Part 29 •Dilanda angin lalu🐝

628 21 1
                                    

"Melepaskan atau balon agar ia bisa meraih apa yang diinginkannya serta cita" yang ia impikan.
~Nifa Candida Albicans

Mungkin aku bakalan fokus dan akan lebih fokus untuk ngeraih impian itu, dan itu bukan berarti aku ngelupain kamu. Kamu tetep ada dihati aku, jadi jangan salah artikan sikap aku yang ini.
~Reldi Reansyah Assegaf

kata gak sengaja, pinjam kamus, ada topi, semangat, ora mudeng, level atas ni, nggak dek, dll. Yeah hanya satu jawabanknya melepas balon untuk terbang keatas agar bisa bergabung dengan udara bebas bersama awan. agar bisa bergabung dengan udara bebas bersama awan.
~Nifa Candida Albicans

🐠🐠🐠

Setelah meninggalkan sekolah Reldi membelah jalan dan ikut bergabung dengan mobil lainnya.

Terlihat Reldi fokus menyetir, dan hening tanpa adanya obrolan untuk mengatasi keheningan iya hidupkan radio lalu menoleh ke arah Nifa.

"Fa, kenapa wajah kamu?" tanya Reldi yang tadinya menoleh kearah Nifa.

"Nggak papa kok kak" jawab Nifa dengan senyuman meyakinkan bahwa dia baik-baik saja.

"Fa kita mampir makan dulu ya, sekalian Ada yang mau aku omongin, nggak apakan Fa? " ajak Reldi.

"Iya kak, tapi aku izin mama dulu ya kak takutnya nanti dicariin, karena pulangnya lama lagiankan tadi aku nggak bilang ke mama kalau aku pulangnya sama kakak"

"Ya udah nanti biar aku aja Fa yang wa mama kamu" ucap Reldi.

"Iya deh kak, hum tapi masa iya nifa pake baju seragam sekolah gini kak" ucap Nifa mukanya yang mulai murung.

"Hum ya udah Fa ngak usah murung gitu juga kali, jadi ilangkan imutnya" ucap reldi meledek nifa

"Eh Nifa masih ingat, sepertinya waktu liburan kemarin baju yang Nifa beli waktu jalan-jalan di alun-alun ketinggalan di mobil kakak sini deh, masih nggak ya kak?" tanya Nifa.

"Hum iya Fa masih ada di kursi belakang sepertinya, rencana tadi mau kerumah kamu mau ngasih itu, taunya jadi gini" ucap Reldi.

"Ya udah deh kak ntar Nifa ganti baju dulu sebelum makan ya, jadi Nifa ke toilet dulu" ucap Nifa.

"Iya deh Fa, pake seragam sekolah juga nggak papa kok," ucap Reldi dengan santai.

"Ihh, nggak deh kak masa iya nanti di kira bolos, " ucap Nifa.

"Huh bilang aja kamu gak pede" ucap Reldi.

"Udah tau iya masih aja ngeledek" ucap Nifa cemberut.

"Udah ngak usah cemberut dong, fa kita ke cafe fenola aja ya," ucap Reldi.

"Terserah kakak aja deh Nifa ngikut aja" ucap Nifa melihat Reldi yang fokus menyetir yang tadinya sibuk meledek Nifa.

Akhirnya sampai juga di cafe fenola, reldi memparkirkan mobil sportnya didepan cafe tersebut. Dan Reldi mengambil paper bag yang di kursi belakang lalu ia berikan kepada Nifa.

Mereka berdua memasuki cafe tersebut dan mencari tempat yang nyaman. Dan ia memanggil waiters.

"Mbak saya mau nanya dilantai 3 ada meja yang kosong tidak? " tanya Reldi.

Pengagum Rahasia (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang