Daffa pulang ke rumah dalam keadaan hancur karna melihat Kinan kembali harus drop.
Ya Daffa sudah menyukai Kinan sejak awal mereka bertemu.
Setelah sampai kamar Daffa pun langsung memejamkan matanya, dia berharap agar pagi tiba ia dapat melihat Kinan di sekolah.
***
Pagi ini Daffa sudah tiba disekolah 5 menit lebih awal dari biasanya. Daffa sedang berdiri di depan kelas sambil melihat beberapa siswa yang baru saja datang, berharap Kinan juga hadir.
Daffa memejamkan matanya
"andai lo masuk" ucap nya dalam hati sambil menghembuskan nafas kasarnya.
Daffa membuka matanya dan pandangannya langsung tertuju pada mobil berwarna silver, seorang laki-laki keluar dari sisi kanan mengenakan jas dokter. Ternyata itu Wira.
Dan juga bersama dua suster. Salah satu suster itu mengeluarkan kursi roda dan satu lagi membuka pintu sebelah kiri dan ternyata itu adalah Kinan.
Semua pasang mata sekolah langsung tertuju pada Kinan. Semua menatap Kinan dengan tatapan seribu pertanyaan.
Kedua suster tersebut membawa Kinan ke ruang kepala sekolah. Setelah 15 menit Kinan, Wira dan kedua suster keluar dari ruangan tersebut.
Kinan turun dari kursi roda, dan Wira langsung memeluk Kinan dan membisikan sesuatu. Kinan pun langsung menuju kelas nya.
Saat Wira berniat untuk masuk ke mobilnya ia melihat Daffa yang sedang menatapnya, sontak Daffa langsung membuang muka sebab ia sangat takut dengan Wira.
Saat Wira sudah masuk kedalam mobil, ponsel Daffa berbunyi ternyata ada sms dari nomer yang tidak ia simpan.
+6287456******
Saya percayakan Kinan pada Anda.Daffa mengerutkan dahinya, ia bingung siapa yang mengirimkannya pesan, tiba-tiba mobil yang Wira bawa membuka kaca depan dan tampak memberi kode bahwa pesan tersebut dari Wira.
***
Saat Kinan tiba di kelas, seluruh teman-temannya langsung mengerubungi Kinan dan bertanya-tanya.
Tapi ada 1 orang yang tidak bertanya kepada Kinan yaitu Nadhira. Dan saat Kinan melangkah mendekati Nadhira, Nadhira pun menjauhi Kinan seakan enggan untuk berada di dekat Kinan.
"Lo cuma perempuan pengecut" ucap Nadhira yang membuat Kinan sedikit terkejut
"Eh Nad maksud lo apaan bilang begitu, Kinan baru aja masuk" Hans yang mendengar Nadhira berkata seperti itu langsung membela Kinan.
"Lo, dan lo ikut gue ke rooftop" ucap Nadhira menunjuk Kinan dan Hans.
Kinan hanya bisa diam melihat sahabatnya berubah sikap kepada nya.
"Gila lo, bentar lagi bel segala disuruh ke rooftop" Hans yang tidak setuju langsung duduk di bangku
Namun tiba-tiba tangan Kinan dan Hans di tarik oleh Nadhira
"Bolos susah amat idup lo" ucap Nadhira ketus
Hans dan Kinan hanya pasrah pada keputusan Nadhira, entahlah setan apa yang masuk kedalam diri Nadhira sehingga Nadhira menjadi emosional.
Untuk pergi ke rooftop artinya Kinan harus melewati kelas Daffa. Sebenarnya Kinan biasa saja namun entahlah kali ini ia merasa ada hal yang mengganjal diantara Daffa dan Kinan tapi Kinan menghiraukan hal tersebut.
Saat melewati kelas Daffa tampak semua murid sedang berada di dalam kelas. Namun tanpa Kinan sadari Daffa melihatnya berjalan menuju rooftop
Sesampainya di rooftop Kinan langsung duduk ditempat yang biasa ia tempati dan Hans duduk disampingnya sedangkan Nadhira berdiri di belakang mereka berdua sambil melipat tangan di dada.
"Maksud lo apa seminggu ga masuk?" tanya Nadhira to the poin kepada Kinan
Namun yang orang ditanya justru memilih bungkam
"Lo denger gue gak?!" Nadhira sedikit menarik tangan Kinan
Hans yang melihat hal tersebut pun langsung berdiri
"Lo kenapa sih? Mata lo udah buta apa gimana? Ini sahabat lo" Hans sedikit terbawa emosi oleh sikap Nadhira.
"Justru karena dia sahabat gue,gue peduli. Gua tanya kenapa dia ga masuk. Gak kaya dia! Yang mungkin ga nganggep kita sahabatnya!" jelas Nadhira sambil menunjuk wajah Kinan
"Lo tau ga? Bacot!" Kinan akhirya membuka suara.
"Lo tuh emang ga tau bersyukur ya jadi cewe? Pantes nyokap lo ga sayang sama lo!" Mata Nadhira telah dibutakan oleh emosi.
"Lo ngomong apa?! Punya mulut tuh disekolahin" Tanya Kinan yang juga sudah emosi, sebab Kinan tidak bisa tinggal diam jika sudah membahas masalah Laras.
"Anak macam apa lo ga pulang berhari-hari? Bikin ibunya khawatir. Lo tuh pantesnya dibuang Nan" ucap Nadhira tajam
📛📛📛
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BEYOND SAMPAI PART ENAM BELAS
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
BEYOND
Novela JuvenilAku bukan perempuan pendusta tetapi.. Masa lalu itu selalu menjebak aku dalam keheningan, Namun itu adalah dunia ku. Siapa pun yang menghancurkannya, akan aku hancurkan juga. Tentang masa lalu dan masa depan yang bertolak belakang, hingga akhirnya...