열세. Baikkan?

1.1K 70 14
                                    

Pagi ini semuanya kumpul, Lengkap dengan Ayah dan Bunda. Inilah yang buat kita semangat. Karena benar-benar udah lama sarapan bareng orang tua.

"Bundaa masak apa?" Tanya Jin sambil mengecup pipi Bundanya. Kata bundanya Jin gausah masak dulu. Mumpung ada Bundanya sih. Katanya kan Jarang-jarang

"Masak apa hayoo? Coba nih cobain. Enak apa engga, Nak? Kalau ga enak, Nih kamu tambahin bahan bahan yang lain saja. Bunda udah lama ga masak"

Jin mulai mencicipi masakan bunda tersayang nya itu "Enak kok bun! Beuuuh. Ada rasa cinta nya nih masakanya" Senyum Jin lalu menyiap kan piring untuk 30 orang.

Bunda hanya balas dengan senyuman. Tak lupa sambil membantu Jin menyiapkan alat makan. Sedangkan Ayah mereka sedang bercanda gurau dengan anak-anak tercintanya.

"Buruan makan woe jan malah tawa tiwi mulu" Tegur Jin ngejewer adek-adek laknatnya itu "Iye elah bang ya elah jahat amat"

Mereka semua makan dengan tenang tanpa hambatan

.
Daniel sudah sembuh. Cuma masih harus istirahat terus. Yaa masih banyak obat yang harus ia konsumsi juga sih. Teringat akan penyakit-nya yang kambuh akibat penyerangan kemarin

Kalian belum tahu akan apa penyakit Daniel? Jadi, Penyakit Daniel adalah Aterosklerosis Yaitu pengerasan pembuluh darah yang terjadi ketika dinding pembuluh darah menebal karena adanya lemak dan plak. Penyempitan atau penyumbatan arteri.

Tapi sebenarnya itu juga lumayan aneh, Daniel tidak merokok ataupun obesitas. Namun bisa mendapatkan penyakit mematikan seperti ini.

Ayah dan bunda yang tau akan penyakit Daniel kambuh lagi pun memutuskan untuk meninggalkan Jepang selama beberapa bulan untuk melakukan pengobatan Daniel dan lainnya.

Pencegahannya begitu banyak. Dan Daniel mulai melakukannya satu persatu.

"Daniel, Ini makan sayur dulu. Bunda sudah masak" Bunda memasuki kamar daniel dengan tenang. Ia tak mau mengganggu anaknya yang sedang terlelap.

Tapi sekarang jam makan. Terpaksa ia harus membangunkan anaknya itu "Niel, Euigeon-ah. Bangun" Daniel membuka matanya.

Ia bangkit dari posisinya itu dengan tangan kanannya yang menumpu. Tak lupa bunda juga membantunya untuk duduk.

Lalu daniel sekilas mengecup pipi ibundanya "Terima kasih bundakuu. Tapi danieㅡ"

"Tak ada tapi-tapian! Kau tahukan kalau penyakitmu itu berbahaya?! Hanya patuhi apa yang Bunda suruh, Niel-ah. Bunda khawatir denganmu" Daniel terkekeh mendengar pernyataan ibunya itu

Ibunya masih memasang wajah khawatir. Lalu daniel memasang eye's smilenya dan mengangguk "Maaf telah membuat bunda khawatir ya" Kali ini bunda yang terkekeh. Ia menyuapi Daniel sayur bayam yang baru saja ia buat tadi pagi.

Daniel makan dengan lahap. Setiap ia mengunyah, Ia akan melamun saja dan menggerakkan mulutnya. Entah apa yang ia pikirkan. Namun bunda masih saja suka menegur Daniel agar tak sering-sering melamun.

"Daniel jangan melamun terus dong. Nanti kesambet reok aja" Ujar bunda sambil sedikit tersenyum "Kita di jakarta bun. Bukan dibali" Daniel juga ikut tersenyum dengar ucapan bunda.

"Siapa tau dia lagi merantau" Iya. Cuma karena itu Daniel tertawa lebar. Sudah lama ia tak tertawa seperti itu. Sebelumnya ia hanya selalu berurusan dengan skripsi dan belum ada kebahagiaan yang menyapanya. Kecuali para saudara bobroknya itu.

Setelah acara suap-menyuap alias makan, Daniel berjalan kebawah untuk bermain lagi bersama keluarga kecilnya itu. sebenarnya bukan kecil ya:) Tapi besar. Sangat besar.

"Bang daniel! Kangen" Lara memeluk tubuh besar daniel "Sama abang juga. maaf ya abang selalu gak ada buat kamu"

Lara cemberut "Buat apa abang minta maaf? Abang ga salah!" Daniel hanya bisa memiringkan kepalanya.

Seongwoo menyampar mereka sambil memegang kamera miror-less nya itu "Yoe broh! Cie udah sembuuh! Ini berkat doa kalian gais!"

"Hush! Ini berkat tuhan lah sayang" Tegur bunda pada Seongwoo. Yang ditegur ngangguk dan minta maaf pada umum. Untung ga sampai klarifikasi kan kayak channel sebelah.

Iya itu si Hyunjin alias dower dipanggilnya mah. Dia sahabatnya si Bae Jigong. Si jinyoung demen banget bawa Hyunjin ke rumah. Alhasil Ong sama Hyunjin sering collab.

Tapi hyunjin orangnya dikit dikit merasa bersalah. Jadi gitu lah. Sana-sini klarifikasi.

"aㅡaduh. Bunda, Obat Dㅡ" Daniel langsung tak sadar setelah pelukan dengan Lara. Semua panik dan langsung membopong Daniel ke kamar terdekat.

Lara langsung jatuh dari posisinya yang berdiri. Ia kembali lemas. Baru saja ia senang karena kehadiran Daniel kambali kedalam kehangatan keluarga, namun ia menjadi saksi saat Daniel kembali terjatuh kedalam penyakit itu.

Tebecee~
pendek banget ga siih? Maaf aga telat up. Harusnya kemarin. Tapi kemarin abis banyak kegiatan. Mianhae😊.

Oiya btw aku mau gini, Setiap dua part per orang, Itu diselipin part full keluarga ya. ehe susah jelasinnya. Gini gini.

misalkan aku up cerita Xiumin, Jisung, nah abis itu langsung cerita per bab lanjutan, Abis tu lanjut suho, Abistu lanjut lay. Gituu lah oke? supaya otak aku ga terlalu mumet ehe. Mian kalau kurang memuaskan ya.

ㅡDan juga maaf banget kalau pendek.

Sampai bertemu dipart selanjutnya.

Abang Bobrok - W1 X BTS X EXO #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang