2 • Masuk Dimensi Baru

28 7 0
                                    

~Kertas untuk Semesta~

Tak usah menangisi awan hitam yang muncul di hidupmu.
Karena kau tak pernah tau,
apa yang terjadi setelah ini !
Mungkin saja setelah badai
muncul pelangi.



...



Mobil Alphard hitam milik Danu berhenti disebuah bangunan sekolah yang tengah ramai oleh siswa siswi yang berdatangan.

Ia menatap anak gadisnya yang tengah duduk di jok mobil belakang dengan memakai seragam SMA lengkap dan tas ransel hitam di punggungnya.

"Kita sudah sampai"
Ucap pria itu dengan lembut..

Jingga menatap singkat kearah laki-laki tersebut dan mengalihkan pandangannya menuju bangunan sekolah dihadapannya itu..

SMA 1 DENPASAR

"Aku bakalan sekolah disini,yah?"

Danu tersenyum manis padanya dan mengangguk pelan.

Jingga kembali menatap bangunan sekolah itu dari balik kaca mobil.

...
Flashback on

Seorang anak laki laki tampan berseragam SMA terlihat sedang berjalan cepat memasuki sekolahnya bersama seorang gadis disampingnya.

Anak laki laki itu mulai berbicara tanpa menghentikan langkahnya.
"Jingga,ayo cepetan keburu masuk nih!"

"Iya-iya sebentar..Ini sudah cepet kok"
Jawab gadis tersebut sembari mengimbangi langkah laki-laki itu..

Bruk.

Mendengar suara tersebut anak Laki-laki itu langsung menoleh kebelakang dan sangat terkejut mendapati gadisnya terjatuh sembari meringis kesakitan.

"Jinggaa"
Ucapnya kaget.

Ia berjalan menghampiri gadis yang sedang memegangi lututnya yang terluka itu.

"Kamu nggak papa?yaampun lutut kamu..Kamu tunggu sini ya aku cariin obat dulu"
Sambungnya..
Kemudian berlari sekencang-kencangnya menuju UKS..

Tak lama kemudian ia kembali dengan sebuah kotak ditangannya..

Jingga memandang kearah laki-laki itu dan kotak P3K ditangannya secara bergantian..

"Kak Adit,aku nggak papa kok,cuma luka kecil..Aku nggak mau diobatin,nanti malah tambah sakit"

Laki-laki itu menghembuskan nafas jengah.

"Jingga!sekecil apapun luka tetap harus diobati,nggak ada ceritanya dikasih obat tambah sakit!!yang ada lukanya bakalan infeksi kalau nggak cepat-cepat diobati.."

Jingga diam,ia tersenyum menetap laki-laki dihadapannya itu,laki-laki yang sangat menyayanginya dan selalu menjaganya sejak kecil setelah ayahnya.

"Aku obatin ya?"
Tanya laki-laki itu.

Jingga mengangguk ..

..
Jingga menutup kedua matanya menggunakan telapak tangan
"Kak Adit,pelan-pelan!aw.."

"Iya..ini sudah pelan kok"
Ucap laki-laki itu sembari meneruskan kegiatannya mengobati kaki Jingga.

Flashback off
...

Kertas untuk Semesta (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang