empat

32 10 2
                                    

Ketemu lagi sama kembaran Laskreia,, jangan bosan ya...
Kalo ada kata yang kurang berkenan, atau typo typo dikritik lewat comment aja ya.. Tapi jangan lupa kata kata kalian juga dikondisikan ya..
Makasih readers.. Gambar bintangnya juga jangan lupa dipencet atau disentuh yah.. Biar aku makin semangat nulisnya;)

Belom diedit dan dibaca ulang

•••

Bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasa Laskreia menuju parkiran motor yang berada di lantai dua untuk menunggu Raffi, karena parkiran lantai satu hanya untuk mobil. Kenapa parkiran motor? Karena hari ini jadwal ia pulang dengan Raffi, sebenarnya Raffa juga menggunakan motor, namun karena tadi pagi Laskreia sudah membonceng Raffa maka ia pulang dengan Raffi, Selalu begitu. Yah, Laskreia memang tidak diijinkan pergi ke luar sendiri dan berkendara sendiri padahal ia bisa mengemudikan motor dan mobil, alasannya karena keluarganya takut ia kenapa kenapa, maklum anak cewek sendiri. Pernah suatu hari ia protes karena iri pada Vero, adiknya karena masih smp saja boleh berangkat sendiri tidak diantar seperti dirinya. Namun, malah berakhir dengan omelan orang tua dan ketiga kakaknya plus ejekan dari si bungsu, Vero. Akhirnya ia pun menyerah dan nurut saja kemana mana harus diantar jemput.

"Ishh, Bang Raff mana sih? Lama banget, " gerutu Laskreia pada Raffi yang tak kunjung datang padahal ia sudah menunggu setengah jam lebih di tempat duduk pinggir parkiran yang memang disediakan untuk orang orang yang menunggu.

Tak lama kemudian Rafftwins dan Raizel yang sepertinya sudah menjadi bagian dari orang terdekat Rafftwins datang.

"Udah lama nunggu, Fi? " tanya Raffi.

"Nggak liat nih, tas Finka sampai tumbuh jamur sama lumut gini?" Laskreia menunjuk bagian berbulu halus pada tas ranselnya,"setengah abad Finka nungguin Bang Rafftwins tau. Mana nggak ngabarin Finka, ngeselin!! " Laskreia kesal, ia memajukan bibir bawahnya yang malah semakin membuatnya terlihat imut dan menggemaskan, Rafftwins pun terkikik melihat princess mereka ngambek, sementara Raizel tersenyum dan menggelengkan kepala gantengnya.

"Yee, nggak segitunya juga kali Fi, dan yang di tas itukan udah dari dulu begitu. Lagian ngapain kamu pilih tas kayak gitu? Jelek juga,"ejek Raffi.

"Enak aja, lucu tau. Lagian ini kan dibeliin papa. Ahh, papa emang tau apa yang Finka suka nggak kayak Bang Raffi,"Laskreia membela diri.

"Enak aja Abang tuh nggak kayak gitu tau. Lagian papa juga nggak bakalan beliin tas jelek kalo kamu nggak minta. Terus nuh ya, Abang cuma sayang aja sama uang abang kalo mau buat beliin kamu, mendingan buat beli bensin"

"Oh jadi gitu, abang lebih sayang sama uang abang daripada sama Finka? Okee"

Laskreia mendekati Raffa dengan bibir monyong, "Bang Ganteng, itu kembarannya yang jelek dibilangin dong biar nggak nyebelin,"adu Laskreia pada Raffa.

"Udah biarin, nggak malu apa diliatin Raizel. Ayo pulang! "Ucap Raffa sambil berlalu menuju motor sport putihnya dan menyalakan mesinnya. "Semuanya, duluan, ya! " dan motor Raffa melesat cepat keluar parkiran.

"Yahh, kok Finka ditinggal sih, kan Finka nggak mau pulang sama Bang Raffi. Ah derita punya abang dua nggak peka kan gini" Laskreia menggerutu sambil mendekati Raffi kembali. "Ayo, Bang! "

Tiba-tiba ponsel Raffi berbunyi, "bentar Fi, abang lupa kalo abang ada janji sama teman abang" lalu Raffi menjauh untuk menerima panggilan.

"Kak Seira udah pulang belum? "Raizel bertanya pada Laskreia.

"Emm, Kakak tanya aku? " Laskreia menengok kanan kiri, takut salah pengertian.

"Hmm, jadi? "

"Udah, tadi dia pulang sama teman lamanya" jawabnya. Memang tadi tiba-tiba ada dua cewek cantik yang mengaku sebagai teman lama Seira.

"Gue panggil lo apa? " Raizel bingung haru memanggil Laskreia apa.

"Terserah kakak aja. Kalo nama lengkap Kak Rai?"

"Oke Laskreia aja, panggilan Finka khusus buat keluarga kamu kan?" Laskreia mengangguk, "nama gue Raizel Kenzio Devrard"

Raffi datang dengan menggigit bibir bawahnya. "Ada apa, bang? " Laskreia membuka suara. Raizel yang tadinya sudah akan beranjakpun mengurung niatnya.

"Jangan marah ya Fi, " Raffi menjeda kalimatnya untuk melihat reaksi Laskreia yang ternyanya menaikkan satu alisnya. Lalu Raffi menyengir kuda, "Abang ada tanding basket sepuluh menit lagi. Teman teman abang udah nunggu dan nggak ada yang bisa gantiin posisi abang, jadi kamu suruh jemput supir rumah aja, ya"

"Ishh, Abang tuh kebiasaan yah, udah berapa kali coba kayak gini, mana Bang Raffa udah pulang lagi. Yaudah sana!! " usir Laskreia ketus.

"Kamu hubungin supir sekarang"perintah Raffi seenaknya.

"Udah sana, Finka mau naik angkot aja! " balas Laskreia ketus.

"Nggak boleh, kamu harus dijemput supir!! "Raffi meninggikan suaranya.

"Udah deh, abang tuh mendingan pergi, Finka bisa pulang sendiri. " Laskreia berbalik hendak meninggalkan parkiran sebelum sebuah suara mengentikan langkahnya.

"Laskreia stop, lo bareng gue" Raizel mendekati Raffi.

"Laskreia bareng gue, lo berangkat sekarang aja! " Raizel menengahi. Berhubung Rai tinggal di kompleks yang sama dengan mereka.

"Beneran, Rai? "Raffi merasa sungkan.

"Udah pergi sekarang"

"Thanks, Rai"Raffi pun melajukan motornya.

"Finka baik baik sama teman abang! " teriak Raffi.

"Ayo, Laskreia! " ajak Rai.

Laskreia mendekati Rai sambil mengumpati Raffi,"Ishh, dasar abang nggak tau diri, nyebelin, ngeselin, pelupa, jorok, ceroboh. Awas aja aku aduin mama papa nanti"

Saat sampai di depan Rai, Rai langsung memberikan helm Laskreia yang sempat diberikan Raffi tadi.

"Laskreia pulang naik taksi aja, Kak. Laskreia nggak mau ngerepotin Kak Rai" Laskreia menerima helm itu.

"Nggak repot. Kita tetanggaan kok , apa mm... kamu nggak tau? " bujuk Raizel datar.

"Oh ya? Yaudah kalo gitu"

Merekapun berlalu meninggalkan Naelhis menuju kompleks rumah mereka.

•••

Huh, akhirnya selesai juga nulis part ini. Typo mohon dimaafkan.


Makasih udah baca....

고마워

Ig: @put.pitr

Precious Girl (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang