Tidak sesuai

531 45 43
                                    

Now playing : Admesh kamaleng - Cinta luar biasa.

SELAMAT MEMBACA

~~●●~~

Sudah hampir dua minggu Ara menghindari Johan lebih tepatnya menjauhi, sejak kejadian di mana Johan mentraktir Ara memperlakukanya begitu manis, membuat Ara seketika melambung paling tinggi dan di saat yang sama juga Ara langsung di hempaskan di dasar paling dalam. Ara menjauhi Johan bukan kecewa karena perasannya tak terbalas, tapi Ara kecewa karena Johan begitu tega. Keterpaksaanya melakukan hal manis pada Ara hanya demi? Ah! Sudahlah mengingat hal itu rasanya membuat hati Ara sesak.

"Kenapa Jauhin Johan?"Ilham cowok pendiam yang hanya bicara dua atau tiga kata bertanya dengan raut wajah seperti biasa datar.

Saat ini keduanya berada di warung tempat biasa, sebenarnya berempat cuman Darius ngebirit pengen BAB, sedangkan Serlin pergi ke kantin lihat si doi katanya. Johan jangan di tanya sejak Ara marah padanya dan menghindari bukannya minta maaf atau menjelaskan, Johan malah biasa saja mungkin juga bersyukur Ara menjauhinya jadi ia bisa leluasa mendekati Murid pindahan yang sudah tiga minggu sekolah di jakarta tanpa hambatan Ara mengganggunya.

Lumanan Ara terbuyar ia menoleh menatap Ilham malas,"Dia ngomong sama lo,"

Ilham mendengus bukannya menjawab, Ara malah balik tanya,"Jawab dulu pertanyaan gue,"

"Males gue ngomongin dia,"Ara kembali menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan, dan Ilham mengedikkan bahu kembali melanjutkan gamenya.

~~●●~~

Efek jatuh cinta memang luarbiasa lihat cowok berperawakan tinggi itu ia terang-terangan menatap gadis di hadapannya dengan pandangan memuja. Membuat si gadis mengeluarkan semburat merah di pipi.

"Apaan si Han,"Naya gadis yang di tatap begitu intens oleh Johan merasa salah tingkah, saat ini keduanya berada di depan sekolahan duduk di halte menunggu bus datang, Naya ingin merasakan menaiki bus pulang sekolah, dan Johan dengan senang hati menawarkan diri untuk menemani.

Di saat yang sama tak jauh dari Johan gadis dengan penampilan yang tidak bisa di bilang rapi berdiri sembari sibuk melirik jam di tangannya. Johan begitu juga Naya menoleh saat mobil hitam mewah melintasi, Johan syok melihat gadis itu membuang muka saat Johan melambai tangan, dan lebih terkejut lagi saat melihat gadis atau teman oroknya berdecak memasuki mobil hitam yang barusan melintas.

"Itu bukannya Ara,"Johan mengangguk masih memandang laju mobil yang di masuki sahabatnya,"Kamu lagi marahan ya, Han?"

Johan menoleh memandang Naya,"Gue enggak tahu, tapi sejak acara gue traktir dia makan malam, besoknya sampai sekarang, Ara enggak pernah datang lagi ke rumah, terus kalau gue ikut duduk bareng sama yang lain, dia pergi alasannya ke toilet, kalau di pikir-pikit kayaknya si Ara jauhin gue yah..."

"Aku rasa juga gitu, kamu bikin salah kali pas malam itu, coba di ingat-ingat lagi,"tutur Naya.

Johan menggeleng setahunya pas acara makan di MCD dirinya tak berbuat salah malah memperlakukan Ara semanis mungkin,"Justru gue bikin dia kayak ratu malam itu,"

"Maksudnya kayak ratu?"tanya Naya penasaran.

~~●●~~

"Gue suka Ra ... "

"Uhuk! Uhuk..."Ara tersedak mendengar ungkapan Johan tiba-tiba.

Johan menyodorkan air mineral yang sudah di ia buka,"Pelan-pelan Ra... sampe belepotan gitu,"Johan dengan telaten mengusap mulut Ara dengan tisu, wajah keduanya begitu dekat membuat jantung Ara berdebar.

"G_gue bisa sendiri,"Ara merebut tisu dari tangan Johan, jantungnya bisa keluar jika terus berdekatan dengan Johan.

"Muka lo sampe merah gitu gara-gara keselek,"tutur Johan sembari menggeleng kepala.

"Tadi lo ngomong apa Han?"

Johan mendongak,"Tadi gue bilang suka,"

Ara tidak salah dengarkan? Bahwa Johan benar-benar mengungkapkan kata suka, saat Ara sudah melambung paling tinggi merasa bahagia , ucapan Johan selanjutnya bagai pisau tajam yang memotong tali Ara. Ara yang melambung paling tinggi langsung terhempas kencang hingga kedasar, remuk, hancur tak tersisa.

"M_m_maksud lo?"meski paham Johan mengatakan dengan jelas, Ara tetap memastikan kembali siapa tahu Johan mengerjainya.

Johan tak menyadari raut terluka dari wajah Ara, dengan jelas Johan mengatakannya kembali,"Iya, gue melakukan ini semua buat Naya, guekan belum pernah pacaran, jadi kalau lo ajah yang macem preman baper gimana Naya, iya enggak?"

"Terus tadi apa saat lo bilang suka sama gue?"Ara ingin tahu kenapa.

"Tadi tuh gue mau bilang, gue suka sama Ra... Ranaya, eh lo malah keselek,"

"Gitu ceritanya, Semenjak itu Ara diam sampai sekarang, mungkin dia marah kali gue bayarinnya bukan yang mahal cuma MCD doang,"

Naya tak habis pikir Johan malah mengira Ara marah karena kurang traktiran, astaga Johan jelas-jelas si Ara marah gara-gara tersinggung dasar enggak peka,"Mending lo minta maaf sama Ara, dan bilangin gue juga merasa bersalah udah menyita perhatian lo,"

Johan menyernyit,"Kenapa harus merasa bersalah, lo berhak cari perhatian sama gue, Ara hanya sahabat kecil enggak lebih,"

Naya menghela napas berat menatap Johan serius,"Lo beneran suka sama gue Han?"Johan langsung mengangguk, Naya juga sebenarnya menyukai Johan, namun hatinya sedikit ragu melihat betapa dekatnya Johan dengan Ara,"Kalau misalnya gue sama Ara tenggelam siapa yang bakalan lo selametin lebih dulu?"tanya Naya.

Tanpa pikir panjang Johan langsung menjawab ia akan menyelamatkan Naya, sebab kata Johan Ara paling jago berenang.

Hai balik lagi di cerita receh aku... jangan lupa vote and komen thank you...

Tbc

👇





DI ANTARA KITA ADA DIA ? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang