Beyond | Part 8

25 4 0
                                    

Kinan pun tersadar dari lamunan nya, kini betapa ia merindukan masa-masa dulu nya.

"Arkan pulang, sebelum aku pergi" ucap kinan dalam hati

Arkan adalah laki-laki yang Kinan tunggu kedatangannya. Sudah 2 tahun Arkan pergi meninggalkan Kinan, Kinan pun tak tahu apakah Arkan akan kembali atau tidak.

Kinan rindu pada merpati, merpati yang selalu menari bersama langit. Hanya Arkan yang ada di hati Kinan, hanya Arkan yang bisa membuat Kinan bahagia dan hanya Arkan yang bisa membuat Kinan membenci Arkan.

Kepergian Arkan ada hubungannya dengan sikap Kinan sekarang. Kinan tak pernah tahu alasan apa yang membuat Arkan pergi meninggalkan nya.

Arkan adalah cahaya untuk Kinan. Dahulu Kinan hanyalah perempuan yang tersesat dijalan yang salah namun ketika Arkan datang Arkan selalu membimbing Kinan.

Tapi sekarang Arkan sudah pergi ntah kemana. Kini merpati telah meninggalkan langitnya dan merpati telah berdusta.

Langit yang dulu sangat indah kini berubah menjadi sangat usang, tak ada lagi warna di dalam hidup Kinan. Arkan berhasil membuat Kinan hancur, Akran berhasil membuat Kinan menjadi wanita yang tidak berguna.

Kinan membuka tasnya dan mengambil kertas kecil, kemudian Kinan menulis

"Arkan langitmu akan pergi"

Itu adalah surat yang ke 101 yang di tulis Kinan untuk Arkan

//_\\

Jam sudah menunjukan pukul 17.00 dan kini senja sudah menampakan semburat jingga nya.

Kinan pun memutuskan untuk pulang dan memesan taxi online sebab tempat yang ia datangi tidak bisa dicapai oleh bus.

Sesampainya Kinan di rumah ia langsung masuk kamar. Ia pun langsung membersihkan dirinya ke kamar mandi. Setelah selesai Kinan menuju meja belajarnya untuk menyiapkan peralatan sekolah besok.

Saat Kinan sedang membereskan buku tiba-tiba ada cairan yang jatuh pada bukunya, cairan itu berwarna merah kental.

Kinan tak sadar bahwa ia mimisan tetesan itu semakin banyak dan Kinan pun mengambil tisu tapi tak sengaja yang ia ambil adalah kain dari Arkan.

Kain itu diberikan Arkan saat Kinan demam, Arkan yang merawat Kinan sebab ibunya menjaga ayah Kinan di rumah sakit.

Sontak Kinan langsung melempar kain itu dan ia bergegas mencari obat yang dapat menghentikan mimisan itu. Tubuhnya mulai lemas sebab sudah kehilangan banyak darah.

Sudah cukup larut akhirnya Kinan tidur agar besok sedikit lebih baik. Dahulu Kinan adalah murid yang cukup berprestasi di sekolahnya tapi semenjak ia kehilangan merpati nya Kinam berhenti menyalurkan semua kemampuannya di sekolah.

Sekolah SMA Pelita Nusantara adalah sekolah yang di waqaf kan ayah Kinan dan saham sekolah ini pun masih atas nama keluarga Kinan. Jadi jelas jika terjadi sesuatu pada Kinan semua akan mengetahuinya. Termasuk saat dulu Kinan dipindahkan ke Amerika  untuk menjalani Rehabilitasi.

//_\\

Pagi telah hadir hari ini hujan membahasahi daerah sekolah Kinan, beruntung Kinan sudah sampai sekolah sebelum hujan semakin lebat.

Kinan bersyukur hari ini tidak ada upacara sebab mengingat kondisi Kinan yang lemah pasti saat upacara Kinan akan pingsan.

"Pagi bule" sapa Hans pada Kinan yang sedang menulis puisi

"Too" seperti biasa hanya 1 kata yang Kinan ucapkan.

"Hey, morning Hans" tiba-tiba Nadhira datang

"Morning to Ira, Ira- ira apa ya" jawab Hans

Nadhira benci dipangil Ira karena Hans pasti akan menjahilinya dengan kata itu, dengan sengaja Hans yang tengah duduk disamping Kinan langsung ditarik pergi oleh Nadhira.

Kinan masih sibuk dengan puisi nya, kini ia sedang menyelesaikan beberapa bait terakhir puisinya
 
Tentang Hujan yang membawa pergi Merpati
Bawa saja cerita usang itu pergi
Bawa ia dan jangan sisakan sedikit pun. Merpati tidak suka langit yang usang

Hei Merpati,
suara dunia begitu gaduh
Suara dunia begitu menggema didalam hidupku
Dan aku butuh kamu untuk menutup telinga ku

Merpati di Danau Renjani,.jangan terlalu lama pergi
Sebab Danau Renjani rindu akan merpati.

Kepergianmu membuat aku hehilangan segala arti dari kehidupan
Mana janjimu akan setia seperti merpati? Kamu adalah pendusta
Hujan tidak sepenuhnya salah akan kepergianmu
Merpati tak mungkin bisa bermain hujan karna merpati akan mati.
Sebab, hujan adalah tanda kepergian.

Puisi ke 70 yang Kinan buat untuk Arkan. Bagi Kinan puisi adalah harapan, doa, dan pelampiasan dari segala yang Kinan rasa.

📛📛📛

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BEYOND SAMPAI PART DELAPAN

To be continue:D

BEYONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang