04

4.1K 391 49
                                    

Jisoo membuka matanya secara perlahan kala sinar matahari mulai memasuki celah tirai gorden kamarnya. Ia mengerjapkan matanya dan menatap sekitar.

Manik matanya kini terhenti pada salah satu objek yang kini tengah berbaring di sofa kamarnya dengan tangan yang ia silangkan pada dadanya.

Perlahan Jisoo menuruni ranjang miliknya dan berjalan menuju sofa tersebut.

Jisoo menatap lekat seorang pria yang masih memejamkan matanya tersebut dan seulas senyuman tipis kini menghiasi wajah cantiknya.

Ia ingat, bagaimana pria itu melindungi dan menjaganya malam tadi. Bagaimana ia mengelus pucuk kepalanya, bagaimana ia menenangkannya dengan senandung kecil yang keluar dari mulutnya.

"Kau baik. Tapi maaf, hatiku bukan untukmu, oppa" gumam Jisoo dan berlalu pergi menuju kamar mandi.

Tanpa Jisoo sadari, pria yang sedari tadi ia tatap kini perlahan membuka matanya. Dadanya terasa begitu sesak saat ini.
Ia sebenarnya sudah terbangun saat Jisoo tengah berjalan menghampirinya, ia mendengar semua apa yang gadis itu katakan.

Apakah tidak ada celah sedikitpun untukku di dalam hatimu?

Ia bangkit dari tidurnya dan bersandar pada sandara sofa seraya memijat pelipisnya pelan.

Ceklek!!

Pintu kamar mandi kini telah terbuka. Seokjin menolehkan kepalanya menatap Jisoo dan tersenyum tipis padanya.

"Sudah lebih baik?" tanya Seokjin

Jisoo hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku akan buatkan sarapan untukmu. Aku tunggu dibawah" ucap Seokjin dan melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Jisoo.

Jisoo menghembuskan nafasnya pelan dan memilih untuk kembali memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

***

Jisoo menuruni anak tangga dan menatap kearah dapur, terlihat kini seorang lelaki tengah sibuk dengan alat masak yang berada disana. Jisoo benar-benar mengakui bahwa pria itu sangatlah baik. Tapi tetap saja, hatinya tidak bisa terbuka untuk pria ini, hatinya sudah benar-benar dipenuhi oleh Kim Namjoon.

"Jisoo-ya?"

Jisoo terperanjat dan menatap pria yang kini tengah menatap kearah nya.

"Ahh ne?" jawab Jisoo

"Duduklah, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" ucap Seokjin

Jisoo mengangguk dan berjalan menghampiri Seokjin.

"Kau mau minum susu? Biar aku buatkan" tanya Seokjin

Jisoo hanya mengangguk lagi sebagai jawaban.

Seokjin pun kembali menuju dapur dan membuatkan susu hangat untuk Jisoo.

Seokjin kini kembali dengan segelas susu ditangannya dan menyerahkannya pada Jisoo. Kemudian ia pun ikut duduk dikursi meja makan yang berada tepat dihadapan Jisoo.

"Makanlah" ucap Seokjin dan kembali mendapat anggukan sebagai jawaban.

Mereka berdua kini makan dalam diam. Sesekali Jisoo melirik kearah Seokjin yang masih sibuk dengan makanannya sendiri. Keaadan benar-benar hening saat ini, hanya terdengar suara sendok dan juga piring yang beradu.

"Mm... Oppa?" panggil Jisoo

Seokjin mendongkak dan mengerutkan dahinya menatap Jisoo "Apa?" tanya Seokjin

"Kau tidak berniat mencari seorang istri lain selain aku? Kau pria yang baik, aku yakin kau bisa mendapatkan calon istri yang jauh lebih baik dan lebih dewasa dariku" ucap Jisoo

PERFECT FIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang