Part 5 (Gadis Aneh)

223 47 43
                                    

Sesampainya di Mall Achel pergi mengincar sepatu yang ingin ia beli, sedangkan bara menunggu momen yang tepat untuk melempar adiknya itu dari eskalator lantai 2.

"Kita cari sepatunya kemana?" Tanya Bara

"Kemana? Kemana kemana.. Kuharus mencari kemana..." Bukannya menjawab Achel malah nyanyi lagunya ATT.

"Setdah nih bocah, ke Matahari aja gimana? biar banyak pilihan " Sahut Bara sambil memutar bola matanya malas, berbicara dengan adiknya itu memang membutuhkan kesabaran extra.

"Jangan bang, panas manah jauh lagi" Ucap Achel sembari mengipas ngipaskan tangannya.

"Bodo amat lah Chel, bodo amat" Geram Bara dan berjalan meninggalkan Achel.

"Eh Bang!?" Ucap Achel yang membuat Bara menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahnya.

"Mau kemana?" Ucapnya lagi yang meniru gaya iklan di tv.

"Pengen cari adek baru yang lebih sehat daripada lu" ketus Bara sambil berjalan lagi tanpa menghiraukan suara adiknya yang sedari tadi memanggil namanya.

Sesampainya di sebuah Showroom sepatu, Bara yang sedari tadi menunggu adiknya memilih sepatu itu akhirnya memutuskan untuk pergi mencari keberadaannya karena sudah 15 menit lamanya adinya itu tak kunjung keluar.

Sedangkan di dalam, Achel tengah berbincang dengan seorang ibu ibu.
"Dek, coba tebak umur ibu" Ucap si ibu

Achel meneliti si ibu itu dari segala arah sebelum menjawab.
"Hmm kalau saya perhatikan gigi ibu yang masih terawat baik, saya taksir ibu paling paling berumur 19 tahun. Tapi kalau melihat rambut ibu yang masih hitam dan indah, ibu berumur sekitar 20 tahun. Kalau dilihat dari kulit ibu yang tidak keriput, pasti ibu berumur 22 tahun." jawab Achel.

Sang ibu merasa sangat senang mendengar jawaban dari Achel, dan dengan tidak sabar ibu itu bertanya.
"Jadi berapa umur ibu sekarang?"

"Ya.. Dari pengamatan saya umur ibu sekitar 19+20+22=61 tahun" jawab Achel dengan enteng, mendengar itu si ibu tadi menyesal sudah bertanya pada Achel. Dan tanpa berkata lagi si Ibu itu pergi meninggalkan Achel yang terheran heran makan daging anj*ing dengan sayur kol sayur kol... Sayur kol..🎶.

"Udah belum dek, lama amat dah" tanya Bara melihat adiknya yang sibuk berkeliling.

"Bentar bang, ini lagi milih warna" jawab Achel

"Bang bagusan mana yang warna biru langit atau warna pink?" Ucapnya lagi.

"Astaga.. Kalau lo ke sekolah make sepatu terang kek gitu bisa digantungin di tiang lo" Ketus Bara

"Jangan, digantungin itu nggak enak" Ucap Achel.

"Eh kak yang ini ada yang warna lain nggak, yang biasa dipake ke sekolah" Tanya Achel pada pemilik showroom itu.

"Ada kok dek, yang ini?" kata kakak itu sembari menunjukkan sepatu yang sama namun berwarna putih.

"Iya yang itu aja deh"

"Ukuran kaki adek berapa?"

"Hmm.. Yang kanan 39 dan yang kiri 39,5" jawab Achel sembari menunjuk kakinya.

"Eh.. Ada juga ya yang kayak gitu" kata kaka itu dengan tampang cengonya.

"Aduh maaf yah kak, sepatu ukuran 39 aja yah kak" timpal Bara sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehe iyy nggak papa kok dek, nih sepatunya" Ucapnya sembari terkekeh dan memberikan sepatu yang diinginkan oleh Achel.

"Makasih yah kak, ini uangnya" ucap Bara dan membayar sepatu Achel.

"Iya, lain kali kembali yah" ucapnya sopan

"Lah, Achel blom pergi juga udah disuruh balik lagi kakak gimana sih" Timpal Achel dan langsung menyusul abangnya.

'Aneh' Batin pemilik showroom.

"Kita makan dulu yah dek, abang laper" Ucap Bara sembari memegang perutnya.

"Owh seterah kakak aja deh, tapi kakak yang bayar yah" jawab Achel cengengesan.

"Terserah dek bukan seterah" Bara memutar bola matanya malas.

Sesampainya di KFC mereka memilih tempat duduk dan segera memesan.
"Lo mesan apaan dek?" Tanya Bara.

"Biasa aja deh kak, nasi sama ayam eh jangan lupa ice cream rasa coklat tapi yang versi big yah kak" Jawab Achel.

"Paha atau dada?" tanyanya lagi.

"Ihhh.. Abang genitt.. Inget yah bang kita itu sodara jangan macem macem atau nggak pulang nanti Achel bilangin mommy kalau aban--" belum sempat Achel menyelesaikan perkataannya, Bara memotongnya.

"Heh anak onta, gue nanya lo maunya mana paha ayam atau dada ayam dodol. Nething mulu pikiran lo, kira kira juga kali gue milih cewek. Apalagi kek lo yang kaga ada otaknya, amit amit" kesal Bara.

Sebelum Achel menjawab waiters tersebut menyela pembicaraan mereka.
"Maaf, jadi pesanannya apa yah?" tanya waiters tersebut.

"Hmm samain aja punya dia ditambah ice cream coklat yang jumbo." jawab Bara.

"Eh.. tunggu" ucap Achel sembari menahan tangan waiters tersebut.

"Iya, ada lagi?"tanyanya

"Emm itu mbak, nasi sama ayamnya pisahin yah" Jawab Achel yang membuat waiters itu mengerutkan keningnya.

"Eh.. Kenapa?" tanyanya lagi

"Yah takut aja, nanti nasinya dimakan lagi sama ayamnya. Kan rugi, yah meskipun abang gue yang bayar tapi itu uang dari dady. Dady capek capek kerja nyari duit lah kita cuma buang buang duit doa--" lagi lagi ucapan Achel terpotong karena Bara.

"Heh, kalau lo ngoceh terus kita bakalan nggak bisa makan." geram Bara sembari menoyor kepala Achel.

"Maaf yah mbak, gitu aja makasih" ucap Bara yang malu dengan tingkah adiknya itu.

"Hehe iyy" Ucap waiters dan meninggalkan mereka.

Bersambung...

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang