"Ning, ku harap kau selalu selamat. Berhasil atau tidaknya misi kali ini tak lebih berarti dibanding dirimu."
"Baik ayah, aku pun sangat menyayangi mu. "
"Ya, aku menunggu kepulangan mu", ucap seorang pria parubaya itu.
"Baiklah aku pamit ayah."
Bai Xiao Ning undur diri.
'Tak kurasa sudah lama sekali tuan ku pergi,kau sudah besar Ning. Aku sungguh menyayangimu seperti putriku sendiri. Tuan, aku sudah menjalankan amanah mu dengan baik. Kuharap kau bahagia disisi dewa sekarang.'
Disudut lain, terdapat seorang perempuan cantik yg sedang menguping pembicaraan mereka.
Ia tak berekspresi dan kemudian pergi menerima telfon dari seseorang.
"Bagaimana?"
Ia berbicara dengan seseorang diujung telepon.
"Terserah. Jika kau ingin mambawanya maka bawalah, aku tak peduli"
"..Jahat sekali kau, ia pasti tidak akan menyangka adiknya sekejam ini.."
-
-
"Cheng apa kau siap?"
"Sudah, kak. Mari kita lalukan dengan baik kali ini juga"
"Kau memang adik ku", Bai Xiao Ning senyum.
Bai Chengxeng hanya tersenyum tipis dan memalingkan muka.
Flashback on
"Ayah, Mengapa kau mengangkat kakak menjadi ketua dan bukan aku? Aku ragu apakah kakak atau aku yang anak angkat," ujar Bai Chengxeng membabi buta terhadap ayahnya.
"Chengxeng jaga ucapanmu. Jangan pernah mengungkit hal itu. Aku memilihnya karna ia memang layak mendapatkannya. Tak ada alasan lain"
"Mengapa? Semuanya selalu kakak? Apa aku ini tidak pantas untuk apapun?..hiks.."
"Jangan menangis, kau akan mengerti suatu saat nanti. Berpikirlah dewasa, maka kau akan sangat bangga mempunyai Kakak sepertinya"
'Kasih sayang ayah dan ibu, semua nya aku berbagi pada mu. Tapi kali ini aku tak ingin mengalah lagi, sudah cukup kau hidup enak sampai sekarang tanpa tahu masalalu mu. Aku tak akan membiarkan mu bahagia lebih lama lagi'
-
-'Maafkan ayahmu putriku, tapi apa yg didapatkan Ning memanglah hak nya. Kita hanyalah pengganti saja disaat Tuanku meninggalkan dunia ini'
Flashback off
Dalam perjalanan.
Tiba tiba terdengar suara tembakan dari luar, membuat semuanya siaga. Laju mobil mulai tak terkendali, diakibatkan peluru yang mengenai ban mobil bagian belakang.
"Siaga 1. Kqita dikepung".
"Siap ketua Ning." jawab yang lain serempak.
'Sepertinya ada penghianat disini'
.
."Ada tikungan didepan kita melompat, bentuk formasi lindungi ketua Ning", Teriak Bai ChengXeng.
Satu..dua..tiga...
Brukkkk
Drrtt .. drtt .. drrrtt
Baku tembak terjadi
Satu persatu musuh pun hampir dihabisi.
Bai ChengXeng yang berada di garis paling depan sebagai komando, sementara Bai XiaoNing Menyusun rencana selanjutnya.
"Ughhh kaki ku", eluh ChengXeng.
Kaki nya mengeluarkan darah,
"KAKAK, KAKAK, PERGILAH" teriak ChengXeng. Ia pun tumbang dan diseret masuk ke mobil, dibawa pergi oleh musuh.
"Sialann", umpat XiaoNing melihat adiknya dibawa pergi.
Chengxeng yang berada didalam mobil pun tersenyum sinis.
"Kita tetap jalankan misi utama! Lin aku percayakan komando padamu. Saat pulang beritahu ayah bahwa aku dan Cheng akan pulang dengan selamat! Pergilah!".
"Baik ketua Ning. Jaga diri anda, kami semua masih membutuhkan mu.", jawab Lin orang kepercayaan Bai XiaoNing.
-
-
-Mereka berpisah, para rombongan pun pergi meninggalkan Bai XiaoNing seorang diri.
Bai XiaoNing berjalan mendekati mobil musuh yang pengemudinya telah terbunuh. Ia mengeluarkan nya dan mulai melaju kearah perginya Bai ChengXeng.
.
.
.
.
.Halo semua, jangan lupa like ya!( ˘ ³˘)♥
Thanks All.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress : Liu Xiao Ning
FantasyBai Xiao Ning seorang wanita Ketua Mafia No.1 didataran Cina abad 23 yg sangat cerdas, kejam, dan disegani oleh para musuhnya. Namun naas, ia terperangkap dalam muslihat jahat adiknya dan mati dihadapan mantan kekasih nya . Tapi Dewa mempunyai t...