Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

3 | Gaun Pengantin

76.7K 6.8K 388
                                    

Argan bertemu dengan Trisha, lalu mengajak gadis itu menuju Kids Area yang berada di lantai empat Colinette Mall agar Veria bisa tenang bermain dan tidak mengganggu percakapan mereka.

Argan menghampiri Trisha yang duduk di sebuah bangku, memberikan satu cone es krim untuk gadis itu. Sejenak, ia memperhatikan Veria yang sedang tertawa bersama teman-teman baru sebayanya sembari melompat-lompat di atas trampolin.

Ia lebih senang berada di sini daripada di tengah-tengah pertemuan keluarga yang didominasi oleh obrolan orangtua. Belum lagi, ia tidak sanggup apabila harus disuruh makan lagi, karena mencicipi berbagai macam menu makanan untuk hidangan resepsi pernikahan tadi sore sudah membuat perutnya sangat penuh.

Argan duduk di samping Trisha. "Maaf, ya. Aku yang ajak kamu jalan, aku juga yang batalin."

Trisha membuka kemasan es krim, menggigit ujungnya. "Kan aku bilang, aku juga hari ini ada janji sama Nuya. Dia ulang tahun hari ini dan ngajak makan-makan." Trisha secara kebetulan juga sedang berada di Colinette yang berada tidak jauh dari kampusnya, jadi mereka bisa bertemu di sela urusan masing-masing.

"Lain kali kita bikin janji lagi?" tanya Argan.

Trisha tersenyum. "Harus."

Argan ikut tersenyum. Selanjutnya memberi kesempatan pada Trisha untuk menikmati es krimnya.

Trisha menoleh ke belakang, melihat Veria yang sekarang sedang bermain mandi bola. "Terakhir kali aku ketemu Ve, dia masih satu tahun." Lalu tatapannya kembali pada Argan. "Berarti, kita putus udah lama, ya?"

Argan mengangguk. "Tiga tahun yang lalu." Saat mereka keluar dari SMA dan kuliah di kampus yang berbeda.

Kesibukan menjadi mahasiswa baru membuat mereka jarang bertemu, yang akhirnya menimbulkan banyak kesalahpahaman karena kurangnya komunikasi. Setelah itu, Argan tahu kalau Trisha menjalin hubungan dengan teman sekampusnya, Kendra. Dan ia sendiri, melewati hari-hari tanpa Trisha dengan menjalani hubungan bersama beberapa perempuan dalam waktu-waktu yang singkat.

"Iya. Saat itu, kamu masih setia, cuma sama aku," cibir Trisha.

Argan mendecih. "Trish, kamu tahu alasannya. Aku kayak gitu karena kehilangan kamu."

"Karena kehilangan aku, kamu pacaran sama banyak perempuan?" tanya Trisha.

"Untuk nyari sosok yang seperti kamu." Argan mengangkat alis. "Tapi nggak nemu."

Trisha terkekeh. "Selama tiga tahun ini kamu latihan untuk bisa jadi manis kayak gini?"

Argan balas terkekeh. "Mungkin." Dia menatap Trisha dengan sungguh-sungguh. "Jadi, gimana?" tanya Argan.

Trisha mengangkat kedua alisnya. "Apanya?"

"Tawaran untuk balikan lagi." Beberapa hari yang lalu, Argan kembali menyatakan cintanya pada Trisha.

Trisha melumat bibirnya, membersihkan sisa es krim. "Kamu yakin urusan kamu sama semua mantan-mantan kamu itu udah selesai?" Dia kelihatan tidak yakin.

"Setelah kamu balas chat aku. Semuanya udah aku beresin." Saat tahu Trisha sudah putus dengan pacarnya, Argan bertekad untuk menjadi laki-laki yang mencintai hanya satu wanita lagi.

"Boleh kasih aku waktu lagi, nggak?" tanya Trisha. "Aku ... kayaknya harus pertimbangin beberapa hal."

Argan berdeham, padahal besar harapannya untuk diterima lagi hari ini. Namun, "Boleh." Dia mengangguk.

"Aku janji, nggak akan lama."

Argan tersenyum. "Aku udah seneng kok bisa ketemu kamu lagi. Walaupun tetap berharap lebih dari itu."

Satu AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang