Hai semuaaa!!!
Ketemu lagi yah. Jangan lupa, sebelum baca nih ya. Kalian tinggalin jejak yah, supaya bisa support aku. Thank youu❤️Typo bertebaran!!
"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Dewi dari luar kelas.
Mendengar itu, seluruh siswa kelas X IPA 2 pun langsung duduk di bangkunya masing-masing. Ya, karena perdebatan tadi yang dilakukan oleh Alexa, Dhita, dan Annisa menjadi pusat perhatian mereka. Apalagi ditambah dengan adegan Alexa yang menampar pipi Daniyah. Kecuali Azka, setelah pelajaran pertama tadi dia dipanggil oleh salah satu temannya untuk ke ruang guru.
"Ada apa ini!" Bentak Bu Dewi yang melihat Daniyah menangis.
"Ini nih Bu, si Daniyah yang lebay. Baru di gituin aja udah nangis," jawab Alexa sambil mendorong bahu Daniyah kebelakang. Membuat tubuh Daniyah yang kecil itu terjungkal kebelakang.
Bukkk!!
Azka yang baru masuk ke dalam kelas langsung menghampiri Daniyah yang terjatuh. Dan sekali lagi, Daniyah menjadi sorotan utama para penghuni di kelasnya.
"Astaghfirullah, Daniyah. Lo gak papa?""Gak, Da-daniyah gak-gak pa-pa kok."
"Kenapa Lo bisa gini si Niy?"
"Udah sih ya, gak usah pake drama segala. baru gitu doang kok. Dia aja tu yang lebay, pake nangis segala lagi. Dasar!" Saut Alexa yang membuat Azka naik pitam.
"Eh,maksud Lo apa giniin Daniyah!" Ucap Azka.
"Apaan sih Lo!"
Mendengar jawaban dari Alexa itu, membuat Azka semakin marah. "Lo yang apa apaan. Lo apain dia sampe kayak gini hah!"
"Emangnya kenapa, Lo marah," jawab Alexa santai dengan pandangan yang mengejek.
"Ya jelas gue marah. Lo itu cewek TERBODOH yang pernah gue temui! ingat, gue gak bakalan tinggal diam Lo giniin sahabat gue. Camkan itu!" Jelas Azka sambil mendorong sedikit bahu Alexa. Tapi tidak sampai terjatuh.
Setelah mengatakan hal tadi, Azka dibantu Dhita untuk membawa Daniyah ke UKS. Saat di jalan, mereka berpapasan dengan Wafi. Awalnya wafi seperti biasa saja saat berpapasan dengan mereka, tetapi dia merasa aneh dengan seseorang yang mereka bawa. Setelah itu Wafi langsung menengok dengan cepat.
"Daniyah!" Ucapnya.
Mendengar itu Daniyah yang sebenarnya sudah tidak sanggup lagi, menoleh ke arah sumber suara itu.
"Kak Wafi.."
Bukkk
"Astaghfirullahaladzim, Daniyah!" Ucap Dhita sambil menahan tubuh Daniyah yang tumbang.
"Ya Allah,Niyah," Ucap Azka, tetapi dia tak mampu hanya untuk sekedar memegang tubuh Daniyah.
Melihat hal itu Wafi yang sudah tidak tega dengan keadaan Daniyah langsung menghampirinya.
Setelah melihat sekeliling bahwa tidak ada perempuan yang lewat di daerah situ, Wafi menyuruh Azka untuk memanggil anggota PMR di sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIYAH (Slow Update)
SpiritualDaniyah Nur Salsabillah seorang gadis yang berasal dari sebuah pesantren di daerah Jawa. Kemudian pindah ke salah satu sekolah biasa yang tidak mengenal batasan antara lelaki dan perempuan. Tidak pernah sekalipun Daniyah menyukai seorang pr...