Part 6 (Pertemuan Pertama)

230 43 30
                                    

Sehabis menemani Achel membeli sepatu dan makan, Bara memutuskan untuk pergi ke toko buku.
"Dek kita ke toko buku dulu yah" Ucapnya

"Lah, ngapain bang?" tanya Achel

"Pengen nyumbangin lo dek" Bara memutar bola matanya malas.

"Owh... Emang ada yang kayak gitu yah?" Tanyanya lagi dengan tampang polosnya, tetapi setelah mencerna kalimat abangnya..
"APAAAA!!!! BANG BARA!!! Ngeselin banget sih"

"Ya lo sih, udah tau ke toko buku masih aja nanya pengen ngapain"

"Awas yah abang entar Achel laporin ke KPWI"

"Apaan dah KPWI?"Bara mengerutkan keningnya tak mengerti dengan bahasa alien adiknya itu.

"Aelah si abang KPWI itu Komisi Perlindungan Wanita Imut kek Achel gini"jawab Achel sembari memutar bola matanya malas.

"Huu bisa ae lo ketek kodok" ucap Bara sembari mengacak acak rambut Achel.

"Aduh abangggg kenapa di rusakin rambut Achel, ini itu 1 jam nyisirnya tau nggak. Abang mah mana ngerti orang abang nggak punya rambut gitu, coba aja Achel ada tongkat sihir. Udah Achel sihir tuh rambut abang biar panjang kayak di film tangled gitu, trus Achel kurung di menara biar tahu rasa Wahahahahah" cerocos Achel sembari ketawa jahat.

"Owh jadi gitu yah sekarang, ok dek kalau itu mau lo. Pulang sendiri abang lagi ngambek sama lo" Ucap Bara dan meninggalkan Achel

"Yah abangggg tungguin Achel, tadi itu Achel cuman becanda doang kok. Jangan ngambek yah" Kata Achel sembari mengeluarkan senjata andalannya puppy eyes.

"Hmm" ucap bara singkat, malas berbicara dengan adiknya. Yang ada nanti malah nggak bakalan ke toko buku sebab ocehan tak berguna nya itu.

Achel yang awalnya bingung dengan sikap abangnya yang tiba tiba cuek terhadapnya, akhirnya peka kalau abangnya itu lagi nggak mau bicara dengannya.

Achel langsung naik ke atas motor setelah Bara menyalakan motornya, tidak ada yang diperbincangkan selama di perjalanan ke toko buku. Setelah sampai Achel memutuskan untuk menunggu abangnya itu di taman dekat toko buku tersebut, karena dia tidak suka dengan bau buku yang menurutnya dapat membuat kepalanya sakit.

"Abang, Achel nunggunya disana aja yah bang" Achel menunjuk sebuah taman kecil yang tidak jauh dari toko buku, dan disana terdapat beberapa anak yang sedang bermain.

"Hmm" jawab Bara.

"Woke, dah abang" Achel berlari ke taman tersebut, Bara yang melihatnya pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum melihat kelakuan adiknya itu.

Sesampainya di taman Achel duduk di sebuah kursi yang disediakan di taman tersebut, sembari berfoto dengan aneka gaya yang aneh. Namun tiba tiba dia mendengar suara tangisan anak kecil yang tak jauh darinya, dan dia segera menghampiri kedua anak tersebut.
Dan berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil tersebut.

"Adek kenapa, kok nangis? Ada yang mukulin? Siapa tanya sama kak Achel biar kak Achel marahin atau ada yang ngegigit? Atau dipalakin? Atau jangan jangan ada yang mau nyulik? Atau jangan bilang kalau ada hantu? Yah kalau itu mah gampang kakak aja yang hati hari liat abang kakak yang mukanya kek setan B aja tuh dek yah meskipun awalnya kaget dek. Tapi yah untung aja kakak nggak punya riwayat jantung kalau nggak ihh sereemmm" tanya Achel dengan panjang kali lebar yang disertai dengan curhatan yang tak berfaedah. Yang membuat dirinya dipandang aneh kedua naka tersebut, anak yang awalnya menangis sekarang agak tenang setelah mendengar ucapan Achel yang aneh itu yah meskipun anak itu agak sesegukan.

"Hiks Elik tadi main ama dia, hiks tapi dia hiks dolong Elik ampe kaki Elik beldalah hiks" ucap anak kecil yang bernama Erik itu dan menunjukkan kakinya yang berdarah.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang