Hari ini hati Jisoo sudah sedikit lebih baik dibandingkan kemarin. Berkat Seokjin yang menemaninya seharian kemarin membuat Jisoo sedikit lebih terhibur dan tidak terlalu memikirkan Kim Namjoon. Ahh!! Jika memikirkan Kim Namjoon jadi teringat kembali bagaimana perlakuan lembut pria itu padanya.
Jisoo tahu, jika Namjoon itu sangat mencintainya, tapi Jisoo juga tahu jika Namjoon tidak mungkin mengorbankan pendidikannya demi dirinya. Tapi apa mesti berpisah seperti ini? Bukankah hubungan jarak jauh juga bisa mereka lakukan?
Ahh sudahlah!!
Jisoo tidak mau memikirkan masalah itu lagi. Yang harus ia pikirkan adalah bagaimana ia bisa mencintai Kim Seokjin, sosok baru yang selalu memberikan apa yang tidak Namjoon berikan padanya. Contohnya, prioritas.
Pria itu selalu menomor satukan Jisoo. Sesibuk apapun dia, jika Jisoo meminta ia pasti akan menuruti permintaannya. Bahkan jika Jisoo memintanya untuk pulang dalam keaadan Seokjin sedang melakukan meeting pun, Seokjin akan melakukannya. Bagi Seokjin memang Jisoo itu nomor satu, sisanya nomor dua.
Jisoo sedikit menarik sudut bibirnya jika mengingat bagaimana ia tidur dengan lelapnya dalam dekapan Seokjin semalaman tadi. Hangat, benar-benar hangat.
"Dor!!"
Jisoo sedikit terperangah dan menatap sang sahabat yang kini tengah tersenyum lebar disampingnya.
"Kau mengejutkanku, Lalisa!!" ucap Jisoo
"Salah sendiri. Aku memanggilmu dari tadi dan kau tidak menoleh sama sekali." ucap Lisa
"Hah? Oh ya? Aku tidak mendengarnya" ucap Jisoo
Lisa memutar bola matanya malas. Terkadang ia ingin sekali menjitak kepala sahabatnya ini.
"Kau jalan sambil melamun. Apalagi kau senyum-senyum sendiri sedari tadi. Memikirkan apa?" tanya Lisa
"Aku tidak memikirkan apa-apa" ucap Jisoo
"Yakin? Kulihat kau juga turun dari mobil Seokjin ssaem. Ada hubungan apa kalian berdua?" tanya Lisa
"Kau melihatnya?" tanya Jisoo
"Ya, dan kau baik-baik saja? Aku dengar Kim Namjoon sudah berangkat kesana kemarin sore. Dia mengikuti ujian lebih cepat dari pada teman-temannya. Dan katanya, kemarin ujian ia yang terakhir" ucap Lisa
"Aku baik-baik saja. Biarlah, itu urusannya. Dia berhak meraih mimpinya" ucap Jisoo
"Dan ada hubungan apa kau dengan Seokjin ssaem?" tanya Lisa
"Aku harus menceritakan padamu dari mana ya" ucap Jisoo
"Dari awal!! Aku rasa kau banyak menyembunyikan sesuatu dariku" ucap Lisa
"Bukan menyembunyikan. Tapi aku lupa menceritakannya padamu" ucap Jisoo
Lisa menarik tangan Jisoo dan berjalan menuju kantin sekolah.
"Hei sebentar lagi bel masuk" ucap Jisoo
"Guru-guru sedang rapat sekarang. Jadi kau bercerita dikantin saja, aku lapar. Jungkook menjemputku pagi sekali" ucap Lisa
"Ahh aku tidak melihat pacarmu, kemana dia?" tanya Jisoo
"Dia sedang bermain basket bersama Jimin bantet" ucap Lisa
"Kau tidak menemaninya?" tanya Jisoo
"Tidak, aku lapar. Lagipula aku ingin mendengar ceritamu" ucap Lisa
"Hati-hati. Pacarmu itu tampan, jika gadis-gadis itu menggodanya bagaimana?" tanya Jisoo
"Akan aku penggal kepala Jungkook, jika dia sampai tergoda" ucap Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT FIANCE
FanfictionTentang Jisoo si gadis pemberontak yang dijodohkan dengan pria dewasa berumur 25 tahun Tentang Seokjin yang selalu sabar menghadapi sikap Jisoo Tentang Seokjin yang selalu mengalah pada Jisoo Tentang Seokjin yang berusaha untuk membuat Jisoo jatuh c...