3

2.5K 364 58
                                    

Hari ke tiga Chayeong tanpa Seulgi ,semua terasa sangat berbeda .Kosong dan sepi itu lah yang Chaeyong rasakan saat ini,karena Seulgi tidak ada disampingnya .Tidak ada yang selalu merengek meminta makan atau merebut makannannya dan segala kerusuhan yang membuat Chaeyong jengkel.

Slurrp...Chaeyong kembali menyesap soft drinknya ,dan kembali menatap langit malam yang terlihat cerah .Hingga tanpa sadar senyumnya terukir .

Flashback.

Lagit malam LA,yang sangat cerah dan bertabur bintang . Chaeyong mendorong kursiroda Seulgi untuk keluar menghirup udara malam,setelah berdebat .Karena kondisi Seulgi yang sudah sangat lemah dan mengharuskanya untuk istirahat ,namun Seulgi tetap ingin keluar .BDan alhasil Chaeyong menuruti dengan syarat harus memakai 3jaket tebal ,scarft dan juga topi hangat untuk menutup kepala Seulgi yang sudah botak karena efek kemo.

''Ah..malam ini sangat indah ,''ucap Seulgi mendongak menatap langit ,diikuti oleh Chaeyong .

''Aku tidak akan bisa lagi menikmatinya nanti ,''lanjutnya dengan tersenyum simpul.

Chaeyong yang mendengar itu hanya mampu menahan air matanya ,melihat lelaki yang dicintainya secara diam diam itu mulai membicarakan tentang dirinya yang sudah tidak lama untuk bertahan.

''Chaeyongah ,apa kau memiliki kekasih ?''tanya Seulgi tiba tiba .

''euh..,''Chaeyong menautkan aslinya .

Seulgi mendongak menatap wajah Chaeyong , ''kau selalu bersama ku ,aku hanya takut kekasih mu akan marah ,''tutur Sseulgi.

''Ah,aku rasa dia tidak akan marah ''jawab Chaeyon sedikit merunduk hingga tatapan mereka beradu.

''Oh ,''respon Seulgi singkat dan terlihat sedikit berfikir saat arah pandangnya sudah beralih .

''Berapa lama kau dekat denganya ?''tanya Seulgi .

''Sekitar 6tahun ,''jawab Chaeyong .

''Wou..itu sangat lama,''Seulgi menoleh dengan wajah takjubnya menatap Chaeyong .

Chaeyong hanya menyunggingkan senyumnya . ''Tapi aku juga tidak yakin ,apa dia menyukai ku atau aku yang hanya terlalu menyukainya ,''ucapnya .

''Cinta itu memang rumit ,saat kita benar benar mencintainya kita juga harus siap untuk benar benar sakit ,''ucap Seulgi mengingat samar samar mengingat kejadian masa lalunya .

Chaeyong menatap wajah samping Seulgi yang terlihat murung,dan itu tentu saja membuatnya semakin sakit mencintai Seulgi .Karena lelaki itu jelas masih sangat mencintai gadis yang membuatnya patah hati hingga saat ini .

Seulgi menghela nafasnya ,dan mendongakan kepalanya kembali menatap langit lama dengan miliyaran bintang disana.Begitu juga dengan Chaeyong .

''Ada bintang jatuh ,''seru Chaeyong tiba tiba dan itu membuat Seulgi menoleh kearah Chaeyong karena terkaget .Namun Seulgi kembali terdiam ,melihat Chaeyong yang menautkan kedua tanganya dan mata yang sedikit terpejam.

Tidak lama kemudian ,Chaeyong membuka matanya dan tersenyum .Membuat Seulgi kembali heran dengan tingkah susternya itu .

''Apa yang kau lakukan ?''tanyanya .

''Berdoa,''jawab Chaeyong .

''Cek...seperti anak kecil saja ,''ejek Seulgi.

''Kau harus percaya tentang mitos itu ,karena itu benar akan terjadi ,''jawab Chaeyong kembali mendorong kuris roda Seulgi untuk kembali kedalam rumah .

''Memang apa yang kau harapkan ?''tanya Seulgi penasaran .

''Itu rahasia ,''jawab Chaeyong .

''Katakan sajaa hanya ada aku yang mendengar ,''Seulgi sedikit memutar badanya menoleh ,dan menatap Chaeyong dengan rasa penasaranya .

Desktop  (I gave you the World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang