Part 39 •Kembali

613 16 2
                                    

Kuharap kamu tidak membenciku, dan aku ingin berdamailah pada hidup.
-M. Faiq bihazal

Aku akan kembali secara utuh disampingmu,
Bersamamu merajut masa depan,
dengan skenario tuhan yang telah ditakdirkan.
~
-Reldi reansyah assegaf

🐠🐠🐠

Reldi melihat perubahan Nifa yang tiba-tibadiam, yang tadinya ia banyak bicara. Seperti ada yang ia sembunyikan namun ia tidak ingin memperburuk suasana ia lebih memilih untuk mencari topik agar Nifa bisa kembali seperti semula.

"Kamu kenapa Fa? Kok diam aja biasanya juga cerewet" ujar Reldi sambil mengemudikan mobil yang masih melaju dengan kecepatan rata-rata.

"Nggak papa kok kak. Gimana kak kuliah nya di sana menyenangkan atau tidak?" tanya Nifa mengubah ekspresinya yang tadinya lesu.

"Menyenangkan, dan alhamdulillah lancar juga sehingga membuatku kesana kemari untuk menyeselesaikan tugas-tugas" ujar Reldi.

"Jangan sekali-kali ngeluh kak, ingat sukses kita sendiri yang menciptakannya, kakak harus tetap semangat, gimana dengan bang Romi?" tanya Nifa ingat dengan kakaknya Reldi.

"Dia baik, ia memang sangat menekuni perbisnisan sehingga kini usahanya meluas, namun ia masih belum ingin menikah, abang aku terlalu over ke dunia kerja mirip dengan papa" ucap Reldi.

"Jangan begitu kak, bagaimana pun mereka tetep orang tua kakak. Kak nanti mampir kerumah dulu ya?" ucap Nifa.

"Iya Fa,"

"Mama kakak sekarang dimana?" tanya Nifa.

"Dirumah Fa tadi malam baru pulang dari singapura, sedangkan papa masih ngurus bisnisnya ke semarang tadi pagi perginya. Aku kadang heran, apa nggak lelah mereka dengan bisnis-bisnis itu" ucap Reldi.

"Kan mereka kerja kak, besok aku main kerumah kamu ya supaya bisa ketemu mama kamu" ujar Nifa.

Tidak berapa lama kemudian mereka telah sampai depan pagar rumah Nifa. Namun ponsel Reldi tiba-tiba berdering dan ia nengangkatnya.

"Hallo ma" jawab Reldi mendekatkan ponselnya ke telinganya.

"......"

"Iya ma, Reldi pulang" ujar Reldi singkat, dan mematikan ponselnya.

"Fa, maaf aku harus pulang, mama memintaku untuk mengantarkannya ke dokter" ujar Reldi.

"Ya udah Nifa turun sini aja kak, tinggal masuk aja. Semoga mama kakak nggak kenapa-napa, salam buat mama kakak ya" ucap Nifa dengan senyum tulus.

"Makasih ya Fa, udah ngertiin." ucap Reldi.

"Nifa pamit kak " ujar Nifa Reldi membalasnya dengan mengangguk dan Nifa segera membuka pintu mobil serta menutupnya kembali.

"Hati-hati kak" teriak Nifa pada Reldi dan Reldi membalas dengan klakson mobilnya.

Reldi segera melaju membelah jalan raya dan bergabung dengan kendaraan lainnya.

***

Nifa keluar kamar dengan pakaian santai dengan rambut yang kelihatan basah seperti habis mandi. Hari ini Gio pulang setelah beberapa bulan lalu ia wisuda sekarang ia sudah mulai bekerja di perusahaan papanya.

Pengagum Rahasia (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang