"Kecelakaan"

16 5 0
                                    

Saat pelajaran dimulai sampai akan di akhiri. Daniyah tidak fokus sama sekali karena dia terus teringat dan membayangkan senyuman Wafi saat membantunya membereskan buku-buku tadi.

"Daniyah!" Bentak Bu Dewi.

"Eh, iya Bu," jawabnya gelagapan.

"Dari tadi saya menjelaskan, kamu malah melamun gak jelas di situ. Sini kamu kerjakan soal nomor lima sampai dua puluh di depan!" Perintahnya yang di sertai omelan panjang lebar pada Daniyah.

"Emm, iya Bu," balas Daniyah sambil menundukkan kepalanya.

"Lain kali jangan ada yang melamun saat saya menerangkan di depan, kalau ada akan saya hukum dia keliling lapangan 100 kali!" Ucap Bu Dewi sambil melirik ke arah Daniyah.

Daniyah hanya diam saat Bu Dewi meliriknya, langsung ia mengambil spidol dari atas meja guru dan mengerjakan soal-soal itu dengan baik dan benar.

"Ya sudah, kamu duduk sekarang," jawab Bu Dewi saat Daniyah datang padanya.

"Niy, kamu ngelamun apa sih dari tadi, sampe Bu Dewi marah gitu," ucap Annisa sambil berbisik pada Daniyah.

"Gak ada apa-apa kok Nis," jawabnya.

Setelah bel sekolah berbunyi. Kantin sekolah di banjiri oleh siswa-siswi yang sudah kelaparan. Termasuk Daniyah.

"Rame banget Nis," ucap Daniyah saat dia melirik ke arah kantin.

"Yah mau gimana lagi Niy, kita juga harus makan nih. Aku laper banget," jawabnya.

"Yaudah kita masuk aja, keburu makin rame," balas Daniyah sambil menarik tangan Annisa ke kantin.

Saat mengantri makanan di kantin, Daniyah berdesak-desakkan dengan siswa lainnya. Sebenarnya dia tidak suka seperti ini, namun apa boleh buat dia sudah sangat lapar.

"Permisi," ucap salah satu siswa di samping Daniyah.

"Eh, kak Wafi?" Ucap Daniyah.

"Kamu mau ngantri makanan juga?" Tanya Wafi saat Daniyah memperhatikan wajahnya.

"Eh, astagfirullah. Iya kak," jawabnya sambil langsung menundukkan pandangannya.

"Sekalian aja sama kakak, di sini banyak cowok. Nanti kamu desak-desakan," balasnya.

"Eh, gak usah kak. Biar Daniyah aja yang antri," ucap Daniyah.

"Udah, kamu duduk aja sana sama Annisa," balas Wafi sambil melirik ke arah Annisa .

"Makasih kak," jawabnya.

Setelah di perintah oleh Wafi untuk duduk saja, Daniyah langsung menurutinya. Ia langsung pergi ke arah tempat Annisa duduk.

"Loh kok kamu gak antri Niy," ucap Annisa saat melihat Daniyah jalan ke arahnya.

"Kak Wafi yang antriin," jawabnya.

"Nah kan, bener dugaan aku Niy. Kayaknya itu Wafi suka sama kamu," balas Annisa sambil melihat ke arah Wafi.

"Apaan sih Nis, ngaco deh," ucap Daniyah sambil mengeluarkan ponselnya.

"Yah bener lah Niy, kamu aja tuh yang gak nyadar," balas Annisa.

Tak lama kemudian, wafi datang dengan membawa nampan berisikan 3 piring mie goreng.

"Ini makanannya," ucap Wafi.

"Eh, makasih kak," jawab Daniyah

"Makasih yah Fi," jawab Annisa.

"Yaudah aku makan dulu di sana," pamit Wafi pada mereka berdua.

"Ngapain Fi, makan di sini aja lagian kita cuman berdua doang," larang Annisa.

DANIYAH (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang