa Niy?" Tanya Abi menyauti ucap Daniyah tadi.
"Papanya Annisa kemarin meninggal Bi, jadi Daniyah mau mampir kerumahnya dulu. Mau nganterin kue buat tahlilan nanti malam," jelas Daniyah.
"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, gara-gara apa sayang?" Tanya Abi.
"Kemaren itu papanya kecelakaan Bi, terus gak lama keadaanya keritis dan meninggal," jawab Daniyah sedih.
"Yaudah kamu boleh pergi," ucap Abi.
"Makasih yah Bi, kalo gitu Daniyah ke sekolah dulu," pamitnya sambil menyalami Abi dan Uminya.
Setelah sampai di sekolah dengan menggunakan angkutan umum seperti biasanya, Daniyah langsung masuk ke dalam kelasnya dan mengikuti pembelajaran seperti biasa.
Tak lama kemudia bel sekolah pun berbunyi menandakan waktunya istirahat telah tiba.
"Ya sudah ibu akhiri, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam Bu Dewi. Dan langsung dijawab secara serempak oleh murid yang ada di dalam kelas itu.
"Niyah!" Panggil Dhita.
"Ada apa ya?" Jawabnya.
"Kantin bareng yok, si Alisa gak turun juga nih," ajak Dhita.
"Oh yaudah, ayo," ucap Daniyah.
Setelah sampai di dalam kantin Daniyah langsung memesan makanan favoritnya di sekolah ini.
"Mie goreng Sama es teh ya neng," ucap ibu kantin tersebut.
"Eh iya Bu," jawab Daniyah sambil tersenyum.
Setelah memesan makanan Daniyah langsung duduk di sebelah Dhita dan makan bersamanya. Tak lama kemudian ada panggilan untuk seluruh anggota OSIS di sekolah itu.
"Panggilan kepada seluruh pengurus OSIS, harap berkumpul di ruang OSIS Sekarang juga. Sekali lagi, panggilan kepada seluruh pengurus OSIS harpa berkumpul di ruang OSIS sekarang juga. Terima kasih," ucap seseorang dengan mic dari ruang piket.
"Niy, aku ke sana dulu yah. Dipanggil tu," ucap Dhita.
"Loh, kamu anggota OSIS dhit?" Tanya Daniyah.
"Iya Niy, yaudah aku duluan ya," pamitnya.
"Oh, oke," jawabnya.
Setelah itu Daniyah melanjutkan makannya dan kembali ke kelas.
"Hai guys," sapa Dhita.
"Haiiii," balas teman-teman yang ada di kelasnya.
"Mohon perhatiannya sebentar ya, jadi hari Sabtu itu bakalan ada perayaan buat birthday sekolah kita. Jadi diharapkan kalian datang menggunakan baju muslim dan kita bakalan buka bazzar," jelas Dhita.
"Loh kok pake baju muslim sih?" Tanya
Bulan."Nah jadi sekolah kita itu bakalan mengangkat tema islami tahun ini. Jadi bakalan ada lomba hafalan juz 30, ceramah, dan menulis cerpen," jawab Dhita.
"Yaahh, gak asik ah," ucap murid di kelas itu.
"Kok gak asik sih, malah bagus kan kalo sekolah kita angkat islami gitu," protes Daniyah.
"Yah Lo emang suka aja kan Lo emang dasarnya dari sana," ucap nyinyir Alexa.
"Maksud kamu apa?" Tanya Daniyah.
![](https://img.wattpad.com/cover/182984756-288-k36146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIYAH (Slow Update)
SpiritualDaniyah Nur Salsabillah seorang gadis yang berasal dari sebuah pesantren di daerah Jawa. Kemudian pindah ke salah satu sekolah biasa yang tidak mengenal batasan antara lelaki dan perempuan. Tidak pernah sekalipun Daniyah menyukai seorang pr...