Sebelas

16 2 0
                                    

Suara alarm membuyarkan alam mimpi Laskreia, ia menggeliat pelan dan mematikan alarm pada ponselnya. Matanya hampir saja terpejam namun sebuah ingatan kembali menyadarkannya.

"Ternyata bukan mimpi," Laskreia tersenyum seraya memeluk boneka singa lucu pemberian Erlion semalam. Beberapa saat kemudian, ia beranjak dari tempat tidurnya dan bersiap untuk sekolah.

Laskreia menatap pantulan dirinya di cermin kamarnya, ia tampak manis dengan seragam NaelHis dan sedikit riasan di wajahnya. Tak lupa ia mengikat rambutnya sehingga terlihat seperti ekor kuda. Ia mengenakan sepatu putih dan tas putih. Setelah puas dengan penampilannya ia bergegas turun untuk sarapan.

"Mama, Rifinka mau bawa bekal nasi goreng, " pintanya ketika sudah duduk di depan meja makan bersama Regis, Rafftwins, Vero dan papanya. Mamanya sedang memasak untuk sarapan mereka semua.

Meski memiliki beberapa asisten rumah tangga, mama Keona(mama Ona) tetap saja mau menyempatkan dirinya untuk memasak walaupun hanya untuk sarapan.

"Tumben minta bekal, uang jajan kamu kurang? " ucap Raffi menanggapi Laskreia.

Laskreia melirik sekilas dan membalas, "emang kalo kurang kenapa? Abang mau nambahin? Rifinka mau kok nerima kalo abang ngasih, "

"Ya nggak mau lah.. Kalo kurang ya tinggal minta papa! "

"Beneran kurang, Fi? "tanya papa Abram, ayah Laskreia.

"Eh, enggak kok, Pa, "

"Makanan sudah siap semuanya, " ujar mama Ona riang. Masakannya ditata satu persatu oleh para maid. Dan mereka mulai makan dengan tenang.

Pukul 06.25, semuanya telah selesai sarapan.

"Rifinka berangkat diantar kak Re, "

"Enak aja Finka sama Bang Raffi lah, "balas Raffi cepat.

"Sama Raffi aja, Fi. Kalian kan tujuannya sama, " papa Abram berpendapat.

"Bener tuh kata papa, " Laskreia merengut kesal.

"Tapi-, " Laskreia hendak prote namun Regis menyela.

"Ntar pulangnya aja ya, sama kakak, nanti sekalian kakak mau ngambil beberapa berkas di NaelHis, "

"Yaudah, Rifinka berangkat! "Ia menyalami kedua orang tuanya dan juga Regis.

"Kita juga. "Diikuti Rafftwins dan Vero.

•••

"Uhh, handsome overdose kalo itu mah.. "Seira menggigit jari ketika melihat murid baru yang lebih baru dari dirinya itu.

"Tuh kan apa gue bilang, "tambah Fifi.

"Ish, kalian ini. Raizel lebih ganteng kali, "ucap Maurin, mengalihkan pandangan dari si murid baru.

"Ya ya ya, buat Morin ya.. Rai emang selalu nomer satu, sampe sampe lo relain hati lo buat nggak ngeliatin pemandangan langka kaya gini, " Fifi berceloteh, Seira tertawa dan Maurin cemberut.

"Ya ampun.. Gue nggak percaya ini Fifi, si ustadzah abal abal bisa naksir sama orang.. Hahahah.. "Seira sampai kagum melihat Fifi yang tak melepaskan pandangannya dari sosok itu, bahkan sepertinya untuk berkedip saja Fifi enggan.

"Eh, itu liat! Bukannya itu Laskreia, ya? Wow, mereka kayaknya akrab banget deh, " Fifi heboh sendiri. Maurin dan Seira ikut melihat dan sama sama terkejut, kini mereka yang lebih heboh.

•••

"El! "Erlion menoleh begitu mendengar sesorang memanggilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Precious Girl (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang