"LO NGAPAIN DI-- ASTAGA!!" ucap Achel terpotong saat melihat sesuatu diatas kasur yang membuatnya lagi - lagi melotot, dan langsung duduk kembali ditempat semula sebelum Sion melihatnya.
~•Euphoria•~
"Kenapa?" tanya Sion yang heran dengan tingkah Achel, dan dibalas dengan gelengan kecil dari Achel yang menundukkan kepalanya.
"Anu.. Emm... Itu..." ucap Achel gugup
"Apa?" tanya Sion yang masih berdiri disamping Achel.
"Hm.. Itu kasur lo ada warna merahnya" ucap Achel terdengar seperti bisikan yang membuat Sion mengerutkan dahinya bingung.
Achel menghembuskan nafasnya kasar lalu turun dari kasur dan berdiri disamping Sion dengan kepala yang masih menunduk, Sion yang melihat bercak darah di kasurnya melototkan matanya terkejut kemudian menetralkan ekspresinya dan melihat Achel yang berusaha menutupi semburat merah dipipinya bahkan sampai ditelingnya namun, Sion masih dapat melihatnya yang membuatnya mengulas senyum tipis. Sangat tipis.
'Imut, eh.. Apaan dah' batin Sion
"Maaf" lirih Achel dengan cairan bening yang mengalir dipipinya.
"Buat?"
"Hiks.. Semuanya, lo udah nolongin gue, ngobatin ini, dan juga soal kasur lo, hikss.." ucap Achel yang mulai berani menatap Sion dengan mata sembab serta hidungnya yang merah karena terlalu banyak nangis, sembari menunjuk ke kepalanya yang diperban lalu ke kasur yang terdapat bercak darah.
"Hehe gapapa, lo duduk aja dulu gue pergi bentar" Sion terkekeh pelan yang membuat Achel menatapnya dengan tampang cengonya dan mata yang tak berkedip.
"Ganteng" gumam kecil Achel
"Apa?" tanya Sion yang kurang jelas dengan ucapan Achel.
"Eh, nggak" jawab Achel yang sudah kembali kealam sadarnya.
Tapi tunggu, sepertinya Achel melewatkan sesuatu.
"ASTAGA! BARUSAN LO NGOMONG PANJANG!! GAK NYANGKA TERNYATA LO BISA NOMONG PANJANG YAH MESKIPUN GAK PANJANG - PANJANG AMAT, TAPI TADI ITU BERAPA KATA YAH?!" teriak Achel tiba - tiba yang membuat Sion tersentak kaget karena suara Achel yang hampir mirip toa rusak.
"Jangan teriak!" bentak Sion yang membuat Achel diam dan menunduk kembali.
Melihat itu Sion berlutut didepan Achel yang duduk di kasur, lalu Sion mengangkat dagu Achel yang membuat mereka saling bertatapan.
"Hey, maaf jangan nangis yah" lembut Sion lalu menarik Achel kedalam dekapannya, yang membuat Achel bukannya berhenti malah makin terisak.
"Huwahh... Lo baik banget sihh, gue bisa baper lama - lama. Apalagi barusan lo ngomongnya lembut gak kayak biasanya, peningkatan!" ceplos Achel yang masih terisak dalam dekapan Sion yang membuat sion lagi - lagi terkekeh.
"Kulat, Sorry yah tadi gue nge-lap ingus sama air mata gue di baju lo" ucap Achel melepas pelukan dengan Sion yang memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapih.
Sion yang melihat itu rasanya ingin mencubit pipi Achel yang terlihat sangat gemas apalagi dengan wajah yang habis nangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
HumorMenceritakan kisah seorang gadis cantik yang aneh bin ajaib dengan semua tingkah lakunya, memiliki sahabat sahabat yang selalu menemaninya dikala susah ataupun senang. Pertemuannya dengan seorang manusia kutub yang melebihi kakaknya disebabkan oleh...