Part 20 •Calon Mertua🍓

812 22 1
                                    

"Kalo disuruh milih, pasti gue milih dia, gak tau kenapa rasanya takdir aku itu dia tapi gak tau apa tidaknya."
-
🐠🐠🐠

Nifa pov

Setelah beberapa hari kemudian kak reldi selesai uasbn ia mengajak gue ke rumahnya, itu pertama kali gue nginjak rumahnya dan katanya mamanya pengen ketemu gue, hum apa iya sihh atau kak reldi bohong ya.

" luas juga kak halamannya, mama kakak ya yang nanam2 bunga itu, " gue ngeliat banyak bunga yang ditanam dipot dengan beraneka macam dan bentuk bunga.

" sebagian iya, mama yang nanam tapi gak semua mama soalnya terlalu sibuk dengan dampingin papa untuk kerja kantornya yang harus sana sini ke luar negeri" ucap kak reldi yang terlihat sendu untuk mengungkapkannya.

"udah kak, mereka sibuk buat kakak, percaya deh sama nifa kalo mereka itu sayang sama kakak" gue berusaha ngeyakinin kak reldi.

"ayo deh masuk" ucap reldi menyilahkan nifa.

"iya" gue masuk bareng kak reldi menuju pintu yang telah di buka kak reldi.

"mamaa, maaa reldi pulang" ucap kak reldi memanggil mamanya.

"iya rel, mama didapur" ucap mamanya yang sedang didapur yang sibuk dengan dengan tepung bersama bi ida.

" ma nih liat siapa yang reldi bawa" ucap reldi menuju mamanya dan ia langsung mengambil minum untuk ia minum sendiri dan gue masih ada berjalan di ruang tamu melihat poto2 reldi masa2 ia kecil sampe sekarang.

" Siapa? " tanya mamanya.

Reldi mengedipkan matanya dan mengarah ke nifa yang sedang merhatikan foto2 reldi.
Dan mama kak reldi melepaskannya celemeknya dan cuci tangan setelah itu ia nyamperin gue ke ruang tamu.

" assalamualaikum cantik " ucap mama kak reldi menyapa gue.

" waalaikumsalam tante" gue nyalamim mama kak reldi ia memeluk gue. Duhh gini ya ketemu sama camer ngikut dag dig dug.

Setelah mama kak reldi melelas pelukannya ia menanyai banyak hal.

"nama kamu siapa nak? " tanya mama kak reldi

" nifa tante" ucap gue sambil senyum manis.

"panggil mama aja nifa biar samaan sama reldi anak nakal tuhh" ucap mama kak reldi dan tiba2 reldi datang dari arah dapur dengan menongolkan kepalanya.

" reldi dengar lohh ma" ucap kak reldi tiba2

" tante, eh mama tadi lagi ngapain" tanya gue tapi anehnya gue gugup tiba2. Dan akhirnya gue senyum kikuk.

"ohh tadi lagi buat kue, udah santai aja dengan mama, nifa bisa buat kue " tanya mama kak reldi

" kurang bisa ma, boleh minta ajari ma, " ucap gue malu karena gue kalo hal dapur mama jarang ngajrin buat kue.

"ayo ke dapur biar mama ajarin" ucap mama kak reldi

Gak terasa aku dan mama kak reldi ngobrol yang tadinya kak reldi didapur sekarang udah ngilang ntah kemana, dasar tuh anak, ninggalin.

"mama selalu dirumah ya? " tanya nifa hati2

" gak juga fa, besok lusa mama udah mau mau ke eropa untuk bisnis selanjutnya "

" mama pengusaha besar ya? " tanya nifa

"gak juga fa mama ngikut papanya reldi "

"hum gitu ya ma"

"mama papa nifa kerja apa? "

" klo papa sering keluar kota ngurus bisnis2nya gitu kalo mama kadang sibuk dengan butiknya tapi gak sepenuhnya sibuk karena dia limpahkan ke kepercayaannya kata mama dia mau ngurus anak2nya" jelas nifa dengan senyum.

" bagus tu fa kamu berapa saudara? " tanya mama reldi

" 4 ma"

Tiba2 reldi keluar dari kamarnya yang tak sengaja mendengar cerita nifa.

"tuh ma kayak mamanya nifa ngurus anak ngak kesana kesini sibuk ngurusin papa" ucap reldi

" iya rel, lagian juga kan mama sama papa masih nyempatin buat bareng kamu, eh gimna kalo libur sekolah kita liburan bareng nih ajak pacar kamu" ucap mama reldi agar suasana tak memanas..

" hum boleh, tapi papa ma? "

" ntar mama yang bujuk papa kamu"

"hum ya udah deh ma, Kalo kamu fa mau ikut ngak?"

" izin sama ortu kak klo dibolehin nifa sih mau" ucap nifa.

Tak terasa mereka mengobrol lama jam telah menunjukkan sore.

" ma nifa pulang ya udah soreh takutnya mama nifa nyariin" ucap nifa.

" iya fa, ati2 ya. "

Reldi yang tadinya habis dari kamar keluar untuk liat nifa setelah mendengar nifa pamitan sama mamanya

" mau pulang sekarang fa? "

" iya kak, takutnya mama nyariin"

" ya udah ayokk, kakak antar "

Selama dimobil keheningan menyelimuti mereka berdua. Reldi yang fokus menyetir mobil dan nifa sibuk dengan ponselnya.

" kamu chat siapa sih fa? " tanya reldi

" ngak ada kok kak, cuma liat2 ig" jawab nifa yang masih menscroll layar ponselnya.

" awas aja ntar kalo chatan sama cowok lain" ancam reldi

" yang ada kakak tuh chatan sama cewek lain" ujar nifa dengan membalikkan omongan reldi

" ngak ada ya palingan kalo ada jawabnya singkat jelas dan padat. " ucap reldi

" ya udah sana sama yang lain" ngambek nifa dengan nada kesalnya.

" ngak2 fa kan aku manja nya sama kamu doang ngak sama yang lain kok" ucap nifa.

Ngak lama kemudian mereka berdebat hanya hal sepele, mereka telah sampai didepan rumah nifa.

" kak, nifa turun ya, thanks udah ngajak nifa main kerumah, " ucap nifa sebelum membuka pintu mobil dengan senyum manisnya.

" iya sama2, btw mau ya besok kita pantai" ucap reldi

" insyaallah"

" ya udah nanti malam jangan begadang, biar gak panda matanya. " pesan reldi ke nifa

" iyayaa, hati2 ya kak dijalan jangan ngebut"

" oke, salam buat mama sama papa kamu ya fa bilang dari calon menantu".

Dan mobil segera melesat meninggalkan rumah nifa dan ia segera kembali pulang.

***

Pengagum Rahasia (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang