Part 2

1.4K 132 4
                                    


Pintu terbuka gadis itu mengikuti sehun masuk kedalam,di ruang tengah terdapat sofa berukuran sedang (y/n) mendudukan dirinya lalu menyadarkan kepala perlahan matanya tertutup dan menjadi gelap.

Sehun membawakan segelas air putih untuk tamunya,tapi saat kembali ia melihat gadis kecil itu sudah tertidur sambil duduk,sehun hanya mengulas senyum tipis lalu meletakkan gelas keatas meja yang ada didepan (y/n),pria itu merendahkan tubuhnya agar dapat melihat wajah remaja perempuan itu secara intens,dan ia kembali tersenyum.
.
.
.
.
.
(y/n) telah bangun dari tidurnya, beberapa kali ia mengerjapkan matanya, ia merasa aneh dengan tempat ia bangun sekarang dan benar,semalam sehun memindahkannya kedalam kamar,ia tidak berfikir macam macam tentang sehun,ia menganggap bahwa pria itu adalah kakak laki lakinya yang cepat atau lambat dia pasti menikah dan menjadi suami kakaknya resa dan mungkin sehun juga menganggap nya sebagai adik.

"untung aja hari ini masih libur kalo kaga bakalan ga bisa sekolah gue"

Pandangannya beralih mencari ponselnya tapi nihil ia tidak menemukannya,ia berpikir keras dan mengingat bahwa ponselnya ada di ruang tengah saat ia ketiduran di atas sofa dan ia meletakkannya di atas meja.

Akhirnya ia melangkah keluar,pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah sehun yang tertidur di atas sofa dengan kaki yang melebihi sofa, sontak (y/n) yang melihatnya hanya meringis tak enak melihat tuan rumah tidur di tempat yang sangat tidak nyaman.

Matanya beralih melihat benda persegi di atas meja di samping sehun tertidur,(y/n) berjalan mendekat dan menundukkan tubuhnya untuk mengambil ponselnya,masih dengan posisi yang sama pandangannya beralih kearah sehun,ia sangat terkejut ternyata sehun sudah membuka matanya dan menatapnya tajam.

"Aishh ngagetin aja lo kak" (y/n) langsung menegakkan tubuhnya lalu mengelus dada spontan karena terkejut.

Kalau di lihat dari bahasa yang ia gunakan memang terkesan sangat tidak sopan,namun ia harus bagaimana lagi jika ia pakai saya akan terlihat sangat formal dan jika memakai aku terlalu canggung baginya.

Sehun terkekeh kecil melihat perubahan wajah (y/n),gadis itu fokus ke handphone nya ia membuka pesan dari temen dan kakak nya dengan posisi berdiri ditempat yang sama, sehun tidak membuang kesempatan bukannya pergi untuk membersihkan diri ia malah menatap lurus ke wajah remaja perempuan itu yang sedang serius.

"Kak gue bukan maling,liatinnya jangan gitu banget elah"Sehun tidak menggubrisnya dan terus melanjutkan aktivitas,gadis itu mulai merasa tidak nyamam dan akan melangkah kakinya menjauh tapi satu pesan membuat ia terpaku dan matanya membulat sempurna.

'dek,kakak pergi ke Jepang bilangin sama ayah bunda kakak ga bakal balik kalo kakak tetep di nikahin sama sehun'

Sehun melihat perubahan raut wajah (y/n) hanya menyerngitkan dahinya, sehun beranjak untuk melihat apa yang di lihat oleh gadis itu sampai menimbulkan ekspresi terkejut khawatir dan tak percaya secara bersamaan.

"kan saya sudah bilang kakak kamu pasti kabur"sehun tepat berada di belakang (y/n) otomatis ia langsung berbalik karena terkejut alhasil dahinya terbentur dahi sehun karena sehun berbungkuk menyamakan tinggi badannya agar lebih jelas melihat pesan yang terdapat di genggaman gadis itu.

"Aduh,ngapain sih kak"ia mengusap dahinya lalu menatap pria itu sengit dan Sehun seperti tidak mempunyai salah membuat (y/n) ingin sekali menendangnya,tak lama pria itu mengangkat sudut bibirnya.

'ini waras ga sih senyum mulu dari kemaren'

"apa senyum senyum bahagia banget buat jantung mau copot"

"udah mandi sana,nanti saya siapkan baju saya yang agak kecilan"gadis itu meletakkan ponselnya lalu mengangkat ibu jarinya.

"bajunya saya taruh di atas kasur,saya mau keluar cari sarapan" teriak sehun dari luar kamar yang masih bisa didengar oleh (y/n) di dalam.

Real Love (oh Sehun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang