KERDAM

40 1 0
                                    

Di dinding rindu yang kerap menyimpan rahasia
senja dan jalanan penuh manusia, kendaraan,
debu, polutan, serta suara tawamu yang tak jelas betul itu
Ku ulangi lagi ketuk tanganku pada kebisuan bibirmu:

"Kita perlu bicara, Monsieur!"

"..."

"Monsieur!"

Derum mesin hatimu menyala dan bergegas menjauh.
Meninggalkan kotak-kotak kaca dalam kepalaku yang mulai menjerit-jerit dan pecah.
Kita bukan siapa-siapa.

Bukan. Kita tak pernah menjadi apa-apa.

Seperti yang sudah-sudah,
detak bathinku menggaung lemah. Sekarat.
Lalu mati perlahan-lahan.

Bogor, 10 Februari 2020

Perempuan dalam Puisi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang