6 • Gula untuk Si Kopi

17 4 0
                                    

~Kertas untuk Semesta~

Memangnya berapa kapasitas otakmu?
Sampai mau berencana
menggagalkan keputusanNya.

.....

Diruang makan rumahnya..
Tak henti-henti Jingga merengek pada sang ayah untuk mempercepat aktivitas sarapannya..

"Ayah...ayo cepetan..nanti keburu ada yang jemput akuuuu!!"

"Siapa sih?ayah masih sarapan nih..lagian masih pagi juga"
Ucap Danu sembari melanjutkan gigitan pada roti tawar ditangannya

"Aduhhh...ini gawat yahh..nan__"

Ting..tong...

"Kan itu udah pencet belll"

Citra menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah aneh anak gadisnya itu..

"Kamu kenapa sih?"

"Iiih..."
Ia sudah kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan Citra.

Ia mengambil langkah cepat kearah pintu utama..

Ceklek..

"Morning"
Sapa seorang laki-laki tampan dengan seragam SMA yang sama dengannya..

"Ngapain lo kesini?"
Jingga meninggikan nada bicaranya.

"Jemput kamu lah!"

"Gak!..Nggak mau gue"

"Ya harus mau lah!"

Citra dan Danu mulai menghampiri mereka setelah mendengar kegaduhan itu..

"Jingga kenapa teriak-teriak?
Ada siapa sih?"
Ucap Danu..

Jingga menoleh kebelakang menatap ayahnya, tanpa menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut pria paruh baya itu..

Raka mulai memasang senyuman semanis mungkin pada kedua orang tua Jingga.

"Pagi om..tante...saya Raka,temannya Jingga satu sekolah"
Ucapnya diikuti gerakan mencium punggung tangan Ayah dan bunda Jingga secara bergantian..

Jingga semakin geram melihat semua itu..

"Sok manis.dasar"
Gumamnya pelan..

Danu tersenyum..
"Oh temannya..
Jingga!! kalau ada temannya yang udah bela-belain jemput tuh di hargain dong!
Kita harus bisa menghargai seseorang supaya kita juga dihargai!"

"Apa sih,yah?aku nggak nyuruh dia jemput aku!!"
Ucapnya membela diri..

"Jingga..Nggak boleh gitu sama temannya..Sudah sana kamu berangkat sama Raka saja"
Citra menimpali..

Jingga membulatkan matanya menatap Citra dan Danu dengan tatapan tidak percaya..

"Kok bunda sama ayah malah belain dia sih!!!"

"Ya kan emang kamunya yang salah"
Ucap Danu..

Citra mengangguki ucapan Danu..

"Iya Jingga..Udah sana cepetan berangkat!Kasihan Raka udah nungguin"

Jingga berdecak kesal..

Sedangkan Raka tersenyum lebar penuh kemenangan..

"Lampu hijau dari mertua coy!!!!!!"
Hatinya bersorak kegirangan..

Melihat senyuman menyebalkan itu Jingga semakin naik darah..

"Apa senyum-senyum?"
Ucapnya sinis..

Kertas untuk Semesta (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang