Hari ini hari yang paling dibenci oleh seluruh siswa/i disekolah.
Yaps, hari ini adalah hari senin.
Yang artinya upacara diadakan dan mereka harus berangkat lebih awal, agar dapat mengikuti upacara.
Lebih tepatnya agar terhindar dari hukuman jika mereka telat.
"Bang cepet!" Ucap Re bernada kesal namun berwajah datar
Dilan yang masih asik memakai sepatu, padahal jam sudah menunjukan pukul setengah 7 terkikik geli melihat adiknya yang berwajah datar tetapi dalam hatinya pasti panik karna takut telat.
"Sabar dong Re, abang itu harus tetep ganteng biar pada suka" jawabnya dengan senyuman jahil
"Lama, mending berangkat sama Bagas tadi" gumam Re panjang untuk hari ini
Dilan langsung memicingkan matanya curiga, setelah nya dia tersenyum menggoda "Cie nyesel gak berangkat bareng gebetan"
Belum sempat Re menjawab, dari dalam rumah terdengar teriakan
"RE! DILAN! CEPETAN BERANGKAT! KALIAN KAN MAU UPACARA"
Re dan Dilan kompak menutup mata serta telinganya saat teriakan sang mama menggelegar.
"AYE CAPTAIN!" balas teriak Dilan lalu bergegas keluar rumah dengan motor serta Re diboncengnya
Sedangkan dari dalam rumah, Dila dan Delo tengah tersenyum melihat anak kembarnya.
"Anak kita udah gede aja ya pah?"
Delo menatap aneh Dila "Dikasih makan ya gede" jawabnya
"Tau ah pah" ucap Dila sebal lalu melenggang pergi
Delo tersenyum kecil melihat sang istri ngambek. Menurut Delo, Dila lebih cantik jika sedang mode ngambek. Padahal dia juga yang repot jika nanti istrinya tak kunjung reda ngambeknya.
"I LOVE YOU TOO SAYANG!" teriak Delo tak jelas, namun masih di dengar Dila dari dalam kamar.
Dila yang mendengarnya tersenyum lebar "I love you more babe"
---- --- ----
Kini sikembar sudah sampai diparkiran, sedangkan anak-anak yang lain sudah bersiap dilapangan.
Saat Re ingin berlari menuju kelas, namun tangan nya dicekal oleh Dilan "Sini tas lo, abang aja yang taro. Lo masuk barisan aja"
Re menatap Dilan seakan -yakin lo?-
Dilan yang mengerti tatapan Re langsung menganggukan kepala.
Re menyerahkan tasnya dengan ragu, lalu Dilan menerimanya. Setelah itu Dilan mengusir Re dengan menggoyangkan 2 tangannya.
Re menatap datar Dilan lalu melenggang pergi ke lapangan.
Dilan yang melihat Re sudah menuju lapangan, dia berjalan santai menuju kelas.
"Dilan" panggil orang itu saat Dilan melewati kelasnya
Dilan menengok dengan tatapan andalan Re. Dan tanpa berbicara, dia ingin melanjutkan perjalanan nya namun ditahan.
"Dilan aku mohon dengerin penjelasan aku dulu" ucap Aurel dengan memohon, bahkan matanya sudah berkaca-kaca
Dilan memilih tidak melihat Aurel dan melihat ke sekitarnya.
Dari arah berlawanan ada pak Tono, guru yang biasa berkeliling saat upacara akan dimulai sedang menuju kelas Aurel.
Dilan yang melihatnya langsung menarik tangan Aurel untuk masuk ke kelas Aurel dan bersembunyi dikolong meja guru.
Kini mereka berhadapan, serta bertatapan didalam kolong itu. Aurel ingin berbicara namun derap langkah seseorang membuatnya tidak jadi berbicara.
Tap
Tap
TapDilan menatap Aurel dengan jari telunjuk berada di mulutnya dan Aurel paham maksud Dilan. Mereka menahan nafas saat pak Tono mulai memasuki kelas.
Tap
Tap"Kosong" gumam pak Tono yang masih bisa didengar oleh mereka.
Saat mendengar derap langkah kaki menjauh, Aurel dan Dilan kompak membuang nafas.
"Dilan, kita masih pacaran kan?" Tanya Aurel pelan dengan posisi masih seperti tadi.
Dilan tersenyum miring "Setelah semua yang lo lakuin? Lo masih nganggep kita masih ada hubungan?"
Aurel melihat senyuman itu dengan tak percaya. Dulu, Dilan nya akan tersenyum tulus bukan tersenyum miring seperti itu.
"Kita belum ada kata putus Lan" cicit Aurel dengan takut
Dilan memilih keluar dari kolong meja yang diikuti oleh Aurel.
"Kalo gitu, biarin gue yang ngucapin---" Dilan menjeda ucapan nya
Aurel tahu maksud Dilan apa, Dia menggeleng pelan dengan tangisnya dan memegang tangan Dilan namun ditepis oleh Dilan.
"Rel, kita putus!" Ucap Dilan pada akhirnya, lalu berjalan meninggalkan Aurel yang menangis tersedu-sedu.
Kini, mereka bahkan tak peduli akan ketahuan guru karna tidak ikut upacara.
Mereka sibuk menenangkan perasaan nya masing-masing. Aurel memilih menangis di kelasnya sedangkan Dilan memilih menuju Rooftop untuk menenangkan hatinya.
🥀🥀🥀
Katanya cinta bisa bikin bahagia.
Tapi kenapa aku selalu menelan pil pahit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilan's ✔
Teen Fiction-Sequel of My Prince Ice- Namanya Dilan. Tampan, baik, juga humoris. Tapi siapa sangka? Dibalik itu semua, dia mempunyai masalalu yang tidak mengenakan. 👑 👑 👑 Sebelum nya judulnya Sanjaya Twins :) 🔥🔥🔥 #9 dilan -23 Sept 2019- #55 boy...