11. Kejahilan Devano

53K 2.3K 774
                                    

Vote dan komennya ya beb jangan lupa :v

Dan selamat membaca, dan bermain game's 🎉

Question time:

1. Hewan yang memiliki tiga jantung, dan sembilan otak?

2. Suka hidup di rawa rawa, hewan apakah itu?

3. Lagu yang ada nama hewannya?

4. Hewan kecil dan menggemaskan yang ingin kamu miliki?

Jwaban unik dan tepat, aku follow secara cuma cuma, jika ingin di tag nama akun kamu, follow akun aku terlebih dahulu, agar memudahkan aku untuk mencari nama aku kamu ❤

***

Seperti janjinya tadi pagi, mereka semua lagi mempersiapkan bahan dan alat untuk praktik
siang ini, dimulai dari membeli tabung reaksi
dan juga gelas kimia, ternyata Dani merupakan anak pintar juga, buktinya ia memilih tema dengan tingkat yang sulit, dan dia dengan cekatan mudah menguasainya.

"Bentar ini kaya pelajaran anak kuliahan bukan si?" Alice mengerang pelan saat dirinya salah menuliskan hasil dari percobaan air aqua dengan pelarut murni.

"Iya" ungkapnya enteng.

"Buset pantesan anjir lu ngomong ke gua gak masuk masuk nih!" Kesal Devano pada akhirnya.

Dani mengulang percobaannya sekali lagi,karena Alice salah menghitung bahkan mengukur larutan asli pada aqua itu, Dani mengisi tabung reaksi dengan aqua sebanyak lima mili dengan pipet kecil itu.

"Farhan lu masukin tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang isinya campuran air es tadi.  Terus aduk aduk bentar sampai air aquanya normal, gak naik gak turun dan biarkan membeku dengan sendirinya."

Farhan mengangguk paham walaupun sejujurnya ia masih berusaha mencerna perkataan temannya itu, "ini mas esnya. Diminum dulu ndok" ucap bibi itu sopan sambil meletakan nampan dipinggiran meja ruang tamu itu.

"Mas Dani selalu ikut olimpiade sains di tingkat Nasional, dan dia bersaing dengan mahasiswa luar negeri. Makanya jangan heran kalau mas ini ngomong suka tingkat dewa, haha" bibi itu menjelaskan. Semuanya hanya ber oh ria sebagai jawaban.

"Bi.." Dani memberikan tatapan tidak suka pada pembantunya itu, bukannya ia merasa sombong atau apa. Namun, ia sangat alergi jika ada yang meninggikan dirinya. Rasanya kupingnya panas jika ada yang menyebut nama dirinya.

"Maaf mas, bibi kembali ke dapur dulu kalau gitu" ungkap sang bibi sambil beranjak dari sana. Pandangan bibi tak lepas dari tiga temannya itu, karena hanya mereka berdua saja yang tidak melakukan apapun. Hanya mendengarkan penjelasan dari Dani saja.

"Kalau udah gini?" Farhan mengangkat gelas kimia yang didalamnya sudah membeku.

"Tabung reaksinya dikeluarin dulu dari gelas kimia, terus lihat perubahannya. Kalau udah gua aja yang catat" Farhan kembali mengangguk untuk kesekian kalinya.

"Jes dan Alice lu lakuin hal yang sama pada larutan yang lainnya ya"

Mampus dah

***

Setelah selesai membuat kesimpulan pada praktikum tadi, mereka semua akhirnya kembali pulang ke rumah. Tapi tidak dengan Farhan yang masih sibuk meminta ilmu ipa yang ia miliki, hitung hitung les prifat gratis karena temannya sendiri yang mengajarkan.

Ketos Is My Husband [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang