(Y/n) tubuh nya yang tidak sehat merasa lesu dan sebagainya.
Sekarang jadwal sehun mulai memadat sehingga pria itu sering pulang malam bahkan saat (y/n) sudah terlelap.
Sehun tidak mengetahui keadaan istrinya saat ini dan juga (y/n) tidak memberitahukan apa yang terjadi pada dirinya,ia tidak ingin membuat pekerjaan Sehun menjadi kacau sehingga ia memilih untuk diam dan berusaha menutupi semuanya.
Esok hari (y/n) merasa tubuhnya yang sangat lemas ia sering muntah dan sakit kepala,ia sudah meminta izin oleh kepsek dan wali kelas kalau dalam beberapa hari kedepan ia kemungkinan tidak dapat berhadir karena sakit.
'kenapa ini apa gw hamil?' pikiran itu langsung di tepis kuat ia harus berfikir positif bagaimana tidak ia masih sekolah bahkan belum siap untuk menjadi seorang ibu.
Dengan ragu (y/n) menelfon seseorang tidak bukan teman-temannya sudah bisa di pastikan mereka sedang menuntut ilmu di sekolah tapi seorang yang dulu pernah menyelamatkan hidupnya jin.
Pria yang di tunggu akhirnya muncul masih dengan jas kerja yang rapi melekat pada tubuhnya.
"Kak maaf ya ngerepotin"
"Gapapa santai aja,kakak ga ada pekerjaan juga tadi di kantor lagi istirahat"
"Udah ayok gapapa kok"ucap jin tiba tiba saat tau (y/n) hendak membuka suara.
______________________________________
(Y/n) telah di periksa oleh seorang dokter tapi dokter itu sedikit menatap aneh (y/n) dan jin.
Dokter berjalan mendahului jin dan meninggalkan (y/n) sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Pak istri anda sedang hamil,dan usia kandungannya baru dua Minggu"jin tersedak ludah sendiri bagaimana bisa sehun menghamili anak di bawah umur ya walaupun (y/n) sudah berstatus miliknya.
"Aapa dok dia hamil??"tanya jin meminta penjelasan.
"Kenapa anda bukan suaminya, apakah.."
"Tidak dok saya memang suaminya,kami di jodohkan"dokter itu baru saja ingin menerka apa yang terjadi dan mengira (y/n) sama seperti remaja lain yang hamil di luar nikah.
"Begitu ya pak, sebaiknya bapak harus mengontrol nafsu karena istri bapak masih sangat belia"wajah jin memerah ia juga merasa wajahnya tercabik cabik bukan ia yang melakukan tapi dirinya yang harus menanggung rasa malu.
Pria berbaju jas putih itu pamit dan pergi meninggalkan sepasang suami istri gadungan.
"Kak aku ga siap jadi ibu, soalnya aku aja ngurusin diri sendiri aja ga bener"
"Ya gimana lagi sayang, semuanya udah di kasih sama tuhan,jadi kamu harus seneng dan terima"(y/n) tersenyum sejenak lalu menunduk ia khawatir apakah nanti ia bisa menjadi seorang ibu.
"Hey liat kakak"gadis itu mendongak mengikuti instruksi dari jin,pria itu mengusap lembut rambutnya.
"Di luar sana banyak yang ga bisa punya dedek bayi jadi (y/n) harus bahagia terus bersyukur pasti mas sehun juga seneng"
' dasar sehun bego masa bocah di hamilin'
Perlahan (y/n) berfikir dan akhirnya mengangguk,jin menyarankan jika ia harus memberi kejutan pada sehun dan (y/n) dengan gembira menyetujuinya.
______________________________________
Sudah tiga hari berlalu namun sehun belum juga mengetahui darah daging yang terus berkembang di rahim (y/n),bagaimana tidak jika sehun selalu pulang larut malam dan pergi lagi saat pagi tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Love (oh Sehun)
Fanfiction-kim (y/n) -ooh sehun -sorry typo -pliss gw minta maaf kalo di beberapa chapter ada yg ga jelas ama ga seru,tapi mohon di maklumi ini kisah gw yg pertama hehehe -gw ga tau ini kisah pasaran apa engga,kalo ada yang sama sama kisah orang laen gw cuma...