dua

35 13 8
                                    

•••

Bel istirahat berbunyi, siswa siswi NaelHis(Na El International High School/SMA Na Lordion) berhambur keluar kelas. Kebanyakan dari mereka berlomba lomba memenuhi kantin NaelHis .

Begitu pula dengan Laskreia, ia juga sudah sampai di kantin. Tepatnya di meja paling pojok kantin yang menghadap ke lapangan outdoor NaelHis. Meja yang kini ditempati Laskreia memiliki enam kursi di sekelilingnya.

Meja itu adalah tempat  khusus Laskreia dan kedua kakaknya ketika sedang di kantin, dan sepertinya akan berubah mulai sekarang.

Sejak bel berbunyi, Seira terus membuntuti Laskreia, bahkan sekarang Sei ikut duduk di tempat khusus Laskreia dan memesan makanan yang sama persis dengan pesanan Laskreia.

Sebenarnya Laskreia sudah berkali kali meminta Seira untuk berhenti mengikutinya, namun Seira masih tetap pada pendiriannya dengan alasan ia tak punya teman.

"Krei nanti temenin gue keliling sekolah ya.. Please..!! "Pinta Sei.

"Malas. "Balas Laskreia cuek. Ia menatap kearah pintu kantin, lebih tepatnya ke arah tiga lelaki yang sedang berjalan menuju mejanya.

"Please Krei, masa lo tega sih sama anak baru, ntar kalo gue nyasar gimana? terus ntar kalo gue nggak bisa balik gimana? Lo mau tanggung jawab? Jadi, mendingan ntar anterin gue ya." Seira mendekat ke arah Laskreia seraya menangkupkan kedua tangannya,

"Oh gini deh, gue bayarin aja makanan lo, tadi lo kan beli banyak banget tuh, nah itu pasti mahal, nah kalo gue bayarin lumayan uang lo bisa disimpen buat bayar sekolah," tambahnya. Berhubung Seira masih baru di NaelHis jadi ia belum tahu jika Laskreia adalah anak pemilik sekolah.

"Iya iya. Sekarang lo diam deh" Laskreia menyerah, menurutnya mau seberapa keras usahanya untuk menolak, Seira akan tetap memaksanya. Jadi, daripada buang buang tenaga lebih baik langsung dituruti saja.

"Yes!! Ok gue diam,"

Laskreia kembali menatap tiga lelaki itu dalam hati ia menyimpan rasa penasaran yang besar terhadap salah satu lelaki yang hampir sampai mejanya. Ia penasaran siapa lelaki yang bersama kakak kakaknya. Karena tidak biasanya Rafftwins atau kakak kakaknya itu mengajak temannya bergabung.

"Btw Krei, kok lo pesen makanannya banyak banget 3 porsi bakso sama 3 bubble tea? Emang bakal habis? " tanya Seira penasaran.

"Itu dikit, gue yakin bakal habis. Lo sendiri ikut ikutan, emang kuat makannya? "

"Lo yang krempeng gitu aja kuat masa gue nggak? ," sombong Sei. Namun diam diam ia meneguk ludah dengan susah.

"O, "balas Laskreia.

Tiga lelaki tadi sampai di meja Laskreia bertepatan dengan pesanan yang datang.

"Udah dipesanin Fi? "tanya Raffi pada Laskreia. Laskreia memang dipanggil Finka oleh keluarganya.

"Udah, seperti biasa kan, bang? "Laskreia menatap ke arah salah satu lelaki yang ikut duduk satu meja dengannya. Ia ingin bertanya namun malu.

"Kamu cuma pesan tiga kan, Fi?"Laskreia mengangguk. "Yaudah lo pesan sendiri aja Rai, berani kan lo? "ejek Raffi.

"Hm, "Lelaki itu sudah hampir beranjak sebelum dicegah oleh Seira.

"Lo makan punya gue aja Rai,"ucap Seira setelahnya.

Lelaki itu mengangkat alis kanannya pertanda bertanya.

"Ishh, gue tadi beli bakso tiga porsi sama bubble tea tiga, "geram Seira pada lelaki yang dipanggil "Rai" itu. Yang lain terkejut kecuali Laskreia yang malah cekikikan.

Raffa menatap tajam Laskreia, "kok kamu malah ketawa, Fi? " sontak yang lain mengalihkan pandangannya pada Laskreia.

Laskreia yang merasa terintimidasipun berdeham untuk menghentikan tawanya, "ehm, tanya aja sama anaknya".

"Udah udah itu nggak penting. Finka, tumben kamu bawa teman ke kantin, duduk di sini lagi" Raffi yang daritadi penasaran angkat bicara.

"Emang kenapa? Lagian dia yang ngikutin Finka, bukan Finka yang ngajak. Abang sendiri ajak teman abang kan?"bela Laskreia.

"Dia tuh anak baru, kasian dia nggak bisa ngomong jadi pasti susah dapat teman, abang kan murid yang baik, tampan, pintar, ramah, dermawan, jadi abang ajak deh, lagi pula, dia ganteng" Laskreia menatap lelaki itu dengan tatapan iba sekaligus kasihan.

"Emang kalo Raizel ganteng kenapa? Lo naksir sama dia? Lo masih normal kan? "Balas Raffa datar.

"Iya juga, ya? Kadang gue juga bertanya-tanya sama diri gue tentang kewarasan gue, "ucap Raffi polos.

"Aneh, "ucap Raizel tiba-tiba. Laskreia menoleh menatap Raizel.

Orang yang diperhatikan seperti itu oleh Laskreia langsung menjitak kepala Raffi lalu menyodorkan tangannya pada Laskreia untuk berkenalan, "lo pikir yang diucapin Raffi bener?  Ck, kenalin gue Raizel, sepupu Kak Seira"ucap Rai dengan senyum tipis.

•••

Hmmm... Kira kira reaksi Laskreia gimana ya????

Jangan lupa vote dan commentnya ya all.... ❤

Thanks udah baca

Precious Girl (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang