4

3.3K 148 0
                                    

"Diam itu lebih baik. Daripada kamu berbicara banyak tapi tak ada manfaatnya"

🥀🥀🥀

Hari ini, tepat kelulusan Sekolah Menengah Pertama bagi Re, Dilan dan Bagas tentunya.

Mereka melaksanakan wisuda bersama. Re dan Dilan ditemani oleh sang mama tanpa ada papanya karna papanya sedang berada diluar negri.

Berbeda dengan si kembar yang hanya ditemani oleh sang mama, Bagas justru ditemani kedua orang tuanya.

"Selamat menempuh hidup baru" ucap Bagas kepada si kembar disertai dengan kekehannya.

Dilan tertawa sampai matanya menyipit, sedangkan Re hanya menatap datar keduanya.

"Gila lah. Lo kira gue kawin hah" jawab Dilan setelah puas tertawa

Mendengar jawaban Dilan, Bagas langsung menoyor kepalanya "Nikah dulu, baru kawin. Gitu aja gak tau"

"Lah emang gak tau sih" sanggah Dilan kesal

"Makanya Lan, main tuh yang jauh" jawab Bagas mulai tak jelas

Re yang mendengar percakapan mereka langsung menatap tajam Bagas dan Dilan yang membuat keduanya terdiam.

"Eh anak-anak ayok sini foto" panggil Nila kepada mereka semua

"Iya Ma"
"Iya Ante"

Lalu mereka melakukan sesi foto bersama.

🥀🥀🥀

Tok
Tok
Tok

"Abang bangun sayang, hari ini kan hari pertama kamu sama Re masuk SMA" ucap Dila yang terus mengetuk-ngetuk kamar putranya.

Putranya memang susah saat dibangunkan berbeda dengan sang adik yang tidak perlu repot-repot dibangunkan oleh sang mama.

Tak lama pintu dibuka dan menampakan seorang remaja yang masih menutup matanya, lengkap dengan baju piyama nya "Masih jam 5 kan Mah?"

Dila tersenyum kecil dan menjawab lembut "Udah jam 6 sayang"

Remaja yang memakai baju piyama itu sontak langsung membuka mata "Ko mama gak bangunin abang sih?"

"Mama bangunin abang Dilan dari jam setengah 6 loh, tapi abang gak bangun-bangun" jawab sang mama seolah dia sedih dengan sikap sang anak.

Remaja yang ternyata bernama Dilan itu hanya meringis mendengar jawaban mamanya "Re belum berangkat kan Ma?"

"Re masih makan dibawah. Tapi kalo kamu lama, paling Re ninggalin kamu" ucap Dila santai namun Dila tau, Dilan pasti akan panik karna takut ditinggal Re.

"Yaudah Ma. Tahan Re ya. Dilan mau mandi dulu!" setelah mengucapkan itu tanpa menunggu jawaban mama nya, Dilan langsung melesat menuju kamar mandi nya.

Dila yang menyaksikan putranya terburu buru hanya menggeleng kecil, kemudian memilih turun kebawah untuk sarapan menemani dua es yang sedang dimeja makan.

*** ***

Brukk...
Brekk..
Gdebuk..

Suara dari tangga membuat suasana yang tadinya damai menjadi ribut, siapa lagi kalo bukan Dilan yang sedang terburu-buru

"Huhuhu" suara nafas Dilan sesudah sampai dimeja makan

"Pelan-pelan sayang" ucap Dila memperingati

"Mah, bikinin abang roti ya terus suapin. Abang mau make sepatu biar nanti langsung berangkat" ucap Dilan kepada sang mama

Usia mereka memang sudah 16 tahun, sudah masuk SMA pula. Namun sifat manja Dilan tak pernah berubah.

Re yang melihat Dilan terlalu repot langsung memutar matanya jengah "lama, gue tinggal"

"Dek jangan gitu dong. Nanti abang dihukum sendirian" ucap Dilan dengan wajah melas

Re tahu abang nya ini memanfaatkan dirinya karena saat mereka SMP, anak-anak segan terhadap dirinya. Mungkin karena Re terlalu datar jadi mereka takut.

Namun posisinya, ini bukan SMP tapi SMA. Dan Re tidak tahu kakak kelas nya seperti apa.

🥀🥀🥀

Dilan's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang