Jangan lupa tekan bintangnya di pojok bawah, terimakasih ⭐⭐⭐⭐⭐
SELAMAT MEMBACA
~~∆∆~~
Ara yang hendak meneriaki nama Johan terhenti begitu saja, saat matanya menangkap sosok Johan yang lagi melambai tangan pada gadis yang Ara tahu bernama Ranaya, murid pindahan dari Bandung. Ada perasaan tak enak saat Ara menatap keduanya berjalan berdampingan, terlihat sesekali Johan menggoda gadis itu hingga tertawa.
"Cemburu?"
Sontak Ara langsung berbalik badan mendengar tuduhan sesosok cowok tinggi yang Ara tidak ketahui.
"Siapa lo!"
"Saya?"tunjuknya pada diri sendiri.
Ara memutar bola mata malas, lalu menautkan alisnya saat suara orang di hadapannya begitu familiar.
"Tunggu... koq suaranya kayak kenal,"
"Ck, ini aku... Edo,"jelas Edo yang jengah dengan Ara yang begitu lama berpikir.
"Hah!"
Ara ternganga menatap Edo dari bawah sampai atas, penampilan Edo berubah 180 derajat, hampir saja Ara tak mengenalinya, kenapa Edo sangat tampan.
Edo yang di tatap Ara seperti itu sedikit kikuk,"Aneh yah..?"tanya Edo sembari menggaruk tengkuknya.
Ara langsung menggeleng tegas,"Lo enggak aneh... penampilan lo yang saat ini kayak begini, gue yakin si cewek sialan itu bakalan nyesel selingkuhin loh!"Ara menepuk bahu Edo sembari mengacungkan jempol.
Ada rasa bahagia di hati Edo melihat binar mata Ara,"Kamu maukan bantuin aku?"tanya Edo dengan senyuman menawan.
"Heh.."Ara mengerjapkan matanya, sejak kapan ia gerogi begini ngomong sama si Edo,"Bantu apa?"
"Bantu aku mutusin Elika,"
"Imbalannya?"
"Apapun,"
Ara tersenyum lebar, sembari mengangguk setuju,"Kapan aksinya?"
"Entar siang di kantin,"
"Ok... sebelum itu, lo harus pake bahasa gaul, jangan sopan begini, mata lo juga harus di tajemin biar makin terasa auranya"titah Ara menggurui.
Edo mengangguk saja, perasaannya begitu bahagia, tidak seperti cowok yang hendak patah hati.
~~∆∆~~
Gadis dengan rambut Sepunggung itu berjalan menghampiri dua orang yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu.
"Lo harus lihat, gayanya bakalan ngalahin lo.."
"Gue enggak percaya,"
"Boleh gabung dengan kalian?"
Dua orang itu mendongak, yah... dia Johan dengan Ara yang lagi membicarakan penampilan Edo.
"Boleh aku gabung dan berteman dengan kalian?"ulangnya karena keduanya hanya diam.
Johan berdecak berdiri dengan senyuman merekah.."Tentu!"seru Johan.
Ara hanya tersenyum mengangguk, dan belum satu menit keduanya sudah meninggalkan Ara sendiri, Naya sempat mengajak Ara, namun melihat kode dari Johan.. Ara menolaknya.
Serlin yang melihat Ara termenung hanya bisa menghela napas jengah, ia tahu Ara menyukai Johan sejak lama. Namun Ara hanya diam menyimpan perasaannya sendiri,
"Kenapa lo!"
Ara tersentak, sejak kapan Serlin ada di kelas,"Ngagetin ajah lo!"sembur Ara.
Serlin terkekeh, kedua tangannya menyentuh pundak Ara,"Kalau lo diam ajah... dia enggak akan tahu Ra.."Ara menyernyit,"Enggak akan tahu kalau lo suka sama dia, Johan."lanjut Serlin menjawab kebingungan Ara.
Ara tersenyum miris, bahkan sahabatnya pun tahu kalau Ara memang menyukai Johan,"Gue harus gimana?"tanya Ara tersenyum hampa.
"Ungkapin..."
Ara menggeleng,"Enggak segampang itu bilang suka, gue takut dia malah jauhin gue,"lirih Ara menatap Serlin sendu.
Serlin menghela napas berat bergerak memeluk sahabatnya,"Itu resikonya Ra... belum di coba, siapa tahu dia juga sama kayak lo,"
Berharapnya ingin seperti itu, tapi mengingat kejadian barusan Ara berpikir ulang, Johan sepertinya tertarik pada Naya si murid baru, Ara dapat melihat dari Johan memandang Naya.
"Janara...!"
Ara menoleh begitu pula Serlin, sosok Edo berdiri dengan gagahnya, ia berjalan mendekat ke arah Ara dengan tatapan tajam.
Hai aku balik lagi nih... bersama cerita receh ini.. masih ada yang baca enggak yah ceritanya semoga masih.. wkwkwk berharaaaaaaappp....
👇
⭐
⭐
⭐
⭐
⭐
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/176537097-288-k427244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DI ANTARA KITA ADA DIA ? [COMPLETED]
Fiksi Remaja(COMPLETED) Janara siviana. Gadis tomboy dengan rambut sepunggung, yang lebih sering memegang Bola basket ketimbang peralatan make up. Lebih sering menggunakan celana jeans yang sengaja di robek di bagian lutut, di banding rok semacam gaun, dan yang...