~Kertas untuk Semesta~
Kita boleh ketemu lewat
permen karet.
Asal kamu-nya jangan jadi kayak
permen karet.
Manis di awal , ANYEP diakhir....
**
Aditya sedang sibuk mengotak-atik rubik miliknya..
Sedangkan Jingga sedang sibuk dengan buku gambarnya diatas tikar.Mereka sedang duduk dikolong meja kayu besar beralaskan tikar hitam, di rumah Aditya..
Tempat favorite mereka nomor 2 setelah bukit kecil dibelakang rumah Jingga..
"Kak adit,nanti kalau kita udah gede..Kak adit mau jadi apa?"
"Aku akan tetap jadi Adit,Jingga..
Adit yang selalu berdiri paling depan itu lindungin kamu."Gadis kecil itu tersenyum..
"Memangnya kamu mau jadi apa?"
"Aku mau jadi benih-benih dandelion yang terus dijaga sama kak Adit..Atau jadi senja yang selalu dijaga sama mentari.."
"Kalau kamu jadi senja,berarti kamu harus kuat.karena pertemuan senja dengan mentari itu hanya sesaat,kalau mentari pergi kamu harus berani mencari bulan untuk jadi pengganti.
Dan kalau kamu mau jadi benih dandelion,emm...boleh..
Tapi kamu harus berani kalau dipaksa mengikuti terpaan angin dan yakin dimanapun kamu jatuh semesta tetap akan bersamamu,meskipun aku nggak disitu""Kalau begitu aku nggak mau jadi dua duanya!!!!Aku nggak mau hidup sendiri,aku mau sama kak Adit aja!!Terus aku harus jadi apa biar bisa sama kak Adit selamanya?"
"Emm..apa ya???
Bagaimana kalau tetap jadi Jinggaku saja?"Gadis kecil itu mengangguk mantap dengan senyum merekah.
"Oh iya Jingga..hari ini kita belum nulis!!nanti origaminya nangis!Mamaku sudah belikan satu kardus loh"
"Aku nggak mau!aku lihat kak Adit saja..Aku nggak bisa buat puisi kayak kak Adit..
Bagaimana kalau kak Adit jadi yang nulis dan aku jadi yang ditulis?.
Nanti kalau sudah besar aku janji bakal belajar nulis puisi buat kak Adit"Anak laki-laki itu tersenyum lebar
"Yasudah aku mau..tapi kamu simpan baik-baik ya origaminya nanti..sama toples bekas permennya sekalian!""Iya,Memangnya buat apa puisi-puisi itu nanti?"
"Buat mengabadikan kenangan.."
"Ohh begitu.. Maaf ya kak aku nggak bisa nulis kenangan sama kakak..
Tapi untuk apa mengabadikan kenangan?bukannya aku akan selalu bersama kakak?""Jingga,jika sekarang saja Tuhan mampu memutuskan kamu nggak bisa menulis kenangan bahagia denganku,berarti bukan nggak mungkin kalau suatu saat nanti ia akan memutuskan kamu nggak bisa membuat kebahagiaan denganku lagi"
Raut wajah gadis itu berubah gelisah,beberapa tetes air mata keluar dari sepasang mata indahnya.
"Hiks..hiks...kok begitu?""Jangan nangis Jingga,,kan kamu janji nggak akan nangis lagi..
Kata ayah semua itu kembali pada keputusan Yang Kuasa Jingga..
Dan untuk waktu yang ada, manfaatkan untuk sebaik baiknya.
Mumpung kita masih bisa bersama, kalau aku ajak main jangan tidur terus!"Tangisan gadis kecil itu berubah menjadi tawa menggemaskan..
"Iya.iya aku janji nggak akan tidur terus"
![](https://img.wattpad.com/cover/183890191-288-k381593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas untuk Semesta (HIATUS)
Teen FictionHIATUS. Jangan dibaca, cerita ga di terusin. Dari pada nyesel. Baca ceritaku yang lain aja okee. Semesta memang tak selalu berpihak pada keinginan kita. Terkadang ia mendatangkan yang tak kita suka. Dan membawa pergi yang kita cinta. Tapi semua itu...